Menulislah, Seolah-olah Besok Kamu akan Melupakannya

Sunday, February 1, 2015

Aku dan Rasa Takutku

Rasa takut bukanlah sesuatu yang luar biasa, karena hampir setiap orang punya rasa takut. Rasa takut adalah manusiawi, karena adanya rasa takut membuat kita mengerti bagaimana rasa takut itu. Rasa takut bisa menyebabkan ketakutan, ketakutan bisa menyebabkan suatu trauma, dan trauma bisa menyebabkan kegoncangan jiwa. Kegoncangan jiwa yang terkadang menjadi aneh untuk dimengerti, karena bisa kapan saja datang dan menyerang tanpa disadari.


Rasa takut akan sesuatu mungkin sudah menjadi hal yang jamak terjadi. Umumnya, rasa takut akan sesuatu itu menjadi suatu phobia tertentu. Tapi, bagaimana dengan Phobia yang aku miliki saat ini? Aneh memang, namun nyatanya aku memiliki suatu ketakutan akan sesuatu yang tak normal.

Terkadang, aku memiliki rasa takut untuk mengakui bahwa aku memiliki ketakutan akan sesuatu hal yang aku takuti. Mungkin terdengar janggal, namun memang begitu adanya. Entah karena apa, atau sebab siapa? Tiba-tiba rasa takut itu sering datang menyergap. Terkadang, tiba-tiba aku bisa menjadi seorang pendiam (atau bisa disebut seorang pemurung) yang parah, yang mana untuk berbicara pun aku menjadi sangat enggan. Terkadang pula, tiba-tiba aku bisa menjadi seseorang yang tak terkendali, bisa bertingkah layaknya orang gila. Entah kenapa begitu bisa terjadi. Aku tak tahu.

Rasa takut mungkin terdengar manusiawi, dan itu sudah jadi mekanisme alami yang dimiliki oleh setiap manusia. Namun apa jadinya jika dalam pikiran sudah tertanam Rasa Takut, dan nahasnya lagi, rasa takut itu sudah tertancap terlalu dalam. Aku tak mengerti bagaimana itu bisa terjadi. Sesuatu terkadang menjadi terkendali seperti biasa, namun tiba-tiba seketika itu juga bisa menjadi sesuatu mimpi buruk yang rasanya aku ingin segera tersadar dan terbangun. Namun, nyatanya aku memang sudah terbangun. Tapi anehnya, rasa itu perlahan pergi dengan sendirinya. Terkadang pikiranku menciptakan suatu dunia baru yang membuatku terjebak dalam pikiranku sendiri, dan tentunya dunia baru yang terselimuti rasa takut yang pekat, yang mana sering membuatku bingung mana dunia nyata mana dunia tak nyata. Membuatku seperti orang gila. Terdengar utopis, namun aku merasa bahwa dunia yang kedua itu begitu nyata.

Rasa takutku pun terkadang bisa menjadi settingan dasar akan pola pikir. Terkadang aku merasa takut akan pandangan orang terhadapku itu bagaimana. Akibatnya justru terkadang aku malah melakukan sesuatu yang aku takutkan dan merubah hal tadi menjadi sebuah mimpi buruk. Terkadang aku ketakutan tak mampu menyelesaikan tugas akhirku. Dan nyatanya, sampai saat ini masih belum terselesaikan. Rasa takut akan skripsi pun menjadi terakumulasi. Terkadang aku merasa takut akan konspirasi alam semesta. Konspirasi alam semesta dalam merancang masa depanku. Apakah aku memiliki seorang kekasih? Apakah aku memiliki kelayakan ekonomi? Atau apakah hidupku sejahtera? Entahlah aku tidak tahu. Terkadang aku merasa takut akan kejamnya hidup yang dikata orang-orang memiliki kekejaman yang melebihi ibu tiri. Semakin lama, aku menjadi takut akan kejamnya hidup.

Ketakutan mungkin suatu hal yang wajar bagi manusia, tapi ketakutan yang aku miliki tersebut apakah itu menjadi sesuatu hal yang wajar juga? Apa jadinya jika rasa takutmu membuatmu takut mengakui bahwa kamu memiliki rasa takut itu ? Entahlah aku tidak tahu.  

37 comments:

  1. aku takut..
    kamu pergi..
    kamu hilang..
    kamu sakit..

    *jreng-jreng
    vierra- aku takut

    uangnya mas-mas *ngadahin topi :D

    ReplyDelete
    Replies
    1. Yuk nikah ajalah, kamu kok galau mulu dari dulu -_-

      Delete
  2. iyap, nggak kepikir kalau rasa takut membuat kita takut untuk mengakui rasaa takut kita. karena takut itu memang manusiawi kan. keren juga ni bahasanya, dibalik-balik, keren :))

    ReplyDelete
  3. Rasa takut itu wajar. Itu pertanda kalau kita itu manusia. Sebenarnya sih, ketika rasa takut itu datang, kita tu harus buktikan kepada rasa takut itu bahwa "Aku nggak akan kalah sama kamu!" So, Just Do It!

    ReplyDelete
  4. Namanya rasa takut harus dilawan kan :)

    ReplyDelete
  5. Itu namanya tantangan hidup, semangat ya!

    ReplyDelete
  6. Harus bisa mengatasi rasa takut itu kan. Ya lawan rasa takut dengan berani. Apalagi kalau takut mencoba sesuatu. Nggak akan pernah tau kalo takut melulu. Hihi. Semangat menghadapi rasa takut! :D

    ReplyDelete
    Replies
    1. rasa takut itu ibarat bara api dalam sekam, bisa membakar rasa percaya diri

      Delete
  7. Coba jangan kesugesti sama hal-hal yang menakutkan, insyaallah pasti bisa berani

    ReplyDelete
  8. Gue juga kadang kefikiran kayak gitu sih. Takut sama apa yang kita takuti. Wajar sih menurut gue. :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. yeah, kadang pikiran bisa menjadi stir kehidupan yang menakutkan

      Delete
  9. Harusnya sih, yang jelas, rasa takut itu jangan dipelihara. :p

    ReplyDelete
  10. Ini nih gue juga kayak gitu... tapi gara2 perasaan ini ketakutan gue justru malah jadi kenyataan :( jadi kalo udah ada pikiran2 aneh ataupun hal2 yg bikin takut mending sebisa mungkin langsung sugesti dirisendiri lupain takut itu...

    ReplyDelete
  11. takut bisa merusak naluri kita, namun jika kita yakin pasti rasa takut itu memudar dengan sendiri nya. aku sering seperti ini.

    ReplyDelete
  12. Nah, ini dia kadang saya sering takut sama pikiran sendiri.
    Bikin nggak enak, kayak stuck dan ga bisa ngapa-ngapain.

    ReplyDelete
  13. Bahkan orang yang berani bukanlah seseorang yang tidak memiliki rasa takut, tapi pemberani ialah dia yang berhasil mengalahkan rasa takutnya :)
    Oh iya, sudah saya follow balik ya, bang :D

    ReplyDelete
  14. ini kayak belajar filsafat ya. hehehe
    skripsi bukan untuk ditakuti, tapi untuk dijalani.
    cemungud menghalau rasa takut itu kakak! :D

    ReplyDelete
  15. "Rasa takut yang paling dibenarkan adalah rasa takut akan kematian" - Einstein. Lainnya, lawan aja Bang.

    ReplyDelete
  16. Takut atau khawatir manusiawi, dulu aku sering panikan, parnoan tapi balik lagi katanya 99% kekhawatiran itu ngga terjadi, dan penyakit di bodi itu sebagian besar bersumber dari cemas, takut, stres, aduh, jadi ngerii..enjoy aja dahh...

    ReplyDelete
  17. takut, takut, takut, kutakberani lagi. jumpa dia untuk bercinta (lagu: takut, penyanyi: anggun) :-)

    ReplyDelete
  18. Melalui tulisan ini kamu sudah mengakui bahwa kamu takut mengakui kalau kamu takut akan sesuatu yang kamu takuti. Dan mengakui sesuatu selalu memerlukan sebuah keberanian and you did it, didn't you ;)?.... senang sudah berkunjung ke blog ini...

    ReplyDelete