Menulislah, Seolah-olah Besok Kamu akan Melupakannya

Tuesday, August 29, 2017

Sebuah Pilihan Sulit

Hening seketika tercipta, tatkala kamu mulai membuka obrolan mengenai hubungan kita. Hubungan yang sudah terbentang sepanjang hampir satu dekade, bermula di kala seragam putih biru, sampai kini berganti seragam putih hitam, aturan seragam pegawai dalam salah satu korporasi dalam negeri. Tempat dimana kita bekerja.

Hening semakin menggantung, tatkala kamu berhenti bicara, dan berbalik menatapku tanpa bicara. Menatapku dengan kedua bola mata yang menyiratkan penuh harap. Tatapanmu begitu teduh, yang semakin lama membuat pikiranku semakin keruh. Tanpa terucap kata, aku sambar segelas kopi di atas meja dengan tergesa, yang seketika cipratannya menciptakan noda hitam pada kemeja putih, seragam kerjaku.


Sedangkan kamu, masih saja kukuh dengan tatapanmu, tanpa peduli bahwa tatapan matamu seringkali membuat logikaku runtuh. Aku seringkali tak mengerti, kenapa aku seringkali kelimpungan tatkala ditatap seperti itu, padahal aku sudah berlatih beradu pandang dengan setiap orang, yang aku temui sepanjang karierku selama ini. Tapi tetap saja, di hadapan tatapan matamu itu ketegaranku seringkali meluruh jatuh, runtuh.

Jauh dalam hatiku, sungguh sangat ingin hubungan kita diresmikan dalam suatu upacara peresmian yang legal, sah secara hukum, sah secara agama. Tapi apakah kamu berani mendobrak idiom masyarakat negeri ini? Sejujurnya aku sangat ketakutan tatkala kau tanyakan pertanyaan itu, pertanyaan yang akan menghantuiku setiap tidur malamku. Sekiranya nanti malam, akan menjadi malam yang panjang untukku.

Kamu masih saja diam, bergeming dalam senyapmu, terdengar dering ponselmu memecah kesunyian, namun tak kau pedulikan, dibiarkannya sampai diam begitu saja, seolah segala perhatianmu hanya tertuju padaku. Aku tahu, itu pasti telepon dari Rangga, lelaki yang sedang mendekatimu. Sekedar bertanya, “apakah kamu ada acara malam ini?” dan mengajakmu jalan-jalan, serta makan malam. Aku tahu semua itu, karena sebelumnya kau sudah menceritakan semuanya, kepadaku, beberapa waktu sebelum pertanyaan sialan itu keluar dari mulutmu.

Pertanyaan sialan, yang setidaknya jika aku jawab dengan respon positif niscaya hanya mencerminkan keabnormalanku. Sedangkan, jika aku jawab dengan respon negatif niscaya yang tersisa dariku hanyalah jasad tanpa nyawa. Terasa serba salah, terasa begitu dilematis. Seketika moncong pistolmu terasa begitu dingin di keningku. Dan itu menyadarkanku, bahwa kelangsungan hidupku ditentukan oleh jawabanku. Sekali lagi, dengan tatapan teduh, kau bertanya padaku.


Linda, Maukah kamu jadi kekasih wanitaku???

38 comments:

  1. Men, ga ketebak endingnya. Tadi saya mikirnya pasangan ini sedang bingung mau nikah tapi karena ada hal yang menghalangi. Ternyata.. :)))

    ReplyDelete
    Replies
    1. Haha maka dari itu, harap baca sampai akhir wkwk dan jangan baca sekali, tapi bacanya diulang biar mengerti

      Delete
  2. Mau lebih sulit, kasi lelaki lain lagi yg nanyain hal sama. terus tambahin ibu yg memihak salah satu dari mereka, dan bapak yg memihak satunya lagi. bapak dan ibu kemudian bertanya ke LInda mau pilih yg mana? ikut ibu bapak pergi, ikut bapak, ibu yg pergi.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Haw, sepertinya kamu ini terlalu banyak nonton sinetron deh haha

      Tambahanmu itu sinetron bgt ^^

      Delete
  3. Lagi.. Lagi.. Lanjutin lagi ceritanya. Masih pengen tau kelanjutan si rangga bgmn

    ReplyDelete
  4. Hiks, "aku"nya cewek ternyata. Padahal paraghraf awal2 udah bikin baper kak Fand.

    ReplyDelete
  5. Duhhhh kirain Fandhy mau curhat di blog-nya. Tahunya Fandhy sekarang jadi cewek. ehhhh.....

    ReplyDelete
  6. Aiyayyaya... Kukira tadi beda agama, gak direstui ortu, atau si aku lagi sakit...apa gitu...

    Eh ternyata jeruk makan jeruk..

    ReplyDelete
    Replies
    1. Alhamdulillah, akhirnya ada yg maksud juga dengan tulisan saya ^^

      Delete
  7. Ini kayaknya belum utuh ya ceritanya ... ada episode lanjutan? Mau baca deh kalau ada, hehehe

    ReplyDelete
  8. Eh kukira curhatannya kak fandy yang ditipis-tipisin
    Lah kok cewek
    Heyaaaaaaa 😆😆

    ReplyDelete
  9. aaaah, fiktif belaka ternyataaa. kirain ini curhatan uda fan.... ah ah aha

    ReplyDelete
  10. Wew.. Surprised sama endingnya. Sukses membuat saya terkecoh :D

    ReplyDelete
  11. Wow.. Linda . Aku kira hubungan ini tentang menentang apa,ternyata.

    ReplyDelete
  12. Hmmm...itu jeruk makan jeruk kan ya? Aku ga salah kesimpulan kan? (mikir, haha)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Eh ada mbak Linda 😁
      Haha iya, Linda ternyata disukai oleh sesama wanita wkwk

      Delete
  13. Yeeeeh sosok Rangga itu memang selalu mempesona. Jawabannya apa, ditunggu lanjutannya

    ReplyDelete
  14. Endingnya gak bisa ditebak ya kak, ampe terkejut bacanya *lebay wkwkwk

    ReplyDelete
  15. Jd hubungan itu sebenarnya kurang bagus di mata masyarakat gtu ya?
    Sudah pasti yg ditunggu jawabannya susah ngejawab. Tapi penasaran juga galaunya krn apa, soalnya org yg "cinta" biasanya melakukan apa saja. Tapi nampaknya yg ditunggu jawabannya ini msh sadar akan "batasan" atau mungkin "norma" kali yaaaa #komensokteu

    ReplyDelete
    Replies
    1. Haha saya rasa, anda harus membaca sekali lagi tulisan saya deh mbak. Biar pada akhirnya mengerti akan maksud endingnya itu bagaimana wkwk

      Delete
  16. Duuh .. kirain Kak Fandy lagi curhat, mau ngeresmiin hubungan dengan temen perempuannya...
    Ternyata di sini tokoh utamanya Linda, ya..?
    Kalau dilihat dari pernyataan mendobrak idiom negeri ini, kayaknya ini hubungan sesama jenis ya? #Cobanebak! he he he

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya betul sekali mbak, akhirnya ada juga yg paham sepaham-pahamnya dengan maksud tulisan ini, btw terima Kasih sudah baca berulang kali tulisan saya, sampai paham maksud endingnya bgmn 😂😂

      Delete

  17. " Mau jawabku....tapi kita harus bisa bersandiwara "
    Ya...kita harus bersandiwara
    Seperti sahabat baik yang selalu mendukung dan menyanjung

    Ah...entah mengapa jawaban itu meluncur dari mulutku . Aku sendiri tak percaya mengucapkannya . Tapi binar matamu membuatku urung menariknya sebagai jawaban bercanda

    Kamu mendekatiku
    Kita sangat dekat hingga nafasmu terasa di wajahku

    Aku melengos...
    Kikuk..
    Tapi kamu tak peduli...
    Kini jarak kita hanya dipisahkan jarak sehelai rambut
    Dan dengan mesra kamu berkata
    " Say...ada cabe di dekat pipimu...kok bisa nempel di situ sih "

    ReplyDelete
    Replies
    1. Owalah dalah hahaha kenapa jadi ngaco begini?

      Tapi gakpapa, namanya juga mencoba wkwkw

      Delete
  18. Hihihi.. musti baca berkali2 dulu. Masih bingung sebenernya "aku" ini cewe atau cowo.

    ReplyDelete
  19. memang keputusan yang sangatlah sulit apalagi endingnya yang sedikit membingungkan hahaha itu memang sulit dan ini sundut pandangnya kemana ya perempuan atau laki laki haha

    ReplyDelete
    Replies
    1. Ternyata banyak yang tidak teliti dalam membaca tulisan saya ini :')

      Delete
  20. Duh.... kok endingnya gitu. Bikin kaget saja.
    Jangan mau, mending jadi mayat hidup daripada jeruk makan jeruk. -_-

    ReplyDelete
    Replies
    1. Alhamdulillah ternyata ada juga yg paham akan ending ceritanya, haha ya itulah sebabnya kenapa saya memberi nama judul "sebuah pilihan sulit"..
      Karena pilihannya emang benar benar sulit, dilematis wkwk

      Delete
  21. This comment has been removed by the author.

    ReplyDelete
  22. Aakk~~
    Kau menipuku, Fan..
    Aku uda kasih-kasih semangat...ternyata ketidak telitianku dalam membaca membuatku berkomentar keliru.


    Maaf yaa..

    Dan aku sangat terhibur sama twisted endingnya.

    Kerreen!

    ReplyDelete
    Replies
    1. Jujur saja saya penasaran dengan komentar sebelumnya mbak lendy yg sudah dihapus :D

      Terima Kasih jika sudah terhibur, dsn maafkan jika endingnya membuat kesal banyak orang 😁

      Delete
  23. Entah tulisannya masih belon mengerti.. Wkwkwk apa krna gue yg kurang paham :))

    ReplyDelete
  24. Kukira itu ceritanya masih panjang, ehh kok malah kayak di stop baca. Hheee
    Endingnyaa ga ketebak bet.
    Tapi sukaa 😂

    ReplyDelete
    Replies
    1. Justru itu yang saya sedang cari, momen menggantung yg mengganggu pembaca, seolah ada rasa gatal penasaran yang tak bisa digaruk utk dipuaskan akan kelanjutan ceritanya wkwkw

      Delete
  25. Ku kira aku gagal paham, tulisan mu kaya pecahan x dari bps bang

    ReplyDelete
  26. Aku males ditipu begini. :(

    Mentang-mentang lagi marak LGBT, eh bisa jadi ide cerpen hahaha. Ntap, Fan~

    ReplyDelete
  27. wah, keren Fan. Sekarang udah mulai maenin twist di plotnya :-))

    bagus ini, tapi kok tumben 'pendek' bener tulisannya

    ReplyDelete