Menulislah, Seolah-olah Besok Kamu akan Melupakannya

Wednesday, March 20, 2019

Semesta, Bumi, dan Matahari

I just left my whole world behind me.
And sometimes i feel lonely
There nothing’s left inside me,
But in the outside, i don’t see anything
Feel nothing
Except worries!

Semuanya terlihat biasa saja, sampai pada akhirnya aku harus meninggalkan seluruhnya di belakang kemudi logika, dan membiarkan logika menjelaskan semuanya. Itu pun jika dia bisa melakukannya. Terkadang aku merasa sendirian, bahkan di tempat keramaian seringkali aku merasa sendiri.

Di tempat ramai, yang banyak bunya-bunyi, seringkali tercipta dengung yang tidak bisa aku mengerti. Pada mulanya hal itu tidak aku sadari, sampai suatu ketika aku menyadarinya, menyadari bahwa ada sesuatu yang tidak beres di dalam kepala. Lebih tepatnya ada sesuatu yang berbeda. Aku tak bisa menjelaskannya yang berbeda itu apa.


Tidak ada apa-apa di luar sana, tidak ada yang berbeda dari kebanyakan manusia, dan aku merasa sama saja dengan mereka, para manusia. Semuanya tampak biasa saja, sampai suatu ketika aku terjebak di tempat ramai, yang penuh dengan manusia, penuh dengan cakap-cakap kata, penuh dengan obrolan mereka, dan sedikit pun aku merasa tidak berada bersama mereka. Aku merasa pikiranku tidak sedang berada di tempatnya, aku merasa yang ada di dalam tubuh ini hanyalah setelan awal yang ingin orang lain lihat dari diriku. Aku merasa benar benar tidak menjadi diri sendiri. Dan aku tiba-tiba merasa sunyi. Seketika suara dengung itu kembali lagi.


Banyak orang yang tidak mengerti akan hal itu, banyak orang mengira aku ini seorang pemalu, banyak orang mengira aku ini orang yang tidak suka bersosialisasi, dan masih banyak lagi dari mereka yang mengira bahwa aku ini mengalami kelainan jiwa. Ah padahal, aku ini sama saja dengan mereka, dan untuk masalah kejiwaan sepertinya itu terlihat tidak masuk akal. Dan sungguh, anggapan itu Ramashoookkk sama sekali.

Aku hanya terlalu menyukai sesuatu yang sunyi, itu saja. Dan sebagian dari mereka seringkali lebih suka langsung menghakimi daripada menyempatkan sedikit waktu untuk melihat kembali, melihat lebih jauh tentang apa yang sedang terjadi. Tapi, aku maklum, mereka tidak akan punya waktu untuk itu, dan aku mengerti. Jauh dari hingar bingar keramaian kota, di balik tumpukan buku, aku menemukan kedamaian tersendiri. Dan aku tak peduli, jika mereka menganggapku acuh pada sekitar, aku tak peduli. Karena menurutku, kebahagiaan hati adalah tanggung jawab sendiri.

Beruntungnya mereka, aku pun tidak terlalu suka jika mereka terlalu mengurusi hidupku. Aku punya jalan sendiri, begitupula dengan mereka. Jauh lebih menyenangkan, jika hidup berdampingan, saling damai, saling mengerti, dan saling menjaga diri, tanpa perlu mengurusi urusan yang bukan urusan milik sendiri. Sungguh aku sampai saat ini masih tidak habis pikir, dengan manusia di luar sana yang begitu mengurusi hidup orang lain, hanya ingin disebut penting.

Sungguh sedemikian pentingkah hidup orang lain untuk diurusi, atau sedemikian tidak menyenangkannya hidup mereka sampai mereka enggan mengurusinya? Ah persetan, aku tidak peduli. Asal mereka tidak mencoba memaksa masuk ke dalam semestaku, aku masih tetap tak peduli. Aku anggap mereka itu seperti komet, atau bintang jatuh, yang hanya terlihat sejenak, berkelip, meluncur cepat lalu lenyap. Lenyap, menyisakan gelap yang sunyi, sunyi yang aku sukai.

Namun, Semestaku tidak lagi sama setelah kedatangan bintang jatuh yang satu itu. Bintang jatuh yang seketika menyadarkanku bahwa di luar sana, masih banyak semesta lainnya. Disadari atau tidak, bintang jatuh kini menjelma menjadi matahari, dan perlahan aku membeku dan perlahan menjadi bumi, yang selalu mengitari matahari. Bumi tidak memiliki cahayanya sendiri, dan matahari selalu membagikan cahayanya ke seluruh penjuru semesta.


Dan kini aku mengerti, bahwa ada matahari yang selalu menerangi bumi setiap hari. Bagiku, matahari itu adalah kamu. Sosok wanita yang kini sudah menjadi tunanganku. Dan, tinggal menghitung hari saja, untuk mengubah statusmu menjadi istriku.


Dan kini, Semesta tak sunyi lagi. 
Dan, Bumi tak lagi sendiri. 
Kini, ada Matahari yang menemani Bumi. 
Sepanjang hari, jika perlu sampai nanti, 
Sampai waktu tak berlaku lagi.

Demi segala evolusi yang sudah terjadi di muka bumi, kini aku mengerti bahwa selain penemuan roda dan api, dirimu adalah penemuan yang terpenting untuk bumi .

14 comments:

  1. Semoga di lancarkan hingga hari H. Hidup memang akan lebih bersinar kalau ada matahari

    ReplyDelete
  2. Boleh ga sih aku komen tulisan ini dengan: cie cie cieeeee Fandy mau nikah!!!! Boleh ya? Udah tuh.
    Semoga dilancarkan sampai hari H ya, Fan.

    ReplyDelete
  3. Cieee cieee
    Aku baca dari atas dengan penuh penasaran. Ternyata endingnya bikin para cewek galau. Hihi

    ReplyDelete
  4. Semoga lancar sampai hari H!

    Dalam keadaan tertentu, aku juga kadang merasa sendiri padahal banyak orang. Semacam enggak sama frekuensinya gitu deh

    ReplyDelete
  5. yeaay... semoga dilancarkan sampai hari H ya...
    Btw, aku pun dulu hampir mirip miriplah seperti itu, dan berubah sedikit demi sedikit gara-gara Pak Suami. Karena menurutku, ini perubahan yang positif, jadi aku ya rela rela aja...

    ReplyDelete
  6. Semoga keriaan ini akan terus berlanjut hingga ke pelaminan dan banyak kebahagiaan yang terciptandan membuncah. Hidup semakin bahagia karena ada siang dan malam ya kak 😍😍

    ReplyDelete
  7. Ooh...so sweet~
    Semoga dimudahkan, dilancarkan dan sakinnah mawaddah warahmah yaa...

    Keren banget siih....prolognya.

    ReplyDelete
  8. Kalo saya terus terang agak keberatan adanya kata evolusi. hahahaha
    Kita tau bahwa teori evolusi hanya pembenaran sekelompok saja. :D

    ReplyDelete
  9. Semoga lancar ya sampai hari H, apalagi tinggal beberapa hari lagi, sekarang sudah ada yang mengisi hari-hari, tidak akan merasa sepi lagi dalam keramaian maupun kesunyian

    ReplyDelete
  10. Tulisannya semacam refleksi diri yaa untuk memaknai diri sendiri supaya tak terlalu lama sepi ☺

    ReplyDelete
  11. Indah sekali kata-katanya Fand. Akhirnya menemukan sosok yang bisa memecah kesunyianmu ya. Selamat, lancar sampai hari H, ya.

    ReplyDelete
  12. Kata-kata mutiara dan baitan kata-kata berisi doa. Semoga dikabulkan untuk segala harapannya. Walaupun hanya seorang dia, indahnya bisa menerangi bumi yang gelap. Itulah ajaibnya dari dia yang kita cinta, mampu mengubah apapun menjadi mungkin. Semoga lancar ya sampai hari H dan semoga bisa hidup langgeng sampai maut yang memisahkan. Doa kami viewers yang membaca menyertaimuuuu

    ReplyDelete
  13. Sepertinya definisi semesta untuk Fandy berbeda dengan untuk orang kebanyakan. Btw, selamat dan semoga lancar!

    ReplyDelete
  14. Jadi usah sah belum nih? Karena aku baru mampir di blog ini bulan september hahaha

    ReplyDelete