Menulislah, Seolah-olah Besok Kamu akan Melupakannya

Friday, March 1, 2013

Percayalah!

Percayalah dengan apa yang kamu percayai saat ini, dan percayalah bahwa ada terang di balik badai, meskipun badai itu memberi rasa sakit pada hatimu dan sempat membuatmu patah, patah harapan akan masa depanmu, percayalah bahwa kamu bisa melewati badai ujian, jadilah seperti karang yang mampu bertahan dengan kokoh menghadapi kencangnya hempasan badai, percayalah bahwa kencangnya badai tak mampu menggoyahkan keyakinanmu akan masa depan yang lebih baik, dan ingatlah pepatah lama, tiada emas murni yang tercipta tanpa tempaan panasnya api, tiada intan yang berkilau cahayanya tanpa dipoles dengan baik, begitu pula kamu! PERCAYALAH! matahari akan bersinar terang esok pagi, menyambut pagimu yang cerah dan menghapus gelapnya malam! anggap saja semua ini hanya sebuah proses menuju kehidupan yang lebih baik, PERCAYALAH!
Read More

Harapan

Terkadang kita itu rentan, rentan terhadap harapan palsu. Padahal semestinya kita harus percaya pada harapan, ya meskipun terkadang harapan itu harapan palsu yang sering menikam kita dari belakang. Tapi, sesakit apapun harapan palsu itu tetap kita nanti dan terus menanti akan sebuah harapan itu dan berdoa terus berharap akan sesuai kita harapkan, karena kita hanya seorang manusia biasa yang hanya bisa berharap akan datang suatu harapan yang akan menciptakan sebuah keajaiban yang mana keajaiban tersebut mampu membuat harapan kita yang awalnya sebuah harapan kosong menjadi sebuah harapan yang nyata, meskipun kenyataan harapan itu hanyalah sebuah fatamorgana, fatamorgana penghias teriknya panas siang hari ini dan dan terus menanti harapan itu muncul. Harapan yang muncul bagaikan setetes embun yang menyejukkan dan membawa angin kehidupan dan menyejukkan jiwa, itulah HARAPAN!!
Read More