Cuaca siang yang
panas tidak menyurutkan semangat banyak orang untuk tetap berbaris di tengah
lapangan. Seorang Bapak Tua dengan peci hitam di kepalanya sedang berbicara,
entah beliau sedang membicarakan apa, yang pasti suara kencang toa di depannya begitu menganggu
telinga. Suara dengingannya lama kelamaan semakin kurang ajar saja. Mungkin
sebentar lagi telinga kiri minta undur diri. Beruntung sebelum surat
pengunduran diri dituliskan, telinga kanan tiba-tiba mendengar suara merdu.
Suara merdu seorang wanita, tidak jauh dari tempatku berdiri. Aku melihat
sekitar, dan aku menemukan sumber suara. Dengan kemeja putih dan rok hitam, dia
berdiri satu barisan denganku. Namanya Dewi
Anjani. Sama seperti aku, dia juga mahasiswa baru.
Dari Satu Bagian
Fandhy Achmad R
March 10, 2020
34 comments