Jam sebelas malam lewat sekian menit, di tanggal tiga puluh satu juli dua ribu dua tiga. Tidak ada yang berubah, walau besok sudah bulan agustus. Harapan akan tagihan cicilan bulanan masih belum juga lekas putus.
Tanggal tiga puluh satu juli, beberapa barang masih belum bisa terbeli. Masih syukur ada beras yang mengisi kuali, tak apa walau sayuran ternyata belum sempat kebeli. Tadi pagi, rasanya buru-buru sekali gegara bangun kelewat siang, lewat jam tujuh pagi.
Sampai satu jam terakhir di bulan juli, belum terjadi apa-apa, sungguh tidak ada apa-apa. Termasuk notifikasi tentang bukti pembayaran asuransi kesehatan yang sudah tiga bulan belum terbayarkan.
Brengsek betul ya, rasanya sudah bekerja sedemikian keras, namun masih saja ada yang terlewat, belum sempat terbayarkan di bulan juli.
Semoga saja, bulan agustus menawarkan rejeki yang tidak putus-putus.
Aamiin.