Menulislah, Seolah-olah Besok Kamu akan Melupakannya

Sunday, September 19, 2021

Yang Tidak Terjelaskan

Terbangun dengan kepala berat di pagi hari, tidak ingat apa yang terjadi semalam, dan tidak tahu sedang berada dimana. Beberapa helai pakaian berserakan di tempat tidur, dengan beberapa gaun wanita berserakan juga di lantai. Entah milik siapa, tidak ada bedanya, tidak ada yang yang tahu ini punya siapa, itu punya siapa.

Kesadarannya masih belum pulih benar, ketika melihat lampu kamar mandi menyala, dengan gemericik suara shower yang teredam oleh pintu kamar mandi yang tak seberapa tebalnya. Terlihat siluet bayangan seseorang di bawah shower dari balik kaca buram pembatas di pintunya, entah dia siapa, entah pria entah wanita, entah kenapa dirinya tidak mengenakan apa-apa. Apa yang terjadi sebenarnya? Begitu pikirnya.

Tidak lama kemudian, suara shower tak terdengar lagi, terganti oleh suara senandung merdu seorang wanita. Dia hendak memejamkan matanya kembali, ketika tercium semerbak aroma wangi yang begitu dia kenali. Ah entahlah, mungkin sedang bermimpi, begitu kilahnya. Kesadarannya mendadak pulih benar, ketika tiba-tiba sebuah kecupan mendarat di pipinya.

Mimpinya ternyata bisa begitu nyata, sampai kemudian dia membuka matanya, dan terbelalaklah dia, bahwa sosok yang ada di depanya adalah sahabatnya. Rambutnya masih basah tergerai, dengan tubuh yang terselimuti handuk yang tak muat di tubuhnya. Dan, dia baru saja diciumnya, kegilaan macam apa ini? Bukan main gilanya kenyataan.

Sempoyongan berjalan ke arah wastafel, sejenak untuk mencuci muka, sejenak untuk memulihkan kesadaran. Tidak banyak yang dirasakan, selain pengar yang tiba-tiba mekar dan menyebar di kepala, dan lenyap seketika, terganti oleh segarnya air yang membasuh muka. Ini hanya mimpi, ini hanya simulasi, ini hanya sebatas khayalan saja, begitu pikirnya.

Terpekur lama di depan wastafel, memikirkan semuanya, sampai kemudian terasa tangan berkulit mulus yang memeluknya dari belakang, yang disusul dengan kecupan di punggungnya yang merambat naik ke lehernya, meninggalkan jejak lipstick merah, dan disusul dengan bisikan mesra di telinganya:

“Malam yang indah, Vania. Semalam, kamu sangat hebat.”

22 comments:

  1. Wahwahwah, ini sepertinya cerita korban pergaulan terlalu bebas ya?

    ReplyDelete
  2. Wih kategori 21+.
    Anyway saya suka pemaparannya, this is really 'show not tell' short story.

    Suka nulis cerpen buat koran juga, Kak? Atau media online?

    ReplyDelete
  3. wah ceritanyaaaa mmm..wkwkwk tapi bagus nih cerita pendek ya kak

    ReplyDelete
  4. Biar kutebak, ini pasti cerita tentang malam tahun baru di mana si Vania berusaha untuk tetap terjaga untuk merayakan pergantian tahun tapi akhirnya KO.

    Terus besoknya si sahabatnya itu mengapresiasi kehebatan Vania untuk tetap terjaga walaupun ya akhirnya ketiduran juga.

    ReplyDelete
  5. Benar-benar tidak terjelaskan ya, Kak. Sulit sekali untuk menerjemahkannya. Semua orang memiliki persepsi yang mungkin berbeda-beda. Hehehe

    ReplyDelete
  6. bentar, bentar... si Vania ini dokter anestesi, ya? semalem abis dibius sama Vania? emang semalem abis operasi apa nih kalo boleh tau? :))

    ReplyDelete
  7. Wow ceritanya membuat pikiran kemana-mana. Kayaknya bagus kalau dipanjangin lagi ceritanya

    ReplyDelete
  8. Wahhh aku bacanya merinding banget, masih belum saatnya untuk mengetahui dan merasakannya sendiri. Wahh tapi gak kebayang nanti kelak itu terjadi, harus bisa membiasakan memang sih hha

    ReplyDelete
  9. Sebagai draft menarik banget buat dikembangkan jadi cerpen yang kompleks dan menarik Kak. Tinggal dikembangkan tokoh atau jalan ceritanya akan jadi cerpen yang ciamik..

    ReplyDelete
  10. Bentar,ni yang habis mandi itu cewek trus yang pingsan (vania) itu cewek juga. Jadi?

    ReplyDelete
  11. Maaf nih baca ini aku nge-lag mendadak hahaha. Tapi kuakui diksinya bagus lak dan cara mendeskripsikam sesuatunya jelas. Sampe merinding bacanya. Untuk isi ceritanya, aku masih bingung. Apa sama kaya isi pikiranku atau nggak hahaha

    ReplyDelete
  12. Wahh keadaan yg sulit dijelaskan ya kak, kayaknya dia kehabisan kesadaran diri nih mungkin abis mabuk dan gak ingat apa yg terjadi sama dirinya lgi...

    ReplyDelete
  13. Keadaan yang nggak perlu dijelaskan karena kalau dijelaskan sekalipun akan susah buat jelasinnya ya, Kak. Btw, penasaran sama kelanjutannya.

    ReplyDelete
  14. This comment has been removed by the author.

    ReplyDelete
  15. bagus banget kak diksi dan penyampain ceritanya, aku jadi kebayang tempatnya pas baca. Ceritanya juga simpel dan mudah dicerna, tinggal spekulasi masing-masing aja mau dianggap seperti apa ceritanya.

    ReplyDelete
  16. Plot twist nya wah ... Ini jadi woman with woman ya jadinya. Hmmm, sepenggal aja ceritanya tapi cukup buat membelalak

    ReplyDelete
  17. Bukannya di habis mandi yah, kok masih meninggalkan jejak lipstik merah? berarti mandinya kurang bersih, haha

    ReplyDelete
  18. Waahhh ini hanya cerita pendek kah? Atau masih ada kelanjutannya?

    ReplyDelete
  19. wah aku berasa di bawa ke webtoon atau semacamnya membaca kayak gini hehehe. sering kali potongankayak gini ada di iklannya novelme juga kalo gak salah ya, aduh soale di branda fb sering muncul dan terbuka sedikit gtu

    pmau tak mau kebaca makanya baca ini jadi familiar banyak penulis yang mengembangkan karir disana juga. apakah kakak salah satunya? sukses dg cerita fiksinya y kak

    ReplyDelete
  20. Sulit tertebak apa yang sebenarnya terjadi, menggantung dan bikin penasaran, hahahaha
    cerita ini seperti membiarkan pembaca untuk berimajinasi dan mengintepretasikan sendiri alur dan penokohannya seperti apa..
    apakah menceritakan tentang homoseksual or?

    ReplyDelete
  21. Horor sih kalau cerita ini kejadian sama saya, hihihi...
    Bagus tulisannya, menghibur :)

    ReplyDelete
  22. Yang perempuannya habis keramas karena baru mencoba produk sampo terbaru ya kak? 😅

    ReplyDelete