Terbangun dengan kepala berat di pagi hari, tidak ingat apa yang terjadi semalam, dan tidak tahu sedang berada dimana. Beberapa helai pakaian berserakan di tempat tidur, dengan beberapa gaun wanita berserakan juga di lantai. Entah milik siapa, tidak ada bedanya, tidak ada yang yang tahu ini punya siapa, itu punya siapa.
Kesadarannya masih belum pulih benar, ketika melihat lampu kamar mandi menyala, dengan gemericik suara shower yang teredam oleh pintu kamar mandi yang tak seberapa tebalnya. Terlihat siluet bayangan seseorang di bawah shower dari balik kaca buram pembatas di pintunya, entah dia siapa, entah pria entah wanita, entah kenapa dirinya tidak mengenakan apa-apa. Apa yang terjadi sebenarnya? Begitu pikirnya.
Tidak lama kemudian, suara shower tak terdengar lagi, terganti oleh suara senandung merdu seorang wanita. Dia hendak memejamkan matanya kembali, ketika tercium semerbak aroma wangi yang begitu dia kenali. Ah entahlah, mungkin sedang bermimpi, begitu kilahnya. Kesadarannya mendadak pulih benar, ketika tiba-tiba sebuah kecupan mendarat di pipinya.
Mimpinya ternyata bisa begitu nyata, sampai kemudian dia membuka matanya, dan terbelalaklah dia, bahwa sosok yang ada di depanya adalah sahabatnya. Rambutnya masih basah tergerai, dengan tubuh yang terselimuti handuk yang tak muat di tubuhnya. Dan, dia baru saja diciumnya, kegilaan macam apa ini? Bukan main gilanya kenyataan.
Sempoyongan berjalan ke arah wastafel, sejenak untuk mencuci muka, sejenak untuk memulihkan kesadaran. Tidak banyak yang dirasakan, selain pengar yang tiba-tiba mekar dan menyebar di kepala, dan lenyap seketika, terganti oleh segarnya air yang membasuh muka. Ini hanya mimpi, ini hanya simulasi, ini hanya sebatas khayalan saja, begitu pikirnya.
Terpekur lama di depan wastafel, memikirkan semuanya, sampai kemudian terasa tangan berkulit mulus yang memeluknya dari belakang, yang disusul dengan kecupan di punggungnya yang merambat naik ke lehernya, meninggalkan jejak lipstick merah, dan disusul dengan bisikan mesra di telinganya:
“Malam yang indah, Vania. Semalam, kamu sangat hebat.”
Wahwahwah, ini sepertinya cerita korban pergaulan terlalu bebas ya?
ReplyDeleteWih kategori 21+.
ReplyDeleteAnyway saya suka pemaparannya, this is really 'show not tell' short story.
Suka nulis cerpen buat koran juga, Kak? Atau media online?
wah ceritanyaaaa mmm..wkwkwk tapi bagus nih cerita pendek ya kak
ReplyDeleteBiar kutebak, ini pasti cerita tentang malam tahun baru di mana si Vania berusaha untuk tetap terjaga untuk merayakan pergantian tahun tapi akhirnya KO.
ReplyDeleteTerus besoknya si sahabatnya itu mengapresiasi kehebatan Vania untuk tetap terjaga walaupun ya akhirnya ketiduran juga.
Benar-benar tidak terjelaskan ya, Kak. Sulit sekali untuk menerjemahkannya. Semua orang memiliki persepsi yang mungkin berbeda-beda. Hehehe
ReplyDeletebentar, bentar... si Vania ini dokter anestesi, ya? semalem abis dibius sama Vania? emang semalem abis operasi apa nih kalo boleh tau? :))
ReplyDeleteWow ceritanya membuat pikiran kemana-mana. Kayaknya bagus kalau dipanjangin lagi ceritanya
ReplyDeleteWahhh aku bacanya merinding banget, masih belum saatnya untuk mengetahui dan merasakannya sendiri. Wahh tapi gak kebayang nanti kelak itu terjadi, harus bisa membiasakan memang sih hha
ReplyDeleteSebagai draft menarik banget buat dikembangkan jadi cerpen yang kompleks dan menarik Kak. Tinggal dikembangkan tokoh atau jalan ceritanya akan jadi cerpen yang ciamik..
ReplyDeleteBentar,ni yang habis mandi itu cewek trus yang pingsan (vania) itu cewek juga. Jadi?
ReplyDeleteMaaf nih baca ini aku nge-lag mendadak hahaha. Tapi kuakui diksinya bagus lak dan cara mendeskripsikam sesuatunya jelas. Sampe merinding bacanya. Untuk isi ceritanya, aku masih bingung. Apa sama kaya isi pikiranku atau nggak hahaha
ReplyDeleteWahh keadaan yg sulit dijelaskan ya kak, kayaknya dia kehabisan kesadaran diri nih mungkin abis mabuk dan gak ingat apa yg terjadi sama dirinya lgi...
ReplyDeleteKeadaan yang nggak perlu dijelaskan karena kalau dijelaskan sekalipun akan susah buat jelasinnya ya, Kak. Btw, penasaran sama kelanjutannya.
ReplyDeleteThis comment has been removed by the author.
ReplyDeletebagus banget kak diksi dan penyampain ceritanya, aku jadi kebayang tempatnya pas baca. Ceritanya juga simpel dan mudah dicerna, tinggal spekulasi masing-masing aja mau dianggap seperti apa ceritanya.
ReplyDeletePlot twist nya wah ... Ini jadi woman with woman ya jadinya. Hmmm, sepenggal aja ceritanya tapi cukup buat membelalak
ReplyDeleteBukannya di habis mandi yah, kok masih meninggalkan jejak lipstik merah? berarti mandinya kurang bersih, haha
ReplyDeleteWaahhh ini hanya cerita pendek kah? Atau masih ada kelanjutannya?
ReplyDeletewah aku berasa di bawa ke webtoon atau semacamnya membaca kayak gini hehehe. sering kali potongankayak gini ada di iklannya novelme juga kalo gak salah ya, aduh soale di branda fb sering muncul dan terbuka sedikit gtu
ReplyDeletepmau tak mau kebaca makanya baca ini jadi familiar banyak penulis yang mengembangkan karir disana juga. apakah kakak salah satunya? sukses dg cerita fiksinya y kak
Sulit tertebak apa yang sebenarnya terjadi, menggantung dan bikin penasaran, hahahaha
ReplyDeletecerita ini seperti membiarkan pembaca untuk berimajinasi dan mengintepretasikan sendiri alur dan penokohannya seperti apa..
apakah menceritakan tentang homoseksual or?
Horor sih kalau cerita ini kejadian sama saya, hihihi...
ReplyDeleteBagus tulisannya, menghibur :)
Yang perempuannya habis keramas karena baru mencoba produk sampo terbaru ya kak? 😅
ReplyDelete