Ketikan
Tengah Malam
Ummm... sebelumnya aku minta maaf, minta maaf karena
menulis tulisan sesuatu yang tak penting bagi kalian seperti tulisan apa yang
sedang aku tulis sekarang. Okeee, kita mulai darimana ? bagaimana kalo dari
terminal? Lu kira bus antar kota? -__-
Cek..
cek... 1,2,3,4 cek n ricek!
Mungkin pengalaman dalam urusan percintaan aku masih
amatir, ya kalo para kaskuser bilang, aku ini newbie, iya newbie alias beginner
(bahasa halusnya: kutu kupret percintaan) whatever~
dan, mungkin hubungan yang sedang aku jalin sekarang ini mungkin baru
seumur jagung, jadi harap maklum ya penonton, kalo aku gampang (banget) kangen
sama si doi (ya anggap saja kalian sudah
tau siapa yang saya maksud). Mungkin sebelumnya aku masih belum tahu persis
apa itu arti kata “Kangen”. Ya secara, aku kan cupu! Belalang cupu-cupu kalo siang makan nasi kalo malam minum cucu
#abaikan -_- okeee, kembali ke laptop!
Kata “Kangen” secara harfiah memiliki banyak arti, dan
menurut saya arti rasa “Kangen” itu seperti saat dimana kita sedang dalam
posisi “darurat” ya sebut saja pas dapat “Panggilan Alam” dan tapi kenyataannya
pas kita ke WC ternyata semuanya penuh, tahu sendiri kan rasanya gimana
nyeseknya? Ya seperti kata pak mantri “semakin ditahan semakin tidak baik
bukan?” karepmu lah, van! Ra nyambung!
-_- ya intinya begitulah.
Suatu pacaran yang mana keduanya saling berdekatan saja
terkadang “kangen” nya ibarat kayak nahan boker seminggu, apalagi yang lagi
LDR? Tak bisa dibayangkan #pff -__-
Kangen menurut peneliti dari uganda itu suatu virus yang gampang sekali
menular, kangen bisa timbul dengan mudahnya dengan media ketiga, ya ambil
contoh yang gampang pake media hujan, iya hujan... yang gampang. Pertanyaan
besar (bagi yang memiliki pasangan) apa hubungannya hujan dengan kekasih??? Ya
mungkin kalo dipikir secara matematika itu tak ada sangkut paut sama sekali
ibarat kata kita mau memecahkan teori relativitas atom tapi yang dipake itu
teori abiogenesis, kapan ketemunya? Begitu pula dengan hujan, mungkin alasan
yang paling logis adalah ketika hujan dan sendirian itu suhu jadi dingin, nah
dingin-dingin kan enaknya ya pelukan, ya pelukan sama siapa lagi kalo bukan
sama pacar tercinta. Tapi, kalo udah kebelet pengin pelukan tapi sendirian, misal
lagi ngadem di halte bis, bisa kali pelukan sama tiang halte.
Jenggg
jengggg jengggg i miss youuuuuuu ~~~ Blink 182 ~ I Miss You
Oke,
kembali ke topik! Topik saya bundar? Itu topi, van! TOPI!!
Kangen terkadang bisa jadi masalah besar dalam suatu hubungan,
apalagi yang lagi kena virus LDR, dijamin kepekatan rasa kangen akan meningkat
5000% dan efek sampingnya adalah di benak kita akan muncul berbagai macam
pikiran, anggapan, firasat bercampur rasa khawatir akan si doi.... “Sedang apa
dia? Apa dia kangen juga sama saya? Apa dia disana baik-baik saja? Dan
seterusnya.” Namanya juga sayang, namanya juga cinta maka secara otomatis
pikiran-pikiran “kotor” akan tersapu oleh bayangan dia, oleh wajah dia, oleh
senyuman dia, ah pokoknya semua tentang dia, serrr ~ indahnyaaa J
Baru juga ditinggal pergi ke jakarta 2 hari yang lalu,
sekarang kangennya mirip emak-emak yang mau melahirkan. Segitunyaaaa ~ yeahhh, tapi mau gimana lagi pak? Namanya juga
kangen, semakin ditahan semakin mendesak -_- dan seperti tulisan di atas, rasa
kangenku ini menimbulkan pikiran-pikiran yang tidak-tidak. Mau diomongin ke dia
takutnya gimana? Ditahan tapi nyesek juga, terpaksa MS Word jadi pelampiasan,
maafin aku word, hikss L ya
meskipun kamu jauh di jakarta dan aku di purwokerto, tapi doa selalu mengalir
dari mulutku untukmu dan untuk keluargaku. Mungkin berat hidup di jakarta, tapi
bagimu jauh lebih berat hidup di purwokerto, dan aku mencoba untuk memahaminya J karena jakarta bagimu
seperti kota surga, dan bagiku purwokerto itu juga kota surga. Yeahhh,
masing-masing dari kita punya kota idaman masing-masing, tapi bagiku apapun
kotanya asal ada kamu itu adalah kota surga, yeaahhhh Guns N Roses ~ Paradise City, jreeenggg jreeeenggg ~~
Rasa sayangku padamu tak mungkin berubah meskipun secara
tak sengaja aku membaca inbox di hapemu dan membaca pesan “agak” mesra dari
mantanmu yang dulu mencampakkanmu begitu saja. Iya, pesan dari mantanmu, siapa lagi kalo bukan mantanmu yang kemarin?
dan pesan itu tertanggal 14 November 2013 jam 4 sore J dan pada saat itu kamu lagi
sakit, yang mana pesannya berisi tentang perhatian dia dan kesotoyan dia yang mana pesan dia isinya “aku tahu semua apa yang kamu mau di kala sedang sakit begini, dan
kemudian diakhiri dengan kata “sayang”, “(masih)
kangen aku kan?” Plus sebuah ciuman “emuaach”
ya mungkin bagi kebanyakan orang mungkin itu menyakitkan, namun bagiku
mungkin itu bagaikan sebuah cermin. Cermin yang mana telah menyadarkanku akan
kekuranganku, atas ketidakmampuanku dan semuanya. J aku minta maaf karena telah
lancang membaca inbox di hapemu, aku minta maaf. Dan asal kamu tahu, rasa
sayangku padamu tak akan pernah berubah, tak akan. Kamu ingat? Kamu adalah
pacar pertamaku, kamu adalah bentuk perjuanganku, perjuanganku mengalahkan
semua rasa takut dan traumaku. Jadi, tak mungkin aku lepaskan begitu saja,
apalagi gara gara masalah sepele. J
Semua yang terjadi biarkanlah terjadi, dan yang telah lalu
biarkan tetap jadi masa lalu. Tiap orang punya masa lalu sendiri sendiri,
begitu pula dengan kamu. Aku tak mau mengungkit-ungkit masa lalumu karena itu
privasimu, right? J
Aku disini menunggumu!
Lagu
penutup .. jrenggg jrenggg jrengggg ~~~ Richard Marx ~ I’ll be right here
waiting for you ~~ your favorite song, right?
Selamat
malam, Au Revoir~ J
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
0 comments:
Post a Comment