Menulislah, Seolah-olah Besok Kamu akan Melupakannya

Sunday, August 2, 2020

Tulisan Tengah Malam

Sudah lewat berhari-hari, sejak terakhir kali aku menulis di lembar ini. Lembar kosong yang tetap dibiarkan kosong. Banyak peristiwa yang terjadi, banyak cerita yang terlewati, banyak sekali alasan yang dijadikan alibi dibalik terhentinya produksi karya. Karya yang tersusun dari kata, kata demi kata, kalimat demi kalimat, yang bermula pada sebuah tanya, lalu merunut menjadi sebuah jawaban, yang kemudian menjadi sebuah cerita. Cerita yang diceritakan oleh Sastra Ananta. Namun, semua hanyalah sebatas angan saja, yang terjadi kenyataannya adalah tiap kata demi kata, kalimat demi kalimat, yang sempat ingin dituliskan, semuanya ditelan kembali. Semuanya tidak jadi dimuntahkan karena berbagai macam alasan, salah satunya ialah alasan itu sendiri. Alibi.

Terakhir kali aku menulis itu di waktu hari raya, dengan tema Virus Corona. Di Hari Raya, tulisan itu timbul ke permukaan. Timbul sebagai penanda, penanda bahwa Sastra Ananta masih ada. Bagaikan penanda gabus yang terapung di permukaan air sebagai penanda jaring yang terbentang di bawah permukaan. Banyak sampah yang tersangkut jaring, tidak hanya persoalan hidup saja, namun juga persoalan lainnya, termasuk persoalan yang ditimbulkan oleh Virus Corona.

Read More