Menulislah, Seolah-olah Besok Kamu akan Melupakannya

Thursday, June 30, 2022

Cerita Sekali Duduk: Lagu Tanpa Judul

Ada begitu banyak lagu yang berputar di dalam kepala. Beberapa di antara mendengungkan nada-nada dan menyamarkan luka dalam kata-kata. Liriknya seringkali terdengar gembira, meski nyatanya seringkali terdengar liris penuh nestapa. 

Terlebih bila hujan sedang melanda, hal-hal yang begitu sederhana bisa dengan mudah memancing ingatan-ingatan penuh romantika. Tidak jarang kenangan penuh luka menghanyut begitu saja, mengikuti air hujan dan bermuara pada hati yang perlahan kembali basah, oleh luka, oleh kenangan, oleh kisah lama, oleh semuanya. 

Sesekali terdengar guntur menyambar, sesekali terdengar percik dan suara bisik yang tersamar sempurna di balik irama lagu. Tidak banyak yang tahu, bila ada satu dua lagu, sangat dihindarinya namun sudah sebegitu dihapalnya di luar kepala. Bukan karena tidak suka, namun karena lagu-lagu itu begitu spesial untuknya. Terlalu sakit untuk diingat, terlalu manis untuk dilupakan.

Malam itu, Dia mengajakmu pergi. Malam dimana seharusnya menjadi waktu untuk mengumpulkan kembali rasa-rasa yang sempat tercerai berai oleh jarak. Terlihat dari jauh, dirimu masuk ke dalam mobil lelaki asing, tertawa dan bersenda gurau seolah kalian sudah begitu dekat. Sejak kapan? Entah, bahkan cerita tentangnya pun tak pernah.

Terbayang kembali semuanya di dalam kepala, sesekali dalam mimpi, ada sosok yang datang ke dalam mimpi. Dirinya terlihat samar, tidak jelas dirinya siapa, namun suaranya begitu familiar, suara yang seringkali membuat sadar akan siapa sebenarnya.

Esok hari, adalah waktu yang dijanjikan, bagi siapa saja yang percaya. Percaya akan kekuatan lagu, yang bisa membuatmu lupa akan luka, yang bisa membuatmu tertawa dalam derai air tawa. Banyak rasa yang ditawarkan, tinggal bagaimana dirimu memilih lagu yang tepat. Hanya saja, sayangnya, dirimu payah dalam memilih lagu.

Sendirian menatap langit malam, berharap segalanya menguar ke udara, masih saja tak ada bedanya. Keheningan masih menggantung di udara, ketika kemudian terlihat sorot cahaya dari kejauhan. Sorot cahaya dari lampu mobil, mobil yang tadi membawamu pergi. Kini sudah kembali lagi. Heran, begitu cepat mereka kembali, atau sudah terlalu lama dirinya terpaku menatap langit?

Tidak banyak yang dilihatnya, karena cahaya tiba-tiba padam, dan yang tersisa hanyalah bayangan-bayangan samar dua manusia yang sepertinya masih di dalam mobil, entah melakukan apa. Sampai kemudian terdengar suara pintu mobil yang terbuka, dan diikuti dengan suara mesin mobil yang menyala. Sorot cahaya mengagetkanmu, dan menyadarkanmu bahwa yang tersisa kini hanyalah kegelapan dan kegelapan. 

Segalanya sudah menjadi gelap, termasuk hubunganmu yang kini sudah semakin gelap. Tidak jelas mau diapakan lagi. Sepertinya sudah tidak ada harapan lagi.

Terkadang mimpi yang begitu indah tapi tak terwujud, ya sudahlah.

0 comments:

Post a Comment