Kehidupan selalu punya teori, mulai dari
teori terciptanya tata surya, teori gravitasi, sampai teori percintaan pun
selalu menarik untuk dikupas dan dibahas. Salah satu sub-aspek dalam teori
percintaan adalah Teori Perselingkuhan. Dalam hal ini ada sebuah teori menarik
tentang Teori Perselingkuhan.
Perselingkuhan adalah salah satu
manifestasi jiwa kekanak-kanakan manusia manusia. Perselingkuhan bagi mereka (player) tak ubahnya layaknya sebuah
permainan. Sebuah permainan yang membutuhkan akurasi, strategi, negosiasi,
keberanian dalam mengambil resiko, dan juga kepercayaan diri. Ibarat kata,
Perselingkuhan adalah permainan monopoli, paint
ball, roller coaster, dan kartu remi digabung menjadi satu. Tidak heran
banyak pasangan masih saja gemar berselingkuh walaupun sudah dengan jelas bahwa
perselingkuhan itu salah, apapun alasannya. Siapa sih yang bisa menolak godaan
permainan menyenangkan selingkuh? Itulah kata mereka (Pelaku Selingkuh)
Perselingkuhan bisa terjadi pada siapa
saja, mulai dari yang masih labil macam ABG-ABG, sampai yang dewasa pun sering
terjadi. Perselingkuhan terjadi pada berbagai macam hubungan, mulai dari yang
pacaran cinta monyet, pacaran anak-anak labil khas anak SMA, pacaran LDR,
sampai yang sudah bertunangan bahkan yang sudah menikah pun sering terjadi,
sampai-sampai mereka mengorbankan pernikahan mereka yang sudah berusia puluhan tahun
demi kesenangan sesaat yang bernama selingkuh. Well, untuk bagian ini para
jomblo harap berbahagialah.
Berselingkuh itu tidak mudah. Kalau sampai
ada orang yang berpikir bahwa yang dibutuhkan dalam berselingkuh hanyalah
pasangan selingkuh dan keberanian semata itu Salah besar, SALAH BESAR! Hal
pertama dan paling krusial yang perlu dimiliki setiap orang yang berniat untuk
selingkuh adalah kemampuan menyusun strategi. Strategi untuk mengatur waktu
dengan pacar utama, menyenangkan hati pasangan selingkuh, strategi berkelit
ketika berpapasan dengan orang yang dikenal ketika sedang bersama pasangan
selingkuh, semuanya harus dimiliki oleh setiap pasangan yang berniat
berselingkuh. Well, selingkuh tak hanya butuh pasangan selingkuh dan
keberanian, tapi juga ada strategi-strategi cara bermain cinta yang baik dan
benar.
Setidaknya, ada dua strategi utama dalam
berselingkuh. Pertama, menentukan
waktu khusus untuk berhubungan dengan pasangan selingkuhannya. Misalnya, dalam
sebuah hubungan yang rusak antara cowok dan cewek yang masing-masing sedang
kuliah dalam satu universitas, dan dalam hal ini si cowok yang berselingkuh. Si
Cowok haruslah memiliki waktu khusus untuk keluar bersama selingkuhannya, yaitu
ketika jam di luar jadwal kuliah. Salah satu alasan yang paling sering dipakai
dalam kasus ini adalah alasan “Mengerjakan
Tugas Kelompok”. Haha dalam hal ini mungkin tugasnya Cuma individu, tapi
demi ketemu sama selingkuhan bisa berubah menjadi Tugas kelompok. Kedua, adalah menentukan lokasi yang
tepat untuk ketemu dengan selingkuhannya. Dalam pemilihan lokasi ketemu jika
melihat kasus di atas, kampus dan tempat kost bukanlah tempat yang bijak untuk
bertemu dengan selingkuhannya. Kenapa? Karena rasio ketahuannya jauh lebih
besar. Solusinya? Ya cari tempat yang jarang didatangi sama si pacar utama.
Pacar utama? Haha
Namun, perencanaan sematang apapun,
strategi sehebat apapun, pasti akan menemui kelemahannya. Ingat paribahasa
lama, sepandai-pandainya orang menyimpan bangkai, pasti baunya akan tercium
juga. Begitu pula perselingkuhan, serapat-rapatnya menyembunyikan keburukan
niscaya pacar utama akan mengetahui bahwa dirinya telah jadi korban
perselingkuhan.
Jadi orang ketiga dalam sebuah hubungan
orang bukanlah sebuah prestasi yang patut dibanggakan. Meskipun terkadang hati
terlalu naif pada godaan bernama cinta. Tanpa harus dicegah, tahu tahu saja
kamu sudah terjebak dalam hubungan segitiga. Perselingkuhan tidak akan terjadi
jika salah satu pihak tidak menginginkannya atau setidaknya memberi peluang.
Analogikan saja selingkuh seperti orang sedang bertamu ke rumah orang lain.
Kamu tidak akan bisa masuk ke dalam rumah jika sang pemilik rumah tidak
membukakan pintu masuk untukmu. Begitu pula dengan selingkuh, kamu tidak akan
bisa selingkuh jika kamu membukakan hatimu untuk hati yang lain, meskipun kamu
sudah tahu bahwa hatimu milih pacar utamamu.
Kamu berusaha keluar mencari jalan pulang,
bahkan kamu banyak menumpuk banyak alasan untuk berhenti memikirkannya,
berhenti menginginkannya. Sayangnya terlambat... kamu terlanjur mencintainya.
Tak
ada yang lebih menyakitkan daripada menatap kedua mata orang yang kamu cintai
lalu menemukan bayangan orang lain terpantul di sana.
Sebagian besar dikutip dari Novel Orang Ketiga karya Yuditha Hardini.
sekingkuh indah sepanjang ga ketauan beo...
ReplyDeleteHahahah kelakuan itu pak namanya
Delete"Begitu pula dengan selingkuh, kamu tidak akan bisa selingkuh jika kamu membukakan hatimu untuk hati yang lain, meskipun kamu sudah tahu bahwa hatimu milih pacar utamamu." kalimat ini ada yang typo gak sih bang? 'jika kamu tidak membukakan...' atau emang akunya yang gak paham? -_-
ReplyDeleteyang jelas quote terakhirnya keren :)
Hahahaha iyaaa aku typo lis -__-
Deleteselingkuh sama saja bermain bola api, takut ah...smoga keluarga dan keturunanku terhindar dari itu
ReplyDeletehaha iya semoga aja nggak :)))
Deleteselingkuh berarti blm paham apa cinta itu...dan saya suka kasian sm org kyk begini :D
ReplyDeletehahaha iyaa kak kasian :))
Deleteselingkuh bikin lupa diri
ReplyDeletehttp://idamanpria.com/