Bulan Agustus adalah bulan kemerdekaan, bulan dimana kita dan negara kita mendapatkan kemerdekaan yang layak dari para penjajah. Dulu di tanggal 17 Agustus 1945, Negeri kita tercinta ini, Republik Indonesia telah berdiri dan berdaulat. Berdaulat dari cengkeraman penjajah bangsa asing. Merdeka!
Tak terasa sekarang sudah 69 tahun negara kita “Merdeka”, merdeka dalam arti nyata namun tidak dalam arti yang sebenarnya. Merdeka dari penjajah asing, memang kita sudah merdeka. Namun, apakah kita merdeka secara mandiri? Maksudnya merdeka dengan arti sesungguhnya. Merdeka dari belenggu lingkaran setan yang namanya penjajahan. Jadi, Merdeka itu apa ?
Merdeka, kata orang jaman dulu merdeka itu terbebas dari penjajahan. Penjajahan bangsa asing yang memperbudak kita dengan cara tanam paksa dan kerja paksa demi kepentingan mereka. Mereka yang merampok negara kita, baik sumber daya alam maupun sumber daya manusia. Merdeka itu harga mati, lebih baik mati dalam keadaan merdeka dibanding hidup dengan minta-minta.
Merdeka, kata Para Petani, merdeka adalah bebas. Bebas dari monopoli pasar dan monopoli barang impor. Monopoli barang impor yang membunuh harga hasil tani kami yang sedikit ini. Sudah hasil pertanian sedikit, dihargai murah, harga pupuk dilambungkan pula. Ah Kita memang sudah merdeka, namun kemerdekaan itu hanya untuk kalian saja para penguasa. Para penguasa yang katanya pro rakyat, pro petani, namun nyatanya pro bangsa asing. Jadi, Merdeka itu apa ?
Merdeka, kata Aurel Hermansyah. Merdeka itu tidak jadi diri sendiri maupun tidak jadi orang lain. Merdeka yang nyata itu bebas menjadi siapa saja yang kita mau, toh katanya merdeka. Jadi, merdeka itu bebas. Bebas menjadi sesuatu yang kita mau tanpa perlu orang lain tahu apa lagi mencerca dan menghakimi tanpa rasa ingin tahu. Lha katanya kan merdeka ?
Merdeka, kata Para Pecinta adalah bebas. Bebas dari bayang-bayang masa lalu, bebas dari kenangan bersama mantan. Bebas mencari sesuatu yang baru, baik itu rasa ataupun cinta yang baru. Bebas dalam mencintai ataupun bebas dicintai. Mencintai sepenuh hati dan dicintai setulus hati. Merdeka itu bebas, bebas dalam memilih. Memilih siapa saja yang akan pelabuhan hatinya.
Merdeka, kata seorang blogger adalah bebas menulis. Menulis apa saja yang kita mau dan kita ingin untuk ditulis. Ditulis dengan bebas, cerdas, dan tanpa paksaan dari siapa pun. Siapa pun yang menyebut dirinya penguasa. Penguasa otoriter yang nyatanya hanya akan menjajah dan memasung kebebasan kita dalam menuliskan ide-ide kita. “Katanya merdeka, tapi kok menulis blog saja masih di-filter kanan kiri.”
“Apa penguasa kira ingatan bisa dikubur dan dibendung dengan moncong tank. – Wiji Tukul”.
Jadi, Merdeka itu apa ?
Jadi, Merdeka itu apa ?
Apapun arti merdeka itu, bagi saya merdeka yang nyata adalah merdeka tanah airku Indonesia Raya. Indonesia Raya yang merdeka, berdaulat, adil dan makmur. Merdeka dari campur tangan asing, merdeka dari monopoli pasar ataupun merdeka dari hutang luar negeri yang menjerat kita dan anak cucu kita selanjutnya, Berdaulat, berdaulat tanpa adanya rongrongan dan gangguan dari musuh-musuh dari luar maupun dari dalam. Adil dan Makmur. Semoga kemerdekaan yang nyata tetap bersama negara kita tercinta, Republik Indonesia.
DIRGAHAYU INDONESIAKU, DIRGAHAYU REPUBLIK INDONESIA.
eh lo tau ga bro kenapa indonesia merdeka? karena yang jajah bosen.
ReplyDeleteIndonesia merdeka, merdeka dari oursoucing, merdeka dari jajahan perusahaan asing, merdeka dari biaya pendidikan mahal, merdeka dari biaya kesehatan yang mahal, dan merdeka bisa jadi diri sendiri tanpa ada campur tangan negara lain.
tumben komen gw bener
merdeka itu ketika duit di dompet dan paketan internet FULL :D
Delete