Hari ini tepat sebulan setelah kepergianmu, kepergian sosok madu pemanis hidupku. Aku
duduk sendiri dengan secangkir cappucino hangat favoritmu. Masih di kedai kopi
yang sama, tempat pertama kali aku dengar lembutnya suaramu ketika pertama
perkenalan dulu dan seraknya suaramu tatkala menahan tangis di waktu perpisahan dulu. Semua masih
terdengar dengan jelas di pelosok pikiranku. Menjadikannya gaung dan gema yang
saling memantul kesana-kemari tanpa bisa berhenti. Selalu berputar
kesana-kemari menjadikanku lupa bahwa aku sekarang sudah sendiri. Tanpamu,
tanpa rayu manjamu, dan tanpa pelukan hangatmu. Tanpa kamu sosok maduku, pemanis cerita hidupku.
Sekarang aku sendirian di tempat yang sama tatkala
hati kita bersatu menjadi satu, kau dan aku menjadi kita. Sekarang aku
sendirian di tempat yang sama ketika kita tertawa bersama, saling berbagi canda
tawa duka dan air mata. Masih disini menikmati setiap alunan musik lagu
favorimu. Lagu yang membuatku seolah kembali ke waktu dimana kita menyanyi
bersama di balkon rumahmu. Kau yang menyanyi, dan tugasku cukup mengiringi,
mengiringi merdunya suaramu dengan petikan gitar kesayanganku, hadiah ulang
tahun darimu.
You
touch these tired eyes of mine
And
map my face out line by line
And
somehow growing old feels fine
I
listen close for I'm not smart
You
wrap your thoughts in works of art
And
they're hanging on the walls of my heart
I
may not have the softest touch
I
may not say the words as such
And
though I may not look like much
I'm
yours
And
though my edges may be rough
I
never feel I'm quite enough
It
may not seem like very much
But
I'm yours
(The
Script ~ I’m Yours)
Lagu ini membuatku tersenyum sekaligus menangis di satu
waktu. Lagu ini penuh kenangan akan sosokmu. Menyanyi ataupun tidak efeknya
selalu membuatku tergugu, tergugu ngilu ketika menyadari tenyata hatiku masih
tertaut pada sosok dirimu. Masih enggan untuk beranjak pergi, untuk mencari
sosok penggantimu. Rasanya begitu malas untuk merangkai ulang kembali,
merangkai ulang puing demi puing, potongan demi potongan yang masih berserakan.
Rasanya tempat ini semua kenangan terbangun oleh sosok dirimu, namun juga dihancurkan
oleh dirimu. Ah aku memang payah, selalu bermimpi kalau ini cuma sebatas mimpi,
mengakui kenyataan pun rasanya aku tak mampu, dan sejujurnya aku tak mau.
You
healed these scars over time
Embraced
my soul
You
loved my mind
You're
the only angel in my life
The
day news came my best friend died
My
knees went weak and you saw me cry
Say
I'm still the soldier in your eyes
(The Script - I'm Yours) (Sumber: Youtube)
Melupakanmu itu membutuhkan waktu yang lama. Terdengar
musykil bin mustahil apakah aku bisa atau tidak untuk melakukannya. Untuk sementara
aku tak mau melakukan itu. Terdengar menyedihkan, seorang Mahmud Arabika anak
juragan kopi ternyata masih suka menggalau di kedai kopi. Mengingat sosoknya
membuat rasa manis cappucino hangat terasa begitu hambar, hambar namun tetap
saja aku telan. Karena begitulah rasa sebuah kenangan akan mantan. Terasa manis
di awal, hambar di tengah, dan pahit di akhir. Pahit campur getir.
I
may not have the softest touch
I
may not say the words as such
And
though I may not look like much
I'm
(NOT) yours
And
though my edges may be rough
I
never feel I'm quite enough
It
may not seem like very much
But
I'm (NOT) yours (ANYMORE)
Kenangan masa lalu akan menjadi suatu masalah bagi
mereka yang enggan untuk belajar. Kenangan masa lalu akan menjadi musibah bagi
mereka yang menganggapnya sebagai suatu akhir dunia. Kenangan masa lalu akan
menjadi aib bagi mereka yang berusaha untuk menutupinya. Namun, kenangan masa
lalu akan menjadi penyedap rasa bagi mereka yang mencoba untuk menikmatinya.
Meresapi segala rasa, mencampurnya dengan semua rasa yang ada, menjadikan
terasa begitu lezat, begitu nikmat ketika mengingatnya.
I
may not have the softest touch
I
may not say the words as such
I
know I don't fit in that much
But
I'm (NOT) yours (ANYMORE!)
Aku, Mahmud
Arabika dengan ini menyatakan kemerdekaannya. Hal-hal yang mengenai pemindahan
kekuasaan akan rasa, hati, kenangan mantan, dan masa lalu harap diselesaikan
dengan cara seksama dalam tempo sesingkat-singkatnya.
Purwokerto, 12
Agustus 2014
MERDEKA!!!
Menggalau dengan secangkir kopi :-D
ReplyDeleteKalo nasib jomblo yaaa mmg suka begitu yaaa #LaluDikeplak hahaha
Deletehahaha sial kena lagi X)
Deletethe script emang paling top! kedua sih.. tetep coldplay.
ReplyDeleteTetep The script! X)
DeleteHm ... merdeka :)
ReplyDeleteMERDEKA!
DeleteDuh, udah mellow... mellow... eh ujungnya berbau patriotisme. Ngerusak momen, tapi ya sudah. Kudu bangkit. Hehe
ReplyDeletehahaha maapkeun. Merdeka!
Deletekenangan tetaplah kenangan
ReplyDeleteMERDEKA !!!!!!
:D
Merdeka!!!
ReplyDeleteehemm.. kenangan memang selalu punya cara untuk merasuk pikiran :)
merdeka! :)
ReplyDeletesel sel kerinduangan terkadang muncul bahkan berkembang, alasannya bukan hanya ketika kita mengingat sesuatu saja, namun kita juga menyadari bahwa sesuatu itu telah pergi~
ReplyDeleteiki mah penyakit2 gagal mupon meneh. halah dik tulisanmu ngene. kapan marine le.
ReplyDeletePatuhi logika
ReplyDeleteTak perlu beri ruang rasa
Jangan biarkan terus bersemi
Pegang kendali hati~
(Tamma - Tuhan Sedang Bercanda)
Duh, mellow banget ini ceritanya. Tapi diksinya keren :)
Hahaha. Semoga merdeka dari para mantan ya, Fan. xD
ReplyDeleteDuh ngomonginnya mantan lagi -___- semoga bisa merdeka dari para mantan deeh hahaha
ReplyDeleteMantan berasa penjajah wk