Adalah empat puluh tiga ribu lima ratus rupiah, jumlah saldo yang tersisa di rekening bank. Tidak bisa diambil, bahkan barang sepuluh atau dua puluh ribu. Sungguh sebuah kepedihan yang nyata ketika menyadari bahwa uang di dompet sudah tidak ada bekasnya.
Untungnya, tanggal gajian tinggal beberapa hari lagi. Urusan nanti mau bagaimana itu lain soal, namun untuk sekarang membeli beras dan kebutuhan lainnya seketika terasa begitu memusingkan. Ah sial, memang benar adanya, tidak punya rasanya sungguh memusingkan.
Bagi sebagian orang,
kehabisan uang bisa menjadi mimpi buruk di akhir bulan. Apalagi masih jauh dari
tanggal gajian. Beberapa orang bahkan rela meminjam uang, tidak sedikit dari
mereka yang lari ke pinjaman online demi mencukupi kebutuhan sehari-hari. Jauh
dari lubuk hati, rasanya ingin sekali untuk mengikuti mereka. Namun mengingat
banyaknya kasus-kasus seputar pinjaman online yang semakin menjadi, membuat
hati enggan untuk melakukannya. Terpaksa menjual barang-barang koleksi pribadi bisa
menjadi solusi.
Jujur saja, bilamana
diberi kesempatan untuk memilih, lebih baik memilih untuk pusing memikirkan
hendak dibelikan apa ini uang, daripada pusing memikirkan uang dari mana
untuk membeli kebutuhan bulanan. Belum lagi ditambah dengan kebutuhan yang
lainnya, semisal uang bensin, untuk ongkos transportasi, rasanya sungguh ini
kepala pening sekali. Tapi bukankah memang itulah kehidupan?
Penghasilan bulanan masih
saja menjadi misteri, karena kecepatan antara menghabiskan dan mengumpulkan itu
begitu jomplang. Butuh waktu sebulan bekerja, pulang pergi Karawang – Jakarta setiap
hari demi mendapatkan gaji bulanan, namun ketika gaji sudah turun, berlalunya
sungguh cepat sekali. Seolah itu uang hanya sebatas lewat, menyapa dompet, lalu
pergi begitu saja. Menyisakan kebingungan yang tak terjelaskan.
Adalah sebuah keniscayaan
melihat uang bulanan bisa menguap begitu saja. Sehabis shubuh, uang gaji masuk
ke rekening bank, setelah badha dhuhur rasanya ingin bertanya ini uang
kemana larinya? Tanggal gajian rasanya masih lama sekali ya. Padahal tadi
pagi baru saja gajian. Buset dah itu duit cepet bener abisnya.
Kata orang, untuk
menghemat dan mengatur pengeluaran bulanan maka buatlah manajemen keuangan. Dan
itu semua sudah dilakukan, bahkan dengan prinsip keuangan paling konservatif
sekalipun dengan pencatatan di tiap pengeluaran, namun tetap saja itu uang habis
sebelum waktunya gajian. Perasaan tadi pagi baru gajian, kok sudah habis
lagi saja? Sialan, tanggal gajian masih lama pula. Ah sialan, sialan!
Jaman sekarang, entah
kenapa uang seratus ribu itu rasanya sedikit kali. Bila diajak ke pasar itu uang
pasti akan cepat habis. Entah karena barang-barang kebutuhan sudah sedemikian
mahal atau memang dasar ini gaji bulanan yang memang dasarnya kurang. Haha entahlah,
sepertinya kombinasi keduanya.
Jadi, tetap tenang, walau tanggal gajian masih jauh dari jangkauan. Tetap tenang, tenang.
haha bener banget, uang datang dan menghilang begitu saja.kadang kalau diirit2 malah dikit, tapi kalau dikeluarin dan percaya entar ada rezeki lagi, pasti tiba2 datang aja diwaktu yang tepat. berusaha tetap tenang
ReplyDeleteBingung mau komen apa.. hehe. Mungkin harus menurunkan lifestyle kalo uangnya habis terus. Misalnya menghilangkan kebiasaan kredit barang. Review semua pengeluaran, apakah ada sebenarnya yang gak perlu-perlu amat. Kemudian banyak berdoa tiap hari dengan doa: "Allahumma inni asalukal huda, wattuqo, wal afaf, wal ghina." dan doa: "Allahumma inni audzubika minal hamni wal hazan, wa audzubika minal ajzi wal kasal, wa audzubika minal jubni wal buhli, wa audzubika min gholabatiddaini waqohrirrijaal".
ReplyDeleteLalu sedikit-sedikit bersedeqah pada kerabat yang lebih tidak mampu, karena bersedeqah pada kerabat mendatangkan rezeki dan kecukupan.
Wah benar banget tuh, Kak memang terkadang saya juga merasa begitu, uang hanya mampir saja di dompet huhu
ReplyDeleteHahahahaa... tetap bersyukur harusnya, Mas, karena masih punya gaji, kwkwkwk..
ReplyDeleteCoba bayangin kalau duit abis, tapi gak gajian, macam mana pula tambah pening kepala, kan? 😅
Kalo saya berhasil pakai cara pencatatan keuangan, jadi kaya ke kontrol gitu
ReplyDeleteSama banget. Kerasa jg uang 100ribu gak ada apa2 nya. Dibawa jajan habis aja gitu
ReplyDeleteHuft..
Tetap semangat kak!
huaa relete sekali.. uang gajian kayak cuman numpang lewat aja di rekening.
ReplyDeletesemangat kak, insyaallah namanya rezeqi gakan ketukar, apalagi tetap di koridor yg allah ridhoi, insyaallah ada aja jalannya
Baca tulisan ini saya jadi gak tenang 😂 pengen nangis lihat isi saldo
ReplyDeleteJudulnya tetap tenang, tapi isinya buat gak tenang ya hahahaha. Bisa relate banget sama situasi kaya gini apalagi sebagai freelance kadang kerjaan sangat tidak pasti. Akhirnya cuma bisa hemattttt hemattt terossss.
ReplyDeleteKayanya perlu manajemen mental & lifestyle nih.. Supaya gk boros2 amat..
ReplyDeleteMisalnya menghilangkan kebiasaan kredit barang. Review semua pengeluaran, apakah ada sebenarnya udah benar
sebagai manusia, emang sudah sifatnya untuk "selalu kurang" lho kang. Kadang kalau lagi kepepet, bisa aja tuh memanage seminimal mungkin untuk hasil semaksimal mungkin, emang kudu kepepet dulu hahaha
ReplyDeleteUang memang kerap jadi penyebab permasalahan hidup di belahan dunia mana pun. Pusingnya gak ada uang memang melelahkan, apalagi jika sudah berkeluarga. Belum lagi nilai uang yang terus menurun dari tahun ke tahun. Semoga kita dijauhkan dari segala macam kesulitan yang bersumber dari uang ya.
ReplyDeleteKata tetap tenang berulang kali begitu. Menjadi dorongan bagi diri sendiri untuk bersikap positif. Teringat film Three Idiot " All Izz Well"
ReplyDeleteAku baca ini asli relate banget sama aku. Seakan menjadi misteri ya kenapa uang gajian ini datangnya kaya numpang lewat aja gitu ke dompet. Hahaha... sampai sering bercanda ama paksu, "jangan-jangan dompetmu ada lubangnya." I feel tetap tenang ini, jadi semacam penghiburan diri sendiri ya Kak. 😁
ReplyDeleteIya nilai uang sekarang nominalnya besar tapi isinya sebenarnya kecil ya. Uang hanya numpang lewat...
ReplyDeletePercaya gak mas aku pernah di rekeningku cuma nyisa 5000 rupiah doank? hahaha begitulah hidup ya?
ReplyDeleteSoal seratus, aku pernah ada yang minjem, oooo aku kejar2 wkwkwk. Sebenarnya ma aku tu gampang, kalau pinjem balikin lha. Kalau blm ada duitnya minimal berkabar. Nah kalau gak berkabar gini aku jd judes ya aku tagih lha wkwk.
Yaa zaman sekarang uang tu berharga, resesi gini, yang makin kaya cuma pejibit atau org yg udah kaya dari warisan nenek moyangnya, sementara kita kerja keras buat dapatin 100 rb aja.
Tapi yakin siiihh, pas rekening mefet selalu ada keisi lagoi. Ibarat teko kosong lalu diisi full lagi yang penting usaha yaaa.
Penghasilan memang sebaiknya dihabiskan. Ada alokasi untuk kebutuhan masa kini dan mendatang. Nilai uang memang makin menurun, karena inflasi. Tinggal pilihannya, berhemat atau cari penghasilan tambahan.
ReplyDeleteBetulsss jaman sekarang uang 100 nggak bisa buat seminggu. Paling cepet habis dalam waktu 2 - 3 hari. Tapi alhamdulilah selagi kita yakin dengan sang pemberi rizki inshaAllah tidak akan kekurangan
ReplyDeleteInsyaallah nanti kalo dah sekian taun berumah tangga, manajemennya pasti akan lebih baik. Aku pun dulu mengalami pas masih awal-awal punya gaji. Pengalaman mengajari kita segalanya. Awal buka blog aku kira tadi mau bahas lagu yura yunita yg tenang itu, hehehe
ReplyDeleteHey, relax! Apapun yang terjadi, tetap tenang. Dalam ketenangan, kita bisa menemukan solusi dan menghadapi segala tantangan dengan kepala dingin. Tetap tenang, semuanya akan baik-baik saja.
ReplyDeleteBegitulah uang. Namun saat kita punya lebih, keinginan pun banyak, saat sedikit juga sedikit. Hemat adalah solusi agar aman dari segala situasi.
ReplyDeleteKetenangan adalah kunci dari segalanya ya Kak. Tahun ini efek inflasi memang kerasa bangeeeet.
ReplyDeleteBTW kalo saldo di bawah 50rb masih bisa dipake kok. Walau gak via ATM. Caranya belanja di minimart dan bayarnya pake EDC.
Hua ngerasain juga kayak gini
ReplyDeleteApalagi menjelang tanggal tua
Emang bikin stress dan deg deg an sih ya
Heran juga, ngapa uang nggak pernah betah lama lama di rekening ya
Hehe
Mau beli barang tuh rasanya mikirnya 1000 kali.
ReplyDeletePenting, engga. Perlu atau cuma pengen. Tapi seringnya kepikiran terus dan akhirnya kebeli.
Giliran saldo beneran menipis, kalang kabut. Kan pen berkata ufbalsifawif rasanya yaa..
Mauw jajan kopi aja ko susya banget.
hiiks~
Rasanya bener banget kalo di kota besar, terutama Jekarda, uang lebih terasa gak ada harganya.
Kalau lagi di jalan tuh suka ngelamun, "Pada kerja apasii.. bisa gonta-ganti mobil.."
Yauda la ya.. semoga setiap niat dan perkataan baik senantiasa menjadi doa.
Aku setuju seratus persen mengenai semua cara pengaturan keuangan uda dilakukan, tapi masih aja boncos.
Sedih bener dah..
Misteri banget ya uang datang dan pergi sesuka hati. Kadang keinginan lebih kuat daripada kebutuhan. Jadi ya, berapapun uang yang kita terima wajib kita syukuri dan gunakan seperlunya supaya tak ada sesal dikemudian hari heuheu..begitu teorinya. Tapi prakteknya susah ya :)
ReplyDeleteInplasiiiii inplasssi nyata terasa, 100rb udah bagai uang receh saja padahal rasa-rasanya dulu bisa bawa banyak belanjaan :")) ada rasa senang jika ada lebihan dari plot-plot keuangan yang dibagi, tapi kalau sudah menipis dan pas beuhhh, berdoa banyak2 biar ga ada pengeluaran dadakan:"))
ReplyDeletePasti sedih rasanya nggak punya cukup uang di dompet. Yang saya khawatirkan ialah seandainya Mas Fandhy punya tanggungan lain yang harus dihidupi selain Mas sendiri.
ReplyDeleteahahaha bener banget. Jaman sekarang ini rasanya punya uang selembar seratus ribu itu beneran sedikit dan kalau pun dipakai berbelanja, syukur kalau masih ada kembalian yang bisa dimanfaatkan untuk berbelanja lagi esok harinya. Bersyukurlah bagi yang gajian punya tanggal jelas. Kalau pekerja lepas tuh gajiannya suka nggak jelas tanggalnya kapan. Kadang lagi banyak ya banyak, lagi seret ya seret. Namanya juga hidup ya, nggak selalu bikin tenang riang gembira.
ReplyDeleteKeren ka Fand..tetap bisa slay dan tenang.
ReplyDeleteTapi ini kunci sebuah keberhasilan ya.. "Doa dan Sabar".
Pas dikasih ujian beneran dari Allah, mashaAllaa~
Kadang aku mau nangis, kadang mau marah. Tapi seringnya diem aja.. sambil merenung banyak hal.
bener banget 100rb itu sekarang kerasa sedikit, mungkin karena terpengaruh harga sembako yang tinggi ya.. yang nyesek itu ketika pegang uang mepet tapi harga kebutuhan naik, pernah harga cabai, harga bawang merah, harga telur, sampai harga sayuran hijau tiba2 naik :(
ReplyDeleteAsli kak apalagi aku tuh di rumah buka warungan, baru kulaan dikit aja dah abis
ReplyDelete