Menulislah, Seolah-olah Besok Kamu akan Melupakannya

Tuesday, January 21, 2014

Celotehan Hari Ini

Terkadang, saat kita memandang sesuatu secara sekilas dan menciptakan persepsi secara sepihak, kita memang nggak bakal tau sepenuhnya akan hal itu. Sampai saatnya kita benar-benar berinteraksi secara langsung sehingga kita benar-benar mengenalinya. Terkadang dalam hidup kita memandang sebuah persamaan itu adalah hal yang penting dan mendasar, termasuk dalam menyikapi kesamaan dalam suatu hubungan percintaan.
Mungkin banyak yang mengira, awal dari sebuah hubungan yang langgeng itu adalah pasangan yang memiliki banyak kesamaan, kesamaan baik dalam hal karakter, minat, gender dan sebagainya. Tapi, tahukah kalian ? sebuah hubungan yang didasari dengan banyak kesamaan itu menyenangkan, menyenangkan pada awalnya. Tapi saat segala kesamaan itu menjadi konsumsi sehari-hari, maka hubungan itu akan menjadi sangat membosankan karena tidak adanya perbedaan yang membuat hari-hari menjadi lebih variatif. Terkadang Cinta itu seperti sihir, yang bisa merubah sesuatu yang nggak mungkin menjadi mungkin. Seperti merubah sebuah perbedaan yang kompleks menjadi sebuah kesamaan yang simpel. Bukankah, cinta itu indah karena ke'random'annya?
Yah, memang begitulah cinta. Terkadang memaksa yang tidak sama untuk menjadi sama demi sebuah stigma "kok kita samaan ya? mungkin kita jodoh" itu seperti memasak air dalam tungku kertas, iya susah. Terkadang, cinta bisa membuat seorang yang ber-IQ seperti Einstein menjadi orang ber-IQ setumpul spongebob. Ah, cinta memang sering berawal dari hal-hal sederhana tapi rasanya selalu gagal dijelaskan dengan kata-kata.
Haruskah kita jujur terhadap segala kekurangan yang kita miliki kepada sosok yang kita cintai? Haruskah kita jujur dan berterus terang sedari awal? Alangkah bijaknya kalo kita berterus terang sedari awal dengan pasangan kita, agar nantinya kelemahan kita bisa ditutupi oleh kelebihan pasangan masing masing. Terkadang, banyak yang mengira berbohong demi kebaikan itu adalah hal yang wajar dalam sebuah hubungan. Yang jadi pertanyaan hubungan macam apa yang dilandasi dengan kebohongan? Itu hubungan antar kekasih atau hubungan antara caleg sama rakyatnya, penuh aksi tipu-tipu ... lobbying dan upeti. *kok nyambung lagu Bento-nya Iwan Fals* -_- Nggak ada istilah bohong untuk kebaikan, karena sebuah kebohongan adalah pembelokan dari kebenaran. Jadi, saat kebenaran sudah belok, itu bukanlah sebuah kebaikan yang logis.
Terkadang kita harus bersyukur dengan apa yang kita miliki saat ini. Kita harus bisa bersyukur dengan apa yang telah tuhan beri, dan hargailah setiap pemberian-NYA entah bagaimana pun bentuknya, termasuk kekasih, pacar, istri, pasangan, ah sama saja pokoknya begitulah. Intinya, Break the rules, and follow your heart. *kagak nyambung*
Terkadang, kurangnya rasa bersyukur , hanya akan menuntun kalian kepada kehilangan yang lebih besar nantinya. Kehilangan akan sosok yang kalian cintai karena kebodohan kalian dalam menyikapi suatu perbedaan yang ada di sosok pasangan kalian. Tahukah kalian, tidak ada manusia yang lebih malang di dunia ini, kecuali manusia yang bersahabat dengan kesepian, kesepian akan rasa kasih sayang dan kesepian akan ekspresi untuk mencurahkan kasih sayang. Kita harus berubah, berubah memandang arti hidup kita dan berhenti untuk memaksakan segala kesamaan yang tidak sama atas nama cinta.
Terkadang, hidup itu memang selalu penuh dengan perubahan, tapi yakinlah segala perubahan itu akan menjadikan kita sebagai pribadi yang lebih kuat dan lebih variatif dalam menyikapi setiap perbedaan, termasuk perbedaan yang dimiliki oleh pasangan kita. Bukankah, kelemahan diciptakan untuk disempurnakan oleh kelebihan. Dan, bukankah kelebihan itu ada untuk menyempurnakan kelemahan yang ada? Meskipun kita terkadang tak suka dengan perubahan itu, tapi mau gimana lagi namanya juga hidup. :)

0 comments:

Post a Comment