Paris,
12 Oktober 1897
Aku
salah apa?!
Terlahir
sebagai seorang cacat, tanpa kedua kaki. Terlahir dari sebuah keluarga berpola
pikir primitif. Yang hanya memandang kesempurnaan dari segi tampilan. Aku
hanyalah seorang lelaki yang mempunyai ribuan kelemahan, dan sebuah kelebihan,
membuat masalah. Iya, itulah kelebihan yang aku punya. Keluargaku memandangku
sebagai sebuah tragedi, tragedi keluarga. Keluargaku menganggapku sebagai
sampah, sampah keluarga. Sampah yang hanya bisa membuat kotor citra keluargaku.
Aku dicampakkan, dan tak ada yang peduli. Bagai ungkapan mati enggan hidup pun
sungkan, itulah aku.
Sejak
kecil sudah terbiasa akan terpaan hawa dingin malam, dan teriknya mentari
siang. Terkadang, di kala hujan yang bisa ku lakukan cuma satu berteduh di
pepustakaan tua. Perpustakaan tua, dengan seorang nenek baik hati yang menjadi
penjaganya. Baik hati karena mengijinkanku tuk tinggal sebentar tuk sekedar
mencari selamat dari percikan hujan.
Aku
yang terlahir dengan ribuan kelemahan hanya bisa pasrah ketika kedua orang
tuaku memaksaku pulang, dan hanya untuk sekedar melampiaskan amarahnya,
kepadaku. Iya, kepadaku, sosok yang tak memiliki kedua kaki. Apa daya bisa apa
aku? Aku bisa apa? Ku goreskan segala kerumitan masalahku di atas selembar
kertas kardus bekas. “Aku salah apa?!” itulah kata pertama yang aku tuliskan
dalam kertas kardusku. Di tengah rasa putus asa akan siksaan ini yang ku tatap
hanyalah sebuah simfoni. Simfoni kematian, kematian akan rasa sakit batin yang
menyiksa. Kekerasan yang ku alami hanyanya sebuah penawar rasa, penawar rasa
akan sakitnya batin ini.
Samar
samar ku lihat seorang wanita, wanita bersayap. Dengan seulas senyum di
bibirnya, dia berkata “Julurkan tanganmu.” Ku sambut tangannya, perlahan
tanganku tak sanggup menulis lagi. Aku pergi mama, aku pergi papa.
Sampai
jumpa. Au Revoir.
Kecup Manis, Lorraine "Si Pembuat Masalah"
Ehem. Bagus cerpennya :) Tapi pendek, trus penulisannya sedikit nggak rapi hehe
ReplyDeleteDipanjangin kek, Mas atlet voli :p :D
This comment has been removed by the author.
ReplyDeletehehe iyaa inihh mir, blm ada ide utk bikin panjang :)
ReplyDelete