Menulislah, Seolah-olah Besok Kamu akan Melupakannya

Sunday, March 23, 2014

Jokowi Jadi Capres, Tepat atau Tidak?

Selamat hari minggu, pembaca. Selamat hari meteorologi. Ketemu lagi dengan saya calon sarjana, iya baru calon. Ngomongin soal calon, di tahun 2014 banyak orang yang bilang tahun sepakbola gara-gara adanya piala dunia di brazil. Lain bola, lain pula politik. Banyak orang bilang tahun 2014 adalah tahun politik. Di tahun 2014 banyak sekali yang namanya pemilu, mulai dari pemilihan legislatif sampai pemilihan presiden dan wakil presiden.

Ngomongin soal pemilihan presiden memang tak lepas dari yang namanya Jokowi. Iya jokowi, gubernur jakarta saat ini yang mencalonkan diri menjadi presiden. Soal pantas atau tidaknya Jokowi menjadi presiden tetap menjadi sebuah polemik. Ada yang bilang, majunya Jokowi jadi capres memberi dampak positif bagi indonesia, namun ada pula yang menolak Jokowi maju sebagai capres 2014. Seperti yang dibilang Tempo, majunya Jokowi jadi capres itu memberikan dampak positif bagi indonesia, khususnya efek positif di bidang ekonomi. Seperti diketahui, pengumuman Jokowi maju sebagai calon presiden dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) diduga membuat perekonomian bergerak positif. Sebab, secara bersamaan setelah pengumuman pencalonannya, nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika menguat dan indeks harga saham gabungan meningkat. (sumber) Alasan lain, mengapa majunya Jokowi berdampak positif pada penguatan nilai tukar rupiah menurut Rully Nova (Analis PT. Bank Saudara) karena figur seorang Jokowi dianggap mampu mendatangkan harapan terciptanya pemerintah dan perekonomian yang lebih baik. “Track record positif seorang Jokowi membangun ekspektasi besar perekonomian ke depan. Ha ini dikarenakan apabila situasi politik stabil akan berimbas pada pemerintahan dan kemudian perekonomian yang membaik.


Ada positif, ada pula negatif. Selain ada dampak positik, majunya Jokowi menjadi Capres juga memiliki dampak negatif. Salah satunya, menurut perkiraan saya adalah berkurangnya dukungan dan respek untuk Jokowi, khususnya di wilayah DKI Jakarta. Hal ini dikarenakan karena masyarakat Jakarta seolah kecewa dengan Jokowi, yang mana ketika kampanye Pemilihan gubernur tahun 2012 berjanji akan mengatasi masalah-masalah macet dan banjir ibu kota, eh belum juga beres masalahnya, Jokowi malah lepas tangan dan lebih memilih untuk menjadi calon presiden. Belum lagi, anggapan lain yang diutarakan oleh Guruh Soekarnoputra seputar majunya Jokowi jadi capres. Menurut Guruh, majunya Jokowi jadi capres di tahun 2014 itu kurang tepat. Alangkah baiknya kalo majunya nanti saja pas Pilpres 2019. (Tribunnews)

Saya pun setuju dengan pendapat Guruh Soekarnoputra, mengenai tepat atau tidaknya Jokowi untuk maju sebagai calon presiden dalam pemilihan presiden 2014. Menurut saya, majunya Jokowi jadi capres di pilpres 2014 itu tidak tepat. Karena apa?

Pertama, Jokowi masih memiliki tugas yang harus diselesaikan, yakni tugas sebagai Gubernur DKI Jakarta. Jokowi juga harus mengatasi masalah-masalah klasik ibu kota seperti macet dan banjir. Seperti yang beliau dengung-dengungkan ketika sedang kampanye dulu, bahwa beliau berjanji akan mengatasi macet dan banjir. Menurut pandangan saya, apabila Jokowi sudah dan berhasil menjalankan tugasnya sebagai Gubernur dan menepati semua janji kampanyenya dulu, maka dengan sendirinya akan mudah untuk menyalonkan diri sebagai presiden. hal ini dikarenakan adanya dukungan lebih dari masyarakat, khususnya masyarakat DKI Jakarta yang puas atas kinerja Jokowi semasa menjabat Gubernur, Adanya dukungan dan respect lebih dari masyarakat luas, hal ini secara lain akan mendongkrak popularitasnya.

Kedua, majunya Jokowi jadi capres pun seolah terkesan mendadak. Seperti yang diberitakan di media televisi, Jokowi pada hari rabu sore berbicara bahwa dia tidak akan maju capres dalam waktu dekat, namun entah karena desakan dari internal partai atau wasiat dari Elit partai, tiba-tiba pas hari kamis esoknya Jokowi mendeklarasikan untuk maju jadi capres 2014. Hal ini menimbulkan dugaan-dugaan dari publik bahwa Jokowi maju jadi capres itu karena ada paksaan dari elit partainya, hal ini dibuktikan dengan adanya surat wasiat dari Megawati Soekarnoputri yang notabene adalah pemimpin partai PDI-P. Hal yang ditakutkan publik adalah ketika Jokowi maju capres dan menang dalam pilpres nantinya Jokowi akan disetir dan dikendalikan seperti halnya yang terjadi di India, yang mana presidennya tunduk pada pemimpin partai.

Ketiga, majunya Jokowi jadi capres 2014 itu hanya sebagai ajang pencarian suara bagi Partai PDI-P. Hal ini dikarenakan pengumuman majunya Jokowi itu dideklarasikan sebelum pemilihan calon legislatif 2014. Majunya Jokowi jadi capres seolah hanya menjadi Vote Getter yang mana momentum majunya Jokowi menjadi capres digunakan untuk meraih suara untuk para calon legislatif dari partai PDI-P ketika pemilihan anggota legislatif tahun 2014.

Jadi kesimpulannya, menurut saya majunya Jokowi jadi calon presiden itu TIDAK TEPAT. Majunya Jokowi itu ibarat kata "The Right Man in The Wrong Time" alias orang tepat di waktu yang salah. Dikatakan orang tepat, menurut saya karena Jokowi merupakan orang yang tepat untuk memimpin Indonesia namun dengan catatan bahwa Jokowi harus menyelesaikan tugasnya sebagai Gubernur DKI Jakarta. Di kata, waktu yang salah karena Majunya Jokowi jadi capres itu dideklarasikan ketika beliau masih menjabat Gubernur DKI Jakarta. Hal ini hanya akan membuat berkurangnya dukungan untuk Jokowi, khususnya dari masyarakat Jakarta.

Tapi, tepat atau tidaknya Jokowi maju sebagai calon presiden itu semua tergantung perspektif orang masing-masing. Ada yang bilang TEPAT, namun di satu sisi ada yang bialng, TIDAK TEPAT, dan saya salah satunya yang mengatakan Tidak Tepat. Namun, apapun itu PDI-P sudah mendeklarasikan Jokowi sebagai calon presiden dari partainya. Jadi, saya hanya bisa berpendapat tentang tepat atau tidaknya Jokowi maju capres. Dan, saya pun berdoa semoga majunya Jokowi mampu membuat Indonesia menjadi yang lebih baik dari pemerintah-pemerintah sebelumnya. Semoga.

Sekian dan terima kasih.

32 comments:

  1. Menurut gue tepat, karena capres yang lain cuman umbar janji
    hidup jokowi (y)

    ReplyDelete
    Replies
    1. tepat atau tidaknya Jokowi maju sebagai calon presiden itu semua tergantung perspektif orang masing-masing ... :)) semua orang bebas berpendapat

      Delete
  2. Kalau menurut aku sih tepat nggak tepat juga ya hehe, disatu sisi tepat karena kita tau sendiri memang kinerja Jokowi selama ini, di sisi lain dibilang kurang tepat karena 'PR' Jokowi untuk Jakarta juga masih sangat banyak mas.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hahaa iyaa mbak, kalo bisa istilahnya tuh The Right Man in the wrong time :)))

      Delete
  3. Bang... kalo Jokowi ga terpilih, masih bisa jadi walikota atau guebrnur yg pernah dijabatnya lagi ga ya?

    ReplyDelete
    Replies
    1. Kalo aku sih yes, tau deh mas anang. Gimana mas anang? #eh -__-

      katanya ahok (wakil gubernurnya) sih masih bisa mas, katanya si ahok masih dengan tangan terbuka untuk menerima kembali jokowi... tapi tau deh dengan masyarakat jakarta, masih pada mau nggak dipimpin sama jokowi...

      Delete
  4. sebenernya gw kurang setuju jokowi maju jadi capres, ini jakarta gw belom kelar woy!!!

    ReplyDelete
    Replies
    1. haha akhirnya orang jakartanya keluar juga :))) iyaa emang, aku juga kurang setuju, alangkah baiknya kalo jakarta diberesin dulu, baru nyapres B)

      Delete
  5. kenapa enggak kalo jokowi bisa jadi presiden? toh masih ada ahok yang tegas dan berani buat jadi gubernur jakarta

    ReplyDelete
    Replies
    1. Tapi menurutku sih tidak tepat :))) ahok tak mungkin bisa mengatasinya sendirian masalah jakarta, perlu jokowi

      Delete
  6. Yang pertama menurut gue keliru kalo mengatakan Jokowi Terpaksa menjadi capres karena Di utus elit partainya. Jokowi kan seorang politisi jd wajarlah ketika dia diberikan tugas dan dia menerima.

    Yang kedua menarik ketika ada pernyataan "..warga jakarta masih mau nggak dipimpin sama jokowi..?" Haha.. Suara yang terdengar sekarang dari jakarta adalah menolak jokowi jadi presiden, bagaimana dengan suara2 orang yg mendukung jokowi jadi presiden? Pernah terdengar atau tidak pernah diperdengarkan? Sasaran lawan politik pada jokowi sangat terbuka karena ada banyak aspek yang bisa mereka serang khususnya tentang kepemimpinan jokowi di jakarta. Issue ini digulingkan terus.. Jd gue gak percaya kalo semua rakyat jakarta menolak jokowi jadi presiden. SBY jadi presiden di periode kedua banyak yg menolak, toh dia ternyata dipilih lagi di 2009. :|

    Gue bukan pendukung jokowi dan juga bukan orang yg gak suka sama jokowi, tapi kadang kita harus mencoba berpikiran terbuka dan jangan terpengaruh dengan issue yg ada saat ini. Apalagi ini tahun politik. Yaa intinya gue gak menolak jokowi dan gak mendukung jokowi jadi presiden, asalkan presiden Indonesia nantinya orang baik dan bukan pelanggar HAM. Aku sih.. YES! Gak tau mas anang?! (,--)

    ReplyDelete
    Replies
    1. iya mas ini kan pendapat saya, dan berbedanya pendapat itu tergantung2 dari perspektif masing2 orang.. tapi kalo menurutku sih majunya jokowi jadi capres itu adanya unsur "keterpaksaan" buktinya mendadak dan tiba-tiba...

      Saya berpendapat seperti yang sudah saya tulis itu bukan karena saya pendukung/pembenci jokowi, bukan.. tapi saya disini berpendapat dari sisi yang netral, tanpa memberi kesan mendukung atau memojokkan keputusan jokowi maju jadi capres.. Maju nyapres sih boleh saja, tapi kan tanggung jawab beliau sbgi gubernur harus diselesaikan terlebih dahulu :))

      saya setuju dengan pendapat anda yg terakhir, asalkan pemimpin indonesia selanjutnya itu orang baik dan memiliki tanggung jawab dan jujur, saya sih oke oke saja... :))

      Delete
    2. Menurut gue sih kata "keterpaksaan" pun gak tepat, PDIP pasti sudah memikirkan ini dari jauh hari, Elektabilitas jokowi kan udah tinggi dari saat dia terpilih jadi Gubernur jakarta. Jadi tidak ada yg terpaksa menurut gue, yg menganggap itu mendadak kan kita yg nonton berita, bukan penunjukannya oleh PDIP. :3

      Delete
    3. iya tapi majunya jokowi buat nyapres harusnya memikirkan dulu masalah jakarta, beresin dulu masalahnya :)) kalo sudah beres baru maju capres pun niscaya akan lebih mudah, sudah tak ada beban lagi :))
      Menurutku, majunya jokowi ke pilpres itu buat jadi VOTE GETTER partai PDI-P pas pemilu legilatif

      Delete
    4. Hmm.. Menarik. Jadi Orang yg bisa beresin jakarta dia pantes buat jadi Presiden indonesia? Bagaimana kalo jokowi gagal beresin jakarta? Dia gak pantes mimpin indonesia? Terus apa tolok ukur capres lain sampai mereka pantes jadi presiden. Hehe.. Jangan terjebak dengan "Jakarta" mas, Indonesia gak hanya jakarta. :)

      Delete
    5. haha iya juga ya? -_- malah terjebak dengan pendapat sendiri ... maksudnya gini loh mas, tanggung jawab jadi gubernur diselesaikan dulu biar nantinya enak, mau nyapres pun sudah tak ada lagi beban tanggung jawab :)))

      Delete
    6. Orang banyak menganggap jokowi belum pantes karena belum punya prestasi dalam memimpin. Iya itu yg orang lihat dalam perspektif jakarta. Kenapa orang gak melihat keberhasilannya di solo.. :))

      Delete
    7. aku nggak bilang jokowi "belum punya prestasi" loh mas :)) yg dimasalahkan orang jakarta itu waktunya mas, waktunya buat nyapres :)
      kalo soal prestasi di solo saya akui itu berkat kinerja jokowi, mulai dari mobil esemka sampai prestasi walikota terbaik, dan membereskan masalah PKL tanpa kekerasan :))) dan gara2 prestasi di solo pula lah, yg mendorong jokowi "tertantang" untuk mencalonkan diri jadi gubernur jkt, dan mendorongnya utk mengatasi masalah jkt... :)

      Delete
  7. Salam Takzim
    siapapun presidennya semoga tetap memberi rasa aman dalam berkarya, tanpa adanya teror yang mencekam, salam kenal ya dan
    Salam Takzim Batavusqu

    ReplyDelete
  8. Pribadi sih belum setuju, karena terlalu cepet. Tapi demi kebaikan Indonesia, gpp deh. Yang penting Ahok jadi gubernur bahahaha :))

    ReplyDelete
    Replies
    1. wahahahaaha asalkan tokoh tersebut membawa kemajuan dan kebaikan bagi indonesia itu tidak masalah :D

      Delete
  9. Kalo belum saatnya, berarti 5 tahun lagi? kayanya terlalu tua untuk menunggu Jokowi jadi Capres. Tapi pertanyaan ane, jokowi jago bahasa Inggris ga sih? hehe

    ReplyDelete
    Replies
    1. ya kenapa tidak mas? :))
      wah saya tidak tahu loh mas haha

      Delete
  10. Kinerja Jokowi di beberapa tahun terakhir memang bagus. Dan peluang buat jadi presidennya pun di tahun ini besar dan harus dimaksimalin. Bisa aja kalo Jokowi nggak ambil kesempatan itu, pasti di lima tahun kedepan nanti udah beda lagi peluangnya. Tapi terlepas dari itu semua, Jokowi masih punya janji yang telah diumbar beberapa tahun lalu sebelum menjabat sebagai gubernur untuk membenahi Jakarta. Pilihan sulit bagi Jokowi.

    ReplyDelete
  11. terlepas dari tepat atau tidak. semoga jokowi bisa membuat perubahan di negara ini

    ReplyDelete
  12. saya bukan warga jakarta, saya bingung, tolonglah saya .. ☺

    ReplyDelete