Dalam setiap
perputaran waktu akan datang masa dimana kita bergembira dan melepaskan beban.
Melepas lepas, mengejang, lalu terkulai lemas. Masih teringat dengan jelas
tentang hari kemarin yang mana setiap penantian pasti akan berakhir juga.
Penantian akan momen bergembira dan berfoto bersama toga dan sejenisnya. Berfoto
bersama, bergembira bersama, berteriak lantang lepas lalu sekejap tercetak
dalam lensa kamera. Momen wisuda yang begitu ditunggu oleh saya, oleh mereka,
oleh kedua orang tua, dan oleh para semua mahasiswa. Dan kemarin, adalah
giliran saya untuk menikmatinya. Menikmati wisuda, menikmati kebebasan yang
saya pahami dengan jelas bahwa itu hanyalah kebebasan yang sementara. Tapi,
tetap saja saya bersyukur bahwasanya saya telah menjadi seorang sarjana,
sarjana muda, calon pencari kerja.
Hari yang
kemarin biarlah menjadi yang kemarin, yang telah lalu dan melebur bersama
waktu. Biarkan hari yang kemarin menjadi momen yang mengkristal dalam setiap
keping-keping ingatan yang bersemai menjadi sebuah helaian-helaian kenangan yang
nantinya akan terbuka ulang, terbuka lebar, terbuka lapang. Hari yang kemarin
biarlah menjadi yang kemarin, layaknya kepingan puzzle yang satu persatu
dikumpulkan untuk menghadapi masa yang akan datang. Masa pencarian, masa
perjuangan.
Sebuah suara
tertangkap lembut menembus lorong telinga, menciumnya sekilas lalu berlanjut
lepas menuju ujung yang tak terbatas. Menjadikannya sebuah bunyi dengung, lalu
membuatnya bingung, seketika menjadi linglung. Meskipun terdengar begitu lembut
mengalun ternyata efeknya masih berdengung, membuat linglung. Dengung yang
muncul di tengah kebisingan yang muncul bagaikan hikayat cerita rakyat yang
tercipta dari mulut ke mulut menjadikannya tak nyata dan tanpa memberi janji
apa-apa dan bahkan nantinya akan lenyap untuk selamanya. Itulah salam perpisahan,
salam perpisahan yang melibas, melepas, lalu mengerjap terbang bebas. Layaknya
suara dengung yang perlahan menjadi pelan, menjadi sepi, sepi yang benar-benar
sepi. Sepi senyap.
Dedaunan kering
berserak di pelataran halaman gedung yang kemarin hiruk pikuk penuh dengan
berbagai manusia berdasi dan bertoga. Sekarang yang tersisa hanya seorang anak
muda bertoga, anak muda ikut disebut sebagai sarjana muda. Terdiam sendiri,
memandang ke atas, menatap langit luas, dan berkata “Terima kasih Tuhan Yang Maha Esa, Terima Kasih Alam Semesta. Dengan
bantuanmu, Aku bisa menjadi seperti ini. Bimbinglah diri ini menembus bahtera
perjalanan hidup yang membentang luas di depan mata. Bimbinglah diri ini menembus
hutan belantara kehidupan. Aku mohon bimbingannya sekali lagi, wahai Tuhan Sang
Pencipta Alam Semesta.”
Sudah habis
ceritaku, ceritaku di perguruan tinggi ini, cerita perjuanganku mencari ilmu,
mencari pelajaran kehidupan dari bangku kuliah dan kehidupan dunia kampus.
Sekarang sudah waktunya membuka lembar baru yang tak aku ketahui seperti apa
bentuknya. Di pelataran parkiran ini aku tertegun melihat buku baru yang tiap
lembarnya masih terkunci oleh waktu. Untuk kedua kali aku tertegun melihat
kembali dunia yang tak henti-hentinya menuturkan banyak hal walaupun sering
kali berulang tetapi tetap menjadi baru karena diceritakan sekali lagi.
Disini aku
terduduk menyepi dalam dunia pikiran sendiri, menyapu pandangan ke seluruh alam
dan menemukan bahwa aku tak sendiri. Masih banyak tangan yang merangkul, yang
mendorong, dan membantu bangkit tatkala jatuh berpeluh. Bersama mereka aku
tertawa, bersama mereka aku bergembira, bersama mereka aku menunggu, menunggu
waktu yang tepat untuk melepas. Melepas gelar mahasiswa menjadi seorang sarjana
muda. Sarjana muda calon pencari kerja.
Terima kasih Angkatan
Ilmu Politik 2010 UNSOED. Bagiku kalian bukanlah teman ataupun kawan, tapi
sudah menjadi bagaikan sebuah keluarga. Keluarga beda darah namun memiliki satu
arah yang sama. Bersama kita tertawa, bersama kita berbagi rasa, bersama kita
mewarnai hari masa kuliah yang terasa begitu datar dan membosankan dengan warna
baru. Menjadikan kita kompak layaknya sepasang sapatu, berjalan beriringan,
berlari bersama mengejar cita-cita bersama.
Terima kasih banyak. Tanpa kalian,
diriku bagai dayung tanpa perahu.
Terima
kasih banyak EL POLITICO 2010!
Purwokerto, 12 Juni 2015.
wiih habis di wisuda yaa mas :) sukses deh :)
ReplyDeleteTak terasa sudah 3 bulan lebih aku wisuda :)
Deletemakasih makasih
Siap-siap mencari perkejaan nih mas. Selamat ya! :D
ReplyDeletehaha iya nih lagi sibuk sibuknya kerja :D
DeleteDuh jadi pegen cepet2 wisuda bang :'' masih 2 tahun lg tapi uhuhu
ReplyDeletehaha kuatkan dirimu nak :D
Deleteselamat ya bang udah diwisuda. semoga cepet dapat kerjaan
ReplyDeletehaha iya amin bang
DeleteSelamaaaat! Semoga ke depannya dimudahkan untuk dapat pekerjaan. Aamiin.
ReplyDeletehahaha makasih rizka!
DeleteWah selamat yah... atas gelarnya dan selamat menempung cari kerja hehehe
ReplyDeleteTak terasa sudah 3 bulan lebih aku wisuda :)
Deletemakasih makasih
congrats kaka, smga cpet dpet kerjaan ;)
ReplyDeletehaha iya makasih :D
DeleteAwesome!
ReplyDeleteGaya penulisannya itu, loh. Hahahha~
Selamat menempuh hidup baru, Mas!
Selamat menjadi sarjana yang insha Allah cepat mendapat kerja!
Ditunggu kedatangannya di Jakarta.
*kali aja mau merantau* wkwkkw
ahahaha makasih nur!
DeleteWah... selamat ya :).
ReplyDeleteSemoga cepet dapet kerja.
Good luck !
hahhaa amin makasih kak doanya
DeleteSelamat ya, Mas Fandhy.. Selamat menempuh lembaran hidup baru, yang penuh tantangan, tawa, sedih, semua. Jalani saja dengan hepi dan syukur ^^
ReplyDeleteiya minta doa nya ya :')
DeleteThis comment has been removed by the author.
ReplyDeleteciee wisuda :) selamat mendapatkan profesi baru ya..
ReplyDeletesalam kenal :)
haha makasih dan salaam kenal juga kak
DeleteSelamat .....
ReplyDeleteSelamat berjuang lagi dengan lebih keras ;)
terima kasih kakakk
Deleteselamaatttt
ReplyDeleteselamat menempuh kejenjang hidup nyata selanjutnya ^^
makasih kak makasih :D
DeleteWah congrats! Udah wisuda ya, smoga mudah mencari pekerjaan :)
ReplyDeletehahaha makasih makaish
Deleteselamat memasuki dunia kerja ^o^
ReplyDeletemakasih kak fany :D
Delete