Menulislah, Seolah-olah Besok Kamu akan Melupakannya

Showing posts with label Pengalaman Pribadi. Show all posts
Showing posts with label Pengalaman Pribadi. Show all posts

Thursday, June 6, 2024

Stop! Jangan Asal Clicking, Awas! Social Engineering

Pernahkah kalian tiba-tiba menerima chat yang berisikan file APK dari nomor tidak dikenal dan mengaku-ngaku sebagai saudara yang hendak mengirimkan undangan pernikahan? Atau mengaku-ngaku sebagai kurir paket yang hendak mengirimkan paket? Harap hati-hati, waspada, dan jangan asal klik/buka file APK dari nomor asing ya, karena bisa jadi itu salah satu modus Social Engineering!



Apa itu Social Engineering?

Social Engineering merupakan salah satu bentuk teknik manipulasi psikologis yang biasanya digunakan oleh para pelaku penipuan untuk mendapatkan informasi rahasia, mendapat akses masuk ke dalam system, terkadang bisa juga dengan menyisipkan malware ke dalam gadget para korbannya guna menguras data informasi yang ada di dalamnya. Tidak jarang para pelaku Social Engineering ini menerobos masuk ke dalam sistem perbankan yang ada di gagdet korbannya, lalu kemudian menguras habis saldo tabungan yang ada di rekening korbannya.

Read More

Wednesday, May 29, 2024

Efek Berendam Air Panas untuk Kesehatan

Bagi sebagian orang, berendam di air panas bisa menjadi pilihan yang tepat untuk merileksasi tubuh sekaligus melepas penat dan stres beban pikiran setelah bekerja seharian. Tidak hanya memberi efek positif pada kesehatan tubuh, berendam di air panas bisa menjadi peluang usaha yang cukup menguntungkan. Di beberapa negara, berendam air hangat bahkan sudah menjadi kebiasaan bagi warganya setelah seharian bekerja dan menjadikannya salah satu bisnis dengan prospek yang bagus mengingat tingginya minat pasar.


Berendam di air panas memiliki banyak sekali manfaat, seperti membantu mengatasi rasa sakit serta pegal-pegal pada tubuh. Bagi orang tua, khususnya lansia, rutinitas berendam di air panas bisa menjadi terapi untuk mengatasi masalah terkait persendian dan otot. Tidak hanya memberi manfaat secara fisik, berendam di air panas juga juga memberi manfaat pada kesehatan mental.

Read More

Sunday, April 28, 2024

MPX2, Jagonya Oli Mesin Matic

Sudah semestinya oli mesin diganti secara rutin. Semua dilakukan demi kesehatan mesin motor agar bisa tetap optimal dan juga agar tidak lekas aus mesinnya.

Pernahkah kalian merasakan motor mogok di tengah jalan?

Aku pernah, dan pintarnya lagi, itu terjadi tidak hanya sekali dua kali. Seingatku, dalam kurun waktu tiga terakhir, hal itu sudah pernah terjadi sebanyak lima kali, iya lima kali. Lagi enak-enak melaju di jalan, tiba-tiba mogok. Iya mogok, itu motor mogok tidak mau jalan, mati begitu aja, tidak bisa diapa-apain, mau distarter macet, mau pakai kick starter juga alot. Alhasil dorong motor ke bengkel sampai pinggang rasanya mau copot.

Dan, penyebab utamanya adalah .....

Read More

Wednesday, January 31, 2024

Tulisan SKS: Detik-detik Akhir Januari

Apakah yang akan terjadi dalam enam puluh menit terakhir di bulan Januari?

Apakah bisa, dalam waktu yang kurang satu jam ini bisa menuliskan sesuatu di blog?

Mari kita coba.
Ah masa? Yakin lu, bisa?

Dalam satu bulan terakhir, ada satu kegaduhan yang disebabkan oleh seorang bapak yang getol banget membantu anaknya dalam masa menjelang pemilihan suara. Suara-suara sumbang dan protes dari berbagai pihak tak diabaikannya. Seolah tutup mata pada pasangan anaknya yang memiliki banyak sekali problematika di masa lalu dan di masa kini seolah tidak ambil peduli, toh terpenting duitnya seolah tak berseri. Lucu memang, ketika yang di bawah tidak boleh memihak satu pun, eh yang atas malah getol banget menunjukkan keberpihakan pada satu calon, yang ada anaknya si bapak itu tadi.
Read More

Friday, November 17, 2023

128 Tahun Bank BRI Tumbuh Hebat dan Kuat Bersama Masyarakat Indonesia

Tidak terasa sudah hampir 128 tahun, Bank BRI hadir di Indonesia, dan memberikan pelayanan perbankan untuk masyarakat Indonesia. Kehadirannya yang begitu dekat dengan masyarakat, menjadikan Bank BRI tidak bisa dilepaskan dalam segala aspek kehidupan.

Berbagai layanan, inovasi, dan program yang ditawarkan Bank BRI menjadikannya sebagai Lembaga perbankan yang begitu dipercaya oleh masyarakat Indonesia secara luas. Selama 128 tahun, Bank BRI tumbuh hebat dan kuat.

 

Read More

Saturday, June 10, 2023

Mengenal Lebih Dekat Koentjaraningrat, Bapak Antropologi Indonesia

Banyak orang yang sering beranggapan bahwa Antropologi dan Sosiologi adalah sebuah ilmu yang sama. Ilmu yang mempelajari seputar masyarakat dan hal-hal yang terkandung di dalamnya. Meskipun sama-sama mempelajari seputar manusia dan masyarakat, namun ada perbedaan yang nyata di antara keduanya, salah satunya adalah fokusnya.

Apa bedanya? Menurut pemahaman saya, Sosiologi membahas terkait manusia dan interaksi sosialnya, sedangkan Antropologi mempelajari manusia dalam berbagai aspek kehidupan, baik itu biologis, sosial, maupun budaya. Berkat Antropologi kita bisa memahami bagaimana beragamnya manusia dan kebudayaan dari berbagai masyarakat di dunia. 

Membahas seputar Antropologi, tidak lengkap rasanya bila tidak berkenalan juga dengan Koentjaraningrat, Bapak Antropologi Indonesia.

 

Read More

Wednesday, March 22, 2023

Cerita Dari Tanah Papua

Dalam setiap kunjungan ke suatu tempat, apalagi tempat itu tempat baru, dalam kurun waktu yang cukup lama, persiapan adalah sebuah keharusan.

 

Minggu pagi,

Saya terbangun dari tidur, dan mendapati diri di tempat yang asing. Dari kaca jendela, saya bisa melihat beberapa pesawat sedang terparkir begitu agungnya, dengan beberapa orang petugas yang hilir mudik kesana kemari. Saya masih tidak sadar bagaimana saya bisa sampai di tempat ini? Dalam kondisi kesadaran yang belum pulih benar, saya menyadari satu hal, bahwa saya berada di dalam pesawat.

 



Banyak nama dan nomor baru yang tidak saya ketahui, serta tidak tahu harus bagaimana untuk menjelaskan semuanya. Ternyata saya terbangun di tempat yang hendak saya tuju. Di dekat pintu keluar pesawat, beberapa rekan kerja sudah menunggu saya. Ah iya, saya sekarang sedang di Tanah Papua. Terpampang jelas Tulisan “Bandar Udara Sentani. Jayapura.”

Read More

Friday, February 17, 2023

Karawang - Jakarta, Pulang - Pergi

Tidak ada yang lebih membagongkan dari kehidupan. Terkadang apa yang terjadi berbeda sekali dengan apa yang diharapkan. Terasa seperti hendak melempar ide-ide tulisan menjadi bari-bari kata, yang terangkai menjadi tulisan. Namun sayangnya seperti yang sudah terjadi sebelumnya, seluruh ide yang terangkai akhirnya teronggok, terabaikan begitu saja. 


Seperti hendak melempar ide-ide tulisan, namun ternyata semuanya malah nyasar ke linimasa. Tidak ada satu pun yang tersisa dan disisakan untuk menulis yang nyata atau sekiranya membuat tulisan yang ada faedahnya. Lucunya, di hadapan linimasa, banyak sekali ide yang muncul di kepala, namun Ketika di depan lembar kerja, ide-ide itu seperti lenyap begitu saja, entah kemana perginya. Hanya menyisakan beku dan sepi, dan tentu saja keinginan untuk menyeduh kopi lagi.


Read More

Tuesday, August 23, 2022

Cerita Sekali Duduk: Inferiority Complex

Tidak pernah terbayangkan sebelumnya, bahwa pada akhirnya merasakan juga apa yang disebut masa “Habis semuanya”. Habis semuanya, masa dimana segala kebutuhan keluarga tidak ada lagi yang tersisa, habis semuanya dalam waktu yang sama. Mulai dari beras, gas, lauk pauk, air galon, token listrik, bensin motor hingga pulsa. 

Tidak pernah terbayangkan betapa rasanya yang sebegitu menyedihkan dan sebegitu nelangsanya, sampai sekiranya untuk mencukupi semuanya belum bisa seutuhnya. Beberapa barang sudah dijual, mulai dari yang sederhana, sampai beberapa peralatan elektronik sudah terjual. Bahkan beberapa buku koleksi pribadi, diantaranya buku-buku langka pun terpaksa dijual demi mencukupi kebutuhan keluarga. 

Ketiadaan pekerjaan, menjadi penyebab utamanya. Tidak memiliki pekerjaan, tentu saja tidak ada penghasilan. Sedangkan kebutuhan keluarga selalu ada setiap harinya, kompor di dapur harus setiap hari mengepul. Tidak pernah terbayangkan sebelumnya, segalanya habis, bahkan untuk mencukupi kebutuhan yang sederhana akan beras pun pikiran berputar keras.

Read More

Tuesday, February 8, 2022

Akhirnya, Hari Itu Datang Juga

Pada akhirnya hari itu datang juga. Kamu berdiri sendiri di tengah lobi, di salah satu mall di ibu kota. Siang itu, lobi begitu ramai pengunjung, semua saling berseliweran di depanmu, tidak ada yang mengenalmu, tidak ada yang ingin tahu apa urusanmu. Semua lewat begitu saja, di depanmu, bagaikan ingatan-ingatan yang pada akhirnya menyeretmu sampai ke ibu kota. Ingatan yang menyadarkan, ingatan yang melempar kembali kesadaran yang entah ada dimana. Hingga pada akhirnya, hari itu datang juga. Hari dimana kamu harus merasakan rasa yang begitu kamu takutkan selama ini.


Senin, akhir bulan Januari, kamu mendapatkan sebuah panggilan dari nomor tak dikenal. Nomor yang tidak disangka-sangka akan memberimu harapan perihal masa depan yang menjanjikan. Setidaknya sampai saat itu, dirimu merasakan bahwa Dewi Fortuna sedang berpaling padamu, dan menawarkan keberuntungan yang ditunggu-tunggu. Seseorang menelponmu dengan nomor tak dikenal, yang suaranya mengingatkanmu pada tetanggamu. Tanpa curiga, kamu menyebutkan nama tetanggamu itu, yang dilanjutkan dengan persetujuan yang melanjutkan pada sebuah berita. Berita bahagia, atau lebih tepatnya kesempatan langka, begitu pikirmu, saat itu.


Lewat telepon yang berdering berulang kali, Dia menawarkan padamu sebuah kesempatan bisnis yang menurutmu Tidak ada salahnya untuk dicoba. Semuanya dijelaskan olehnya, perihal jenis, perihal harga, perihal segala tetekbengeknya bisnis yang ditawarkannya. Semuanya diawali oleh cerita, perihal saudaranya yang sedang terlilit masalah hutang dengan bank dan tidak membayarkan pinjaman bank. Alhasil, saudaranya itu terpaksa melelang seluruh asetnya, termasuk toko elektronik yang dimilikinya. Sampai titik ini, dirimu masih mendengarkan, sampai kemudian dia menawarkan, sebuah ide untuk membeli asset eletronik yang ada di toko saudaranya dengan separuh harga, lalu menjualnya lagi dengan harga normal. Betapa menguntungkannya, pikirmu saat itu, tanpa curiga, kamu setuju saja.


Entah kenapa, kamu mudah percaya, dan iya-iya saja. Termasuk ketika orang yang mengaku tetanggamu itu memberi nomor orang yang juga tak dikenal olehmu. Kamu diminta untuk mengaku sebagai sodaranya tetanggamu yang asetnya disita oleh bank. Dan, bodohnya, kamu iya iya saja, seolah di kepalamu yang dipikirkan hanya keuntungan semata.


0852xxxxx509, Ini nomor juragan elektronik di Roxy, begitu katanya.

Telpon saja, dia kenalanku, dia lagi butuh barang elektronik untuk mengisi lagi tokonya, lanjutnya.


Tanpa curiga, kamu telpon itu nomor. Tersambung, dan terdengarlah suara seorang lelaki dengan logat mandarin kental, dia mengenalkan dirinya sebagai Koh A Siong, juragan elektronik di Roxy, kenalan tetanggamu. Terjadilah percakapan seputar bisnis yang entah kenapa juga, kamu iya-iya saja, dan seolah tersetir oleh perbincangan dengan Koh A Siong. Dirimu seperti kerbau yang dicucuk hidungnya, yang menurut apa saja yang diminta oleh dia. Bolak-balik kamu telpon tetanggamu dan Koh A Siong, membicarakan perihal harga, membicarakan perihal bisnis, dan seterusnya.


Sampai pada akhirnya, Koh A Siong menyimpulkan bahwa dirinya mau pesan beberapa jenis elektronik dengan total semuanya sampai lebih dua ratus juta. Sedangkan modal awalnya, hanya seratus dua puluh juta. Selisihnya sekitar delapan puluh juta, lalu dibagi dua dengan tetanggamu. Hasilnya sekitar empat puluh juta, untuk tiap orang. Yasalam menguntungkan sekali. Di momen ini, logikamu sudah mati, isi kepalamu sudah tidak waras lagi. Di kepalamu hanya ada angka-angka keuntungan yang akan didapatkan. Semua itu membuatmu tidak waspada, sampai pada akhirnya tetanggamu menelpon lagi, dan mengatakan bahwa modalnya itu kurang sekian belas juta. Lalu, kamu diminta mencari sisanya itu, dan bodohnya kamu menurutinya. Kamu sampai rela meminjam uang kepada sodaramu, kepada perusahaan istrimu.


Pada momen ini, kamu masih belum sadar, kepalamu masih disibukkan oleh informasi-informasi terbaru yang diberikan oleh tetanggamu dan Koh A Siong. Kepalamu dipaksa mencerna segala informasi yang ada, tanpa mencurigai perihal nomor rekening yang diberikan tetanggamu, yang ternyata nomor rekeningnya tidak sesuai dengan nama tetanggamu. Bedebahnya, tetanggamu berkilah bahwa itu nomor rekening bank milik bendahara bank yang mengurusi pelelangan bank. Bodohnya lagi, dirimu iya-iya saja tanpa curiga. Sampai akhirnya dirimu setuju mentransfer uang sekian belas juta ke rekening tadi. Masih tanpa curiga, dirimu masih sibuk telpon dengan keduanya. Dan, akhirnya kamu berjanji untuk bertemu di depan lobi salah satu mall di ibu kota. Kamu menyetujuinya.


Siang itu begitu panas menyengat, dana kamu begitu semangat. Memacu kendaraan dengan sekencang-kencangnya, menuju Stasiun KRL terdekat, menuju Ibu Kota. Lewat jam makan siang, dirimu masih di dalam KRL, dan telponmu berdering, tetanggamu mengabarkan bahwa modalnya masih kurang tiga juta lagi, lalu kamu diminta untuk mencarikan lagi karena jika modal tidak mencukupi maka transaksi batal. Dalam kepanikan yang mendadak kamu menelpon sodaramu untuk meminjam uang lagi, dan mudah saja, sodaramu memberi pinjaman, tanpa curiga. Lalu, setelah uang terkumpul, lalu kamu telpon lagi tetanggamu itu untuk mengabarkan bahwa uangnya sudah ada, lalu kamu diminta untuk lekas mentransfernya ketika sudah sampai di Ibu Kota.


Tak berselang lama, Koh A Siong menelpon dan menanyakan dirimu sedang apa, lagi dimana, sama siapa, semalam berbuat apa, lalu kamu menjawab bahwa itu lirik lagu Yolanda. Sialan! Bukan itu maksud saya. Kamu menjawab bahwa sekarang kamu sedang di perjalanan. Dia menjawab oke-oke, ditunggu ya. Kabar-kabar saja kalau sudah sampai. Sampai disitu, kamu masih belum curiga. Setelah turun dari kereta, kamu lekas mengabari tetanggamu itu, bahwa kamu sudah sampai di Ibu Kota. Dia memintamu untuk lekas mentransfer uang kurangnya tadi karena ini bendahara sudah menanyakan mau bagaimana. Tanpa pikir panjang, kamu menuju atm terdekat, dan lekas mentransfer sesuai nominal yang dia minta. Dirimu kemudian diminta untuk menunggu di depan lobi, salah satu mall di ibu kota.


Sesampainya di depan lobi, kamu menelpon tetanggamu, lalu kamu diminta menunggu, karena tetanggamu beralasan sedang mengemas barang-barang yang dipesan Koh A Siong. Tak berselang lama, Koh A Siong menelponmu, dan menanyakan kamu ada dimana. Masih dalam perjalanan menjadi alasanmu, terjebak macet, begitu kilahmu. Panik, kamu mengabari tetanggamu, dan mendapati nomor tetanggamu itu sudah tidak aktif lagi. Berulang kali, kamu menelpon nomor tetanggamu, tapi hasilnya sama saja, nomornya sudah tidak aktif. Dicoba lagi, lagi, dan lagi, suara yang sama menjadi jawabannya:


Mohon maaf, nomor yang anda hubungi sedang tidak aktif. Mohon dicoba sekali lagi.


Kamu berdiri sendiri di tengah lobi, di salah satu mall di ibu kota. Siang itu, lobi begitu ramai pengunjung, semua saling berseliweran di depanmu, tidak ada yang mengenalmu, tidak ada yang ingin tahu apa urusanmu. Semua lewat begitu saja, di depanmu, bagaikan ingatan-ingatan yang pada akhirnya menyeretmu sampai ke ibu kota. Ingatan yang menyadarkan, ingatan yang melemparkan kembali kesadaran dan logika yang tadi entah kemana. Semakin lama kamu menunggu, semakin besar kepanikan yang tercipta. Dicoba telpon tetanggamu sekali lagi, tapi jawabannya tetap sama saja, nomornya sudah tidak aktif.


Pada akhirnya, hari itu datang juga. Hari dimana kamu harus merasakan rasa yang begitu kamu takutkan selama ini. Kena Tipu. Iya, hari itu kamu kena tipu. 


Uang sekian belas juta yang kamu pinjam dari sodaramu, dari perusahaan istrimu, sudah dibawa lari oleh orang yang mengaku tetanggamu. Tanpa membuang tempo, kamu lekas menuju ke bank terdekat untuk mengabarkan perihal kasus yang menimpamu dan meminta bank untuk memblokir nomor rekening yang diberi tetanggamu. Namun, bank sudah tutup, dan satpam bank menjelaskan kepadamu, jika ingin memblokir rekening orang, harus memiliki suraat laporan dari kepolisian. Dan, ketika kamu di kepolisian, kamu mendapatkan fakta yang mana akan sangat sulit mengharapkan uangmu kembali. Karena di kepolisian pun sudah banyak orang mengantri, karena menjadi korban penipuan juga. Pulang dengan tangan hampa, pulang dengan membawa kesadaran yang nyata, kesadaran bahwa dirimu baru saja kena tipu.


Kesedihan berubah bentuk, tapi tidak pernah berakhir. Orang-orang seringkali salah paham akan hal itu. Bahwa katanya, apa yang hilang akan tetap hilang, dan tidak akan pernah kembali lagi. Seperti halnya ketika kamu kena tipu. Mereka keliru, ketika kamu kena tipu, maka yang bisa merasakan itu hanyalah dirimu. Orang lain hanya menyediakan simpati dan empati untukmu, tapi tidak akan paham apa yang hanya bisa dirasakan olehmu.

Olehmu, yang baru saja kena tipu. 

Read More

Tuesday, November 30, 2021

Memilih Untuk Berhenti

Adalah kenyataan, yang membuatku tersadar bahwa banyak hal yang tidak bisa dilakukan ketika diriku ditimpa begitu banyak beban pekerjaan. Dengan waktu yang terbatas, tenaga yang lekas terkuras, hanya kesadaran akan kebutuhan keluarga yang membuatku tetap waras. Tidak pernah terbayangkan sebelumnya jika harus menjadi sapi perah yang segala miliknya diremas hingga tuntas.

Tidak ada waktu untuk rekreasi dan menyalurkan hobi, bahkan untuk mengeluh pun sudah tidak punya waktu lagi, selengkapnya ada disini

Jikalau pekerjaan bisa sedemikian keras, apakah aku harus bertingkah sebaliknya? Memelas atau bertambah semakin keras? Ah entahlah. Saat ini, di kepalaku yang tersisa hanyalah gambaran-gambaran buram yang tidak jelas dan tidak terjelaskan.
Read More

Friday, July 23, 2021

Sebuah Tulisan: Sungguh Tidak Jelas

Terkadang hidup bisa sedemikian tidak jelasnya, jika hanya dihabiskan untuk mencari penjelasan tentang apa yang tidak jelas dalam hidup. Karena semakin banyak mencoba untuk mencari penjelasan, maka semakin banyak pula hal-hal tidak jelas yang meminta penjelasan. Hidup memang seperti itu, apalagi jika hidup di suatu negara yang sangat indah dan selalu disirami cahaya matahari setiap tahunnya.

Banyak sekali penjelasan yang berkeliaran di linimasa. Apalagi di grup WA, entah di grup keluarga atau di grup SMA, semuanya bertingkah seolah menjadi ahli yang pandai dalam menjelaskan sesuatu yang sebenarnya tidak dipahaminya. Mengoceh sana, mengoceh sini, kutip teori itu, kutip teori ini, bila perlu pakai ilmu cocoklogi. Segala sesuatunya yang sekiranya agak cocok, dia jelaskan dengan menggebu, kepada mereka yang membutuhkan penjelasan, membutuhkan pencerahan.

Read More

Monday, May 24, 2021

Tidak Ada Mudik Tahun Ini

Tidak ada keluarga yang sempurna, tapi bagi saya, keluarga adalah tempat terbaik untuk kembali. Kembali dari tanah rantau, untuk menata diri, untuk menjaga tali silaturahmi, agar tetap terjaga dan terajut rapi. 


Kami Tidak Mudik

Menjelang Hari Raya, banyak orang yang rela mempertaruhkan nyawanya hanya untuk sebatas mudik ke kampung halaman. Tidak peduli di tengah jalan akan berdesak-desakan, terjebak kemacetan hanya untuk berkumpul dan merayakan hari raya bersama keluarga. Bahkan di tengah pandemi Covid-19 yang belum usai, masih banyak orang yang rela menerobos segala larangan dari pemerintah untuk mudik. Karena tidak lengkap rasanya, hari raya tanpa berkumpul dengan keluarga. 
Read More

Sunday, March 7, 2021

Hari Minggu Pertama

Minggu pertama di bulan Maret, tidak banyak yang terjadi, hanya ada sedikit jeda yang tercipta oleh kata demi kata yang terangkai menjadi sebuah cerita, cerita yang telah lama usai. Tidak banyak yang perlu diperdebatkan, tidak perlu dipermasalahkan, semua orang punya cerita-cerita lama. Tidak bisa dilupakan tidak bisa diabaikan, semuanya melekat erat pada ingatan. Banyak yang menolak lupa, banyak pula yang menolak ingat, semuanya sama saja. Menjaga cerita-cerita itu tetap di kepala, selamanya. Kecuali, jika dirimu terkena amnesia.

Read More

Friday, January 22, 2021

Sunday, January 10, 2021

Sebuah Cerita, Covid-19 Itu Nyata

Pada awalnya, aku sangat ketakutan ketika melihat segala kekacauan yang ada di kepalaku. Kekacauan yang ditimbulkan oleh kenyataan, perihal hasil Test Antigen yang mengatakan bahwa aku reaktif Covid-19. Dan, harus segera melakukan Test Swab untuk memastikan semuanya. Pada titik ini, tidak ada lagi yang bisa aku harapkan dari rencana pulang kampung untuk menikmati waktu liburan akhir tahun, karena kemungkinan untuk mendapatkan hasil swab negatif itu seperti mengharapkan ayam mengeong, mustahil. Tapi, bagaimana lagi? Karena memang begitulah prosedurnya, siapa saja yang akan menggunakan moda transportasi publik diharuskan memiliki bukti hasil test antigen negatif.

Swab Test

Tidak ada yang bisa dijelaskan lagi, ketika hasil swab keluar. Dan, memang benar adanya, hasilnya menunjukkan bahwa aku positif Covid-19. Tidak ada yang bisa aku jelaskan lagi, perihal apa yang ada di kepalaku saat itu. Segalanya hening, segalanya sunyi, bahkan kekacauan yang timbul di hari kemarin setelah melihat hasil test antigen pun tidak ada lagi. Aku tidak merasakan apa-apa. Bahkan keinginan untuk menangis pun tidak ada. Segalanya hening, segalanya sunyi, segala kosong. Sampai kekosongan itu tergantikan oleh suara isak tangis istri, yang terdengar dari ruang tamu. Ya, sembari menunggu hasil swab keluar, aku dan istri sudah jaga jarak, tidur pun terpisah. Sungguh Demi Neptunus, pedih sekali melihat istriku menangis karena melihat hasil swabku yang positif Covid-19. Hati kian pedih, tatkala harus menerima kenyataan bahwa aku tidak bisa memeluk istriku, sekedar untuk menenangkannya dan menghiburnya. Puji syukur, hasil swab istriku itu negatif. Jadi, hanya aku saja yang positif Covid-19.

Read More

Thursday, November 5, 2020

One Week One Post : Pojok Warung Blogger

Pojok Warung Blogger

 

27 Oktober adalah Hari Blogger Nasional, sekarang tanggal 3 November.

Hari Blogger Nasional mungkin sudah terlewat beberapa hari, namun tidak ada kata terlambat bagi saya untuk menuliskan ucapan selamat hari blogger nasional.

 

Selamat Hari Blogger Nasional

Sudah itu saja

 

 

Keywords : Blog, Blogger, Warung Blogger, Pojok Warung Blogger

Saya tidak tahu harus dimulai dari mana, namun ketika saya mencoba memikirkannya, itu sudah berlangsung terlalu lama. Saya harus segera menghentikannya, dan memulai menuliskannya. Perihal apa saja yang saya ketahui dari Pojok Warung Blogger.

Pojok Warung Blogger merupakan sebuah grup Whatsapp milik Warung Blogger. Warung Blogger itu sendiri merupakan salah satu Komunitas blogger yang ada di Indonesia. Saya kurang tahu kapan berdirinya Warung Blogger, namun saya sudah menjadi pengikut Warung Blogger sejak jaman kuliah dulu, sekitar tahun 2013. Seingat saya, baru di tahun 2017 saya bergabung di Pojok Warung Blogger.

Pojok, seperti halnya pojok-pojok yang lainnya, seringkali dijadikan tempat untuk membicarakan suatu hal. Baik secara terang-terangan ataupun secara bisik-bisik tetangga. Tidak terkecuali di Pojok Warung Blogger. Banyak sekali hal-hal yang dibicarakan di Pojok WB, dan share link menjadi salah satu topik yang sering dibicarakan oleh para anggotanya. Jadi begini, dalam satu minggu, Pojok WB menyediakan dua hari khusus, selasa dan jumat untuk Share Link.

Share Link merupakan kegiatan yang paling ditunggu di Pojok WB, karena di hari itu, para anggotanya bebas Share Link tentang tulisan terbaru di blog mereka. Tidak hanya tulisan terbaru, tulisan lama pun boleh diikutkan dalam Share Link. Hanya saja tulisan tersebut minimal berumur satu bulan dari tanggal terbitnya. Mengikuti Share Link memberi beberapa manfaat, salah satunya adalah tulisan kita akan semakin banyak dikunjungi dan dibaca orang, belum lagi dengan manfaat untuk saling kenal satu sama lain, dan saling berbagi kabar terbaru, terkhusus kabar terbaru tentang lomba-lomba blog yang sedang berlangsung. Selain menambah jumlah viewer tulisan, share link juga bisa menjadi waktu yang tepat untuk melihat respon pembaca. Karena siapa saja yang mengikuti acara Share Link wajib untuk saling berkomentar satu sama lain.

Tidak hanya Share Link, Pojok WB juga menawarkan hari Bahasa. Hari Bahasa, hari dimana para anggotanya wajib menggunakan Bahasa sesuai dengan harinya. Hari Senin untuk Bahasa Indonesia, Hari Kamis untuk Bahasa Inggris. Jadi, di Hari Bahasa ini para anggota Pojok WB wajib menggunakan Bahasa yang sesuai dengan hari Bahasa dalam setiap percakapannya. Hari Bahasa melatih para anggota Pojok WB untuk berberbahasa yang baik dan benar. Tentu secara tidak langsung akan memberi manfaat, terkhusus dalam tata penulisan di blog.

Terkadang jika sedang beruntung, di Pojok WB sering sekali bermunculan berbagai macam tawaran kerja sama yang melibatkan perusahaan dan blogger. Kerja sama yang mana mempunyai fee yang cukup untuk menambah uang jajan setiap bulannya. Belum lagi dengan adanya tawaran untuk mengikuti seminar yang melibatkan Warung Blogger, biasanya para anggota Pojok WB ditawari juga untuk ikut dalam berbagai seminar.

Kini, Pojok WB menjadi satu-satunya pengingat bagi saya, bahwa ada blog yang harus saya urus. Karena sudah lebih dua bulan sejak terakhir kali saya mengikuti kegiatan Share Link di Pojok WB. Hal ini dikarenakan saya yang tidak lagi menulis tulisan baru di blog saya. Beruntung, di Hari Blogger Nasional di Tanggal 27 Oktober kemarin, Pojok WB mengadakan kegiatan One Week One Post yang bertemakan Pojok Warung Blogger (Pojok WB).

Jadi, kenapa tidak sekalian saja, untuk saya ikut serta? 


Selamat Hari Blogger Nasional


Tulisan ini diikutsertakan dalam One Week One Post yang bertemakan Pojok Warung Blogger 

Read More

Saturday, September 19, 2020

One Week One Post : Pengarang Yang Menginspirasi

Negeri Senja,  

Negeri Senja, adalah buku yang ditulis oleh Seno Gumira Ajidarma; sebuah buku yang menceritakan tentang Negeri Senja dan segala kehidupan di dalamnya dari sudut pandang seorang pengembara. Negeri Senja merupakan sebuah negeri yang mana matahari tidak pernah tenggelam. Tidak ada pagi, siang, dan malam, karena sepanjang hari dilalui dalam keadaan senja. Namun di sebuah negeri dimana matahari tidak pernah terbenam, bagaimana caranya waktu berlalu? Tidak ada yang tahu.

Negeri Senja memberi pengaruh besar pada saya, terkhusus dalam hal gaya bahasa, gaya penulisan, dan pemilihan kata. Negeri Senja dituliskan dalam gaya bahasa yang mudah dipahami, dan banyak sekali kata-kata yang baru pertama kali saya temui. Selain itu, Negeri Senja memiliki Gaya penulisan cerita yang sedikit sekali dialog. Negeri Senja diceritakan menggunakan sudut pandang orang, yang mana hal ini menjadikan segala sesuatunya diceritakan secara naratif yang menjadikannya sedikit dialog dalam cerita.

Read More

Sunday, September 6, 2020

Progres Pertama : Menulis Tak Lagi Mudah

Kamar ini,

Dinding bersuara seperti kaset rusak yang berputar menggemakan lagu-lagu lama yang pernah menjadi favorit kita. Kipas angin berputar di pojok kamar, yang dengan sabar terus berputar, seolah sedang mengingatkan bahwa hubungan kita tak beda jauh dengannya. Hanya berputar-putar saja. Menyebarkan angin segar bagi mereka yang mengharapkan persatuan kita, atau membuat masuk angin bagi mereka yang mengharapkan kita berpisah secepatnya.

Lampu kamar tak lagi terang, tatkala kau datang, dengan badan basah kepayahan. Hari itu sedang hujan deras. Kau memaksa untuk datang, hanya sebatas untuk menyiksa diri dan menggumamkan pertanyaan “Esok hari bagaimana hidup akan berlanjut?” Tak ada lanjutan atas pertanyaan setelah tubuhmu menggigil kedinginan.

Read More

Monday, April 20, 2020

Hidup Memang Dongeng

Hidup memang dongeng. Tidakkah kau tahu itu?

Dulu sewaktu kecil, memiliki mimpi menjadi Pegawai Bank merupakan sebuah mimpi yang penuh anomali. Anomali karena sebagian besar anak-anak seusiaku dulu memimpikan jika sudah besar ingin menjadi seorang Tentara, Polisi, Guru, Dokter, atau bahkan Bintang Film. Tidak ada yang salah dengan cita-cita mereka, hanya saja ketika ditanya mengapa aku memiliki cita-cita untuk menjadi Pegawai Bank ketika besar nanti, alasanku sungguh sederhana. Karena menjadi Pegawai Bank, merupakan pekerjaan yang keren, berseragam rapi, bekerja di tempat ber-AC, dan yang terpenting alasan terakhir karena menjadi Pegawai Bank setiap harinya bekerja dengan banyak uang. Sungguh alasan yang matrealis betul.
Ku tempuh pendidikan formal selama dua belas tahun, plus empat tahun plus ekstra ketika kuliah, Mimpi itu tetap aku pegang erat-erat meskipun setiap tahun persentase besaran keyakinan akan mimpi itu semakin surut saja. Apalagi setelah mengetahui kenyataan bahwa semakin banyak pilihan yang ditawarkan di masa kuliah, membuat Pegawai Bank menjadi pilihan terakhir. Pilihan pertama jatuh kepada jajaran pekerjaan berseragam, seperti Polisi, Tentara, Pegawai Negeri Sipil, dan Anggota Dewan. Terkadang memang benar, hidup itu penuh ironi, sekaligus penuh elegi.
Read More