Menulislah, Seolah-olah Besok Kamu akan Melupakannya

Sunday, March 31, 2024

Memangnya, Apa Mimpimu?

Sebagaimana lautan yang tak kunjung usai menerima kiriman air dari berbagai sungai, begitu pula dengan isi kepalaku yang kini semakin menggenang oleh berbagai pikiran yang datang dari berbagai cabang yang tidak dikenal. 

Adalah remang-remang, kondisi masa depanku kini. Tepat hari ini, kontrak kerjaku resmi berakhir. Dan, secara de facto kini aku menjadi salah satu pengangguran terdidik yang paling baru. Bersiap bersaing dengan para lulusan baru. Sejujurnya tiada hal yang kutakutkan, selain batas umur yang tidak bisa dilawan. Beberapa lowongan pekerjaan memberi batas umur yang tak bisa kulawan, termasuk beberapa posisi di berbagai perusahaan plat merah milik negara.

Setidaknya aku sedikit masih beruntung, karena masih memperoleh gaji terakhir dari perusahaan. Ya anggap saja itu semua sebagai bekal menanti pekerjaan baru selanjutnya. Aku percaya, bilamana mimpi yang ada terus dijaga bara apinya tetap menyala, niscaya hal itu bisa memberi pengaruh kepada semesta, yang setidaknya berkenan untuk membantu mewujudkannya. Bismillah, semoga hari-hari terakhir di bulan Ramadhan memberi berkah.

Konon katanya kesuksesan bukan milik orang lain yang memiliki nilai tinggi, bukan pula yang punya badan tinggi. Namun, kesuksesan bisa menjadi milik orang yang memimpikannya saat dia tertidur dan terus mengingat mimpinya itu ketika dia terbangun, yang lantas mengusahakannya agar mimpinya berubah jadi nyata. Ya setidaknya, itulah kata-kata penyemangat yang aku dapatkan setelah membaca tetralogi bukunya Anak SEN. Cukup memberi semangat, untuk terus berusaha menjaga mimpi itu nyata. 

Memangnya, apa mimpimu, fan?


*Seketika hening*





21 comments:

  1. Setiap mimpi akan ada yang menjadi kenyataan, kenyataan itu tidak harus di saat kita menginginkan. Tidak jarang saat kita melupakan mimpi kita, kita secara tidak sadar sedang menjalani mimpi itu di dunia nyata kita. Jad nikmati setiap proses dna tetap yakin akan yang di atas.

    ReplyDelete
  2. Ah, jadi mikir. Aps ya mimpi saya? Kadang memang harus semikir itu utk mewujudkannya

    ReplyDelete
  3. Semangat berjuang lagi untuk mimpi yang baru ya. Aku juga barusan resign dari tempat kerja. Bedanya aku resign karena mau melahirkan dan merawat anak untuk sementara. Kekhawatiran tentang penghasilan juga aku rasakan. Semoga rezeki tidak kemana.

    ReplyDelete
  4. Banyak orang memang tidak "dikenalkan" dengan dirinya sendiri sedari kecil dan akhirnya jadi wadah untuk memenuhi mimpi orang lain. Nggak heran toh malah bingung sama mimpinya sendiri.

    ReplyDelete
  5. Dari sini kelihatan kalau yang sudah berumur justru lebih berpengalaman ketimbang yang baru lulus. Tapi mengapa di Indonesia selalu dibatasi umur buat mereka yang mau bekerja.




    ReplyDelete
  6. Maju terus mas. Apapun hasilnya yang penting sudah mengeluarkan usaha yang terbaik.

    ReplyDelete
  7. Perlu sekali miliki mimpi dan terus dijaga serta diperbaharui. Setiap usaha yang ada harus diapresiasi dan pasti gak mengkhianati hasil sih.

    ReplyDelete
  8. Mimpi kita harus kita usahakan. Meskipun jalannya tak seindah mimpi itu. Btw, untuk menemukan pekerjaan atau usaha baru memang butuh perjuangan, ya. Dari bekal pesangon yang diberikan oleh perusahaan semoga bisa untuk meniti usaha yang lebih lancar dan sukses.

    ReplyDelete
  9. Waduh, sudah berat ya kalau sudah bicara soal mimpi. Terlebih jika tujuan bekerja hanya untuk menyambung hidup. Balik lagi, apa mimpiku?

    ReplyDelete
  10. Semangat kak, sambil menanti mendapatkan pekerjaan baru, tak ada salahnya belajar skill baru

    ReplyDelete
  11. Tetap semangat ya, Mas! Insha Allah dibukakan jalan dan pintu rezeki penggantinya. Mumpung sedang kosong dan sambil menunggu pekerjaan baru, jangan lupa manfaatkan waktu untuk melebarkan sayap, mencoba skill-skill baru yang mungkin nantinya bisa dikembangkan ya.

    ReplyDelete
  12. Disampaikan aja kak mimpinya lewat doa, karena ada jalan buat mewujudkannya

    ReplyDelete
  13. Pertanyaan mendalam membuat kita berpikir dan refleksi diri sejauh ini apa memang yang kita kejar, apa mimpi kita, terimakasih remindernya

    ReplyDelete
  14. Mimpi dibutuhkan setiap orang buat semangat dalam menggapai apa yang dicita2kan makanya kita butuh. Bermimpi

    ReplyDelete
  15. semoga dengan "resign" nya dari pekerjaan menjadi peluang merain impian apapun itu yaa kak. ada waktu mengejar hal - hal yang dulu ingin dilakukan tapi tak bisa karena bekerja. tapi punya impian itu bagus, tapi realistis juga lebih bijak. gak ada salahnya mencoba peruntunan rezeki dari hobi atau passion sambil merain impian utama.

    ReplyDelete
  16. tapi bener mas, dengan mimpi ada di kepala dan hati kita, kita jadi punya penopang hidup. karena kalau ga punya mimpi, ga ada yang mau dicapai dalam hidup ini

    ReplyDelete
  17. Setiap orang butuh bermimpi agar ia tahu langkah apa yang harus ditempuh untuk mencapai masa depan yang lebih baik. Menjadi pengangguran tidak mudah tapi jangan pernah berhenti berusaha. Saat kamu berhenti maka kamu gagal sat itu juga.

    ReplyDelete
  18. Tetap nyalakan api mimpi itu meski sudah terbangun. Tambahi terus skill yang menjadi bahan bakar api mimpi itu. Tambahin juga doa tiada henti agar api itu tidak padam meski ditiup angin ujian yang kencang. Semangat kak...

    ReplyDelete
  19. Mimpi memang seringkali tidak konsisten. Sehari ini ingin ini dan besok bisa jadi ingin itu.
    Tapi yakin, bahwa setiap impian, pasti ada benang merahnya yang membawa kita pada keberhasilan demi keberhasilan.
    Sukses teruuss, ka Fan.

    ReplyDelete
  20. Rumusnya, mimpi-usaha-tawakal-sukses

    Semua orang sukses berawal dari mimpi, namun tidak semua orang punya mimpi itu sukses karena yang sukses yang mampu bergerak mewujudkan mimpinya.

    ReplyDelete
  21. Semoga cepat mendapatkan pengganti pekerjaan yang lama ya kak. Semangat merajut dan mewujudkan mimpi² yang mungkin saja tak mudah, tapi tak ada yang tak mungkin bukan

    ReplyDelete