Menulislah, Seolah-olah Besok Kamu akan Melupakannya

Tuesday, December 22, 2015

Tugasku Belum Usai

Deru mesin komputer terus terdengar, menderu meminta berhenti sekedar untuk mendengarkan lagu. Lagu merdu yang dinyanyikan oleh sang waktu yang perlahan mendayu, membuatnya menguap melulu, lalu terkantuk-kantuk ngantuk lalu terbangun di awal tahun dua ribu. Tetap menyala, tetap terjaga, begitulah tugasnya sang komputer jaga di sebuah kantor pemerintahan ibukota. Ah tugasnya memang begitu, tak peduli siang dan malam, sepanjang waktu dia selalu begitu.



Manusia bukanlah sebuah mesin, yang harus selalu terjaga sepanjang hari. Adakalanya mata lelah, adakalanya hati lelah, adakalanya harapan pun melemah. Tapi begitulah yang membedakannya manusia dan komputer jaga, meskipun aku tahu semakin lama mesin terpakai pasti akan rusak juga. Ah untungnya, rasa manusia tak pernah rusak, andai rusak aku tak bisa bayangkan betapa repotnya mencari onderdilnya.


Everything happens for a reason... Ya, sebagai manusia aku pun percaya bahwa aku ada karena ada suatu alasannya. Menjadi pertanyaan besar yang belum pernah bisa aku jawab sampai saat ini... Aku Hidup Itu Untuk Apa?

Selalu ada tugas dibalik sebuah jabatan, selalu ada fungsi dibalik sebuah gelar kebangsawanan. Sebagai seorang manusia, kadang masih suka berpikir, kira-kira tugas aku itu apa? Apa iya aku hidup Cuma untuk makan? Apa iya aku hidup hanya untuk bekerja? Bekerja??? Bekerja sama siapa? Sekarang saja masih belum bekerja. Dan terkadang, pertanyaan “Kerja dimana?” itu membuatku nelangsa, karena sampai sekarang belum juga mendapatkan kerja. Apalagi dapat pertanyaan “Pacarnya Anak Mana? // Kapan Nikah?” Rasanya makin menjadi-jadi, semakin nelangsa, nelangsa dalam tertawa, bahagia diatas derita. Ah mak, malang nian nasib anakmu ini mak!

Selalu ada doa dalam ucapan seorang emak kepada anaknya, meskipun terkadang dibalut dengan sebuah perintah, gertakan, atau bahkan omelan, tapi percayalah emak selalu punya doa dan harapan yang tak terucap untuk anaknya. Semua pengharapan hanya untuk anaknya. Demi anak-anaknya dia rela menderita, rela bersusah hati asalkan melihat anaknya bahagia dan tak berbaris air mata. Baginya, kebahagiaan anak-anaknya adalah yang utama. Surga di bawah telapak kaki ibu, ah begitulah kata-kata mereka. Marahnya Tuhan adalah Marahnya seorang ibu. Ridho illahi adalah ridho-nya seorang ibu. Bukan bermaksud pencitraan atau apa, terkadang setiap hari pun aku masih suka membuat beliau kesal, membuat beliau marah, itu semua bukan karena apa atau apa, tapi karena aku masih membutuhkan akan sosoknya. Ah entah bagaimana aku tanpa beliau. Semoga selalu diberi umur panjang, wahai ibuku.

Sebagai seorang anak, aku pun berhak memilih. Memilihkan sosok perempuan mana yang nantinya akan aku perkenalkan pada ibuku. Menjadikannya momen perkenalan antara seorang ibu dan calon ibu, calon ibu dari anak-anakku, calon cucu untuk ibuku, untuk ayahku, untuk orang tuaku. Dan tugas utamaku adalah memilihkannya sosok perempuan yang baik, dan tentunya mendapat restu ibu. Karena aku sadar tanpa dirinya, aku tak pernah ada. Tanpa ibu, aku bagaikan butiran debu. Kasih ibu sepanjang masa, kasih anak sepanjang galah. Berbaktilah pada ibumu mumpung sang waktu masih memberinya kesempatan untuk terus bertemu. Berbaktilah kepada ibumu... ibumu... ibumu... dan ayahmu.
 https://www.instagram.com/p/_kxVFwt4rY/?taken-by=vandy_ar

Aku sayang ibu, meskipun di hari ibu aku tak upload foto beliau dalam lorong instagramku, aku tak peduli, aku tetap sayang ibuku. Aku sayang ibu, tak peduli dicap anak mamih atau apa, aku tetap sayang ibuku. Karena aku tahu, tanpa perjuangan hidup matinya, aku tak akan pernah ada. Tak usah malu mendapat gelar “Anak Mamih” ataupun sebutan yang lainnya, karena itu adalah bukti bahwa sayang ibumu itu selalu tercurah padamu, dan hanya untukmu (ya mungkin berbagi rata sama sodaramu). Aku sayang ibu, selamanya akan tetap begitu. Baginya aku adalah dunianya, bagiku beliau adalah segalanya. Tugasku cuma ada satu, membahagiakannya dan menghadiahkan menantu yang baik untuknya. Dan untuk keduanya, ternyata tugasku belum usai.

Selamat hari ibu, wahai ibuku maafkan anakmu yang selama ini suka menyusahkanmu.
Selamat hari ibu, wahai ibuku maafkan anakmu yang belum bisa memberimu sosok menantu.
Selamat hari ibu, wahai ibuku maafkan anakmu yang belum bisa memberimu sosok cucu-cucu yang lucu.
Selamat hari ibu, wahai ibuku tetaplah sehat selalu, dan jangan biarkan anak-anakku tak sempat melihat sosok bidadariku, sosok pelindung hidupku.


Selamat Hari Ibu!

27 comments:

  1. Bagus nih pemilihan katanya. Ntap!

    ReplyDelete
  2. Semoga segera dipertemukan jodohnya ya, Mas...

    ReplyDelete
  3. Selamat hari Ibu buat ibu-ibu hebat di seluruh dunia ini!

    ReplyDelete
    Replies
    1. semoga mendapat calon ibu untuk anak-anakmu kelak bang haha

      Delete
  4. why don't you use the quote zarry hendrik to get a girl?
    that quote is somehow kinda cute haha

    ReplyDelete
  5. Huft, jangan bahas kerjaan apa. Gue juga nganggur nih. Tugasku berarti untuk sekarang ini juga mencari kerja ya. Setelah itu mencari uang yang banyak, terus baru deh mencari pasangan? Atau cari pasangan dulu biar semangat cari kerjanya? Bingung. :(

    Btw, selamat hari ibu. Semoga bisa cepat bertemu dengan calon ibu dari anak-anak lu, ya. :p

    ReplyDelete
    Replies
    1. hahaha terkadang membahas pekerjaan memang menjadi sesuatu yang sensitif X)

      Delete
  6. tugas gue juga masih belum usai. bahkan... jaaaaaaauh dari kata usai.

    ReplyDelete
  7. tugas gue... BANYAK!! :'D
    Selamat hari ibu :)

    ReplyDelete
  8. Jangan sedih, terus semangat cari kerjanya ya. Doa Ibu supaya dapat kerja yang bagus. Sabar. :)

    ReplyDelete
  9. Jangan sedih, terus semangat cari kerjanya ya. Doa Ibu supaya dapat kerja yang bagus. Sabar. :)

    ReplyDelete
  10. semoga terus membahagiakan ibu, ya :)

    ReplyDelete
  11. Ternyata mas Fandhy belum dapet kerja, ya. Oke, meski tidak bisa membantu secara langsung, Pangeran berdoa kepada Tuhan (Allah) semoga temenku dimudahkan jalannya, berikan ia kemudahan yang sesungguhnya. Jika rezekinya jauh, deketkanlah. Jika jodohnya jauh, dekatkanlah. Semoga ia terus menjadi manusia yang berguna buat diri sendiri dan orang lain. amin...

    Btw, keren penggunaan katanya mas. Selamat hari Ibu...Semangat untuk membuat dirinya bahagia.

    ReplyDelete