Sudah jadi sewajarnya jika ada asap
pasti ada api, selalu ada peristiwa di balik setiap peristiwa, dan semua yang
terjadi pasti ada alasannya. 2015 adalah masa lalu, 2016 adalah masa depan.
Tapi sewajarnya manusia, pasti ada momen dimana kita enggan untuk melupakannya
sekaligus enggan untuk mengingatnya lagi. Tak peduli moment gembira, menderita,
sedih, bangga, sekaligus membikin kita gundah gulana. Tak peduli resolusi apa
yang ditawarkan, yang jadi perhatian adalah seberapa banyak resolusi yang tak
lagi menjadi resolusi di tahun berikutnya. Karena menjadi lupa tidaklah salah,
yang salah itu banyaknya resolusi tak sebanding dengan banyaknya usaha untuk
mengejarnya.
Tahun 2015, tahun yang telah berlalu.
Bersamanya terlewat 12 bulan, 52 minggu, 366 hari, 8784 jam, 527.040 menit, dan
31.622.400 detik, lalu terbang pergi bersama sang angin waktu. Tawa, tangis,
keringat, air mata, doa, bahkan darah menjadikannya saksi bahwa perjuangan itu
berat adanya. Perjuangan berat untuk mengejar satu resolusi ke resolusi
lainnya. Dari yang dikejar target wisuda sampai target orang tua mendapatkan
menantu yang baik untuk anaknya, semua terangkum dengan indah lewat kaleidoskop
tahun 2015.
Di tahun 2015, banyak resolusi yang
kembali menjadi sebuah resolusi, tapi banyak juga yang terealisasi. Meskipun
sedikit, tapi percayalah karena sedikit demi sedikit lama-lama menjadi bukit. Dengan
usaha dan doa yang sedikit lebih banyak dari biasanya, niscaya semua akan
menjadi nyata. Resolusi tak lagi menjadi sebuah resolusi. Resolusi segera
menjadi resepsi realisasi. Dan inilah realiasi resolusiku di tahun 2015.
Menjadi
Seorang Sarjana Muda
Menjadi
seorang sarjana adalah mimpi bagi jutaan mahasiswa, tak peduli itu mahasiswa
tua ataupun mahasiswa muda, menjadi seorang sarjana adalah mimpi bersama. Di
tahun 2015, dari sekian juta mahasiswa yang bermimpi menjadi sarjana, hanya sedikit
saja yang bisa menikmati indahnya wisuda, dan dari segelintir itu terseliplah
saya sebagai seorang sarjana muda. Sarjana muda, sarjana pertama di keluarga
besar saya. Ah rasanya begitu bangga.
Kapan Wisuda adalah pertanyaan yang begitu sulit untuk dijawab
olehi tahun 2014, namun tidak untuk tahun 2015. Ya, untuk pertama kalinya saya
bisa menbalas serangan pertanyaan Kapan
Wisuda menjadi sebuah serangan balik yang mematikan, layaknya orang Italia
yang khas dengan Cattenaccio-nya. Di
tahun 2015 saya seketika seperti orang Italia, bertahan kuat ketika diserang,
namun dengan cepat menyerang balik dengan cara yang elegan. Kapan Wisuda, Van?! Tanggal 16 Juni 2015! Ini Wisudaku, kapan wisudamu?
Di
Tanggal 16 Juni 2015, dengan begitu bangga saya menjadi seorang sarjana. Dengan
diiringi tatapan bangga kedua orang tua, saya maju ke podium, menghadap sang
rektor, menjabat tangannya, lalu menerima plakat dan sertifikat, dan menerima
serah terima tanggung jawab sebagai seorang sarjana. Sarjana Muda.
Menjadi
Juara, meskipun bukan Juara Pertama
Banyak orang pernah berkata kepada
saya, Perjuangan, usaha, dan doa yang
sedikit lebih banyak dari orang lain akan menjadikanmu berbeda. Dan segala
usaha dan doa tak akan pernah menjadi sia-sia, semua pasti akan ada hasilnya. Di
Tahun 2015, saya menjadi seorang juara. Juara di antara para juara. Menjadi
juara, meskipun itu bukan juara pertama, bagi saya tetaplah seorang juara.
Karena untuk menjadi seorang juara membutuhkan proses usaha dan doa yang tak
sedikit jumlahnya. Jadi, tak usah malu meskipun tak jadi juara pertama, karena
juara tetaplah juara. Dan kita wajib berbahagia dan mensyukurinya.
Universitas Negeri Pekalongan (UNIKAL)
Di Tahun 2015, saya mendapatkan
beberapa juara, yang diantara menjadi juara yang pertama, bukan pertama dalam
arti nomer satu, tapi pertama dalam frasa yang berbeda. Pertama untuk
pengalaman yang pertama, pengalaman pertama menjadi juara, meskipun bukan juara
pertama. Dimulai dari Juara 2 Bola Voli Indoor di ajang Pekan Olahraga
Mahasiswa Daerah (POMDA) 2015 di Kabupaten Pekalongan bersama Tim Bola Voli
UNSOED, Menjadi salah satu juara dalam acara ulang tahun Warung Blogger, menjadi
juara di banyak lomba blog yang hadiahnya hanya sebatas buku yang jumlahnya tak
seberapa, sampai menjadi Juara Empat di Blogger Camp Purwokerto 2015. Dari sekian juara, meskipun tak ada yang juara
pertama, tapi bagi saya apalah arti juara pertama, jika juara kedua, ketiga,
ataupun keempat saja sudah membuat saya gembira dan tertawa kesetanan bagaikan
orang gila. Ah kapan ya, aku bisa jadi juara....
juara di hatimu, wahai wanita di ujung sana.
Perpisahan
dan Kekalahan Pertama
Tak
ada yang lebih menyakitkan dari sebuah kekalahan dibandingkan sebuah kekalahan
di final sebuah kejuaraan bola voli antar jurusan di UNSOED. Lebih menyesakkan
lagi, jika melihat kekalahan itu adalah kekalahan yang pertama dalam kurun
waktu empat tahun terakhir. Ya, sejak tahun 2011-2015, Tim Bola Voli FISIP yang
saya bela tak pernah, dan selalu juara di turnamen antar fakultas. Namun entah
lagi sial, atau memang sudah waktunya untuk kalah, kekalahan pertama akhirnya
datang juga, dan lebih nelangsa kekalahan itu terjadi di pertandingan terakhir
saya untuk FISIP UNSOED, dan apesnya lagi dikalahkan musuh bebunyutan, Fakultas
Ekonomi. Ah jadi begini rasanya sudah jatuh tertimpa tangga. Rasa sedih,
nelangsa, semua tercampur aduk begitu saja. Ah sekiranya juara dua lebih baik,
dibanding tidak jadi juara.
Sedikit
banyak resolusi Tahun 2015 telah menjadi nyata, dan sekiranya resolusi yang
belum kena realisasi biarkanlah menjadi resolusi. Tahun baru bukanlah pergantian
tahun semata, namun juga di dalamnya terdapat perpanjangan waktu untuk resolusi-resolusi
yang lalu. Jangan malu untuk membuat resolusi baru di tahun yang baru, karena sudah
sewajarnya di tahun yang baru kita membuat banyak harapan-harapan baru.
Janganlah
takut mengawali tahun baru dengan kondisi yang masih sendiri. Anggap saja
status masih sendiri adalah sebuah rejeki. Rejeki yang patut disyukuri karena
terbebas dari suatu hubungan tidak kita inginkan. Tiada hal yang paling menyedihkan
selain hubungan dua orang yang saling bersatu namun tidak saling mencintai,
namun tiada yang lebih menyesakkan selain dua orang yang saling mencintai namun
tidak bisa bersatu. Ah begitulah cinta, deritanya tiada akhir.
Suatu saat, mencintai adalah memutar hari tanpa seseorang yang engkau cintai. Sebab dengan atau tanpa seseorang yang kamu kasihi, hidup harus tetap dijalani. ~ Tasaro. G.K
Selamat
Tahun Baru, selamat datang kisah cinta yang baru.
Selamat
Tahun Baru, selamat datang harapan yang baru.
Selamat
Tahun Baru, hiduplah dengan berjalan maju dan jangan berhenti masa lalu.
Selamat
Tahun Baru!
Tengah
Hutan, Jam 2 dini ari, 1 Januari 2016.
Wih gila udah wisudaan aja. Gue malah masih lama dua tahun lagi :(
ReplyDeleteSelamat berjuang!
Delete"Ini wisudaku, mana wisudamu?" adalah pertanyaan yang paling menohok dalam postingan ini, terutama bagi saya yang sudah merasakan jadi anak SD jilid ke-2. :'(
ReplyDeleteSalam kenal, bung. :)
http://penjajakata.com/
hahha jangan sedih bung! hidup memang keras!
Deleteasik banget memang 2015. gue banyak membaca kisah menarik tentang tahun 2015 ini..
ReplyDeleteasik yak, jadi sarjana juga akhirnya. ah, nggak apa-apa nggak jadi juara 1.. jadi juara aja udah mantep..
hahaha iya jev betul
DeleteMas yang paling tinggi pas foto wisuda hihihi
ReplyDeleteHappy new year moga semakin lebih baik di tahun ini 2016 amin :)
hahaha iya paling tinggi badannya doang, kalo IPK mah jauh X)
DeleteAkaaangg, kamu teh blognya ganti nama? Kok jadi Sastra Ananta? Apa udah dari dulu dan aku baru nyadar? .___.
ReplyDeleteWiss 2k15nya ngasih hadiah ke orang tua nih dalam bentuk toga. Doain Deva juga ya kang biar bisa nyusul :"D
hahahaha itu namanya sudah ganti lama kok dev... kamu nya aja kali tuh yg jarang BW kemari -_- haha good luck ya jadi arsiteknya
DeleteWah, banyak pencapaian, ya, di tahun 2015. Semoga di tahun ini lebih banyak lagi prncapaian dan prestasinya.
ReplyDeleteAku juga merasakan moment wisuda di tahun 2015, moment yang gak pernah gagal menciptakan kenangan manis :D
haha iya kak makasih :D
DeleteUdah wisudaan kak.. kapan nikah ?
ReplyDeletehaha
btw salam kenal, aku juga bikin postingan flashback kayak gini di blog
kapan nikah? haha hihi hehe hoho huhu :')
Deleteasik udah wisuda aja kak, emang salah satu bagian terseru di akhir tahun ya menghimpun segala resolusi yang udah tercapai. semoga di tahun ini akanlebih banyak lagi resolusi yang tercapai. aamiiin :)
ReplyDeletehaha bismillah dek, kamu juga ya semangat
DeleteNtaps udah jadi sarjana muda ya, Fan. Doakan gue setahunan lagi menyusul. Ehehe. :D
ReplyDeleteHm... keren bisa juara lomba blogger gitu. Gue malah belum pernah sama sekali. :')
hahaha itu lomba juara keempat kok yog.. haha iya yog saling mendoakan
DeleteHuahaha.. Quote terakhirnya epik! Me likey :D
ReplyDeleteSemoga 2016 rezekinya tambah besar ya. Aamiin.
haha iya kamu juga ya mbak X)
Delete