Menulislah, Seolah-olah Besok Kamu akan Melupakannya

Thursday, July 14, 2016

Sebuah Cerita, Tentang Secangkir Kopi

Secangkir kopi pertama di pagi hari, tak lagi panas seperti biasanya. Menjadi hangat seperti kamu ketika tahu bahwa ada sosok yang menyukaimu. Bagi sang waktu, merubah sikap seseorang terasa begitu mudah. Semudah merubah panas menjadi hangat seperti kopimu di pagi hari. Kamu memang begitu, tak suka meminum langsung ketika panas, namun hanya menghirup perlahan aromanya, lalu dibiarkannya mendingin begitu saja. Seperti halnya kamu dalam menjerat perhatiannya, begitu keras kau menolaknya, begitu tajam kau menyindirnya, lalu perlahan kau membalas perhatiannya. Dengan lembut, dengan hangat, seperti halnya secangkir kopi pagi yang kau minum dengan lambat, dan terlambat. 
http://www.ibu-hamil.web.id/2015/02/bolehkah-ibu-hamil-minum-kopi.html

Secangkir kopi pertama di pagi hari sekarang tersisa sesesap saja. Masih saja betah duduk sendiri disini, merenungi waktu, tanpa peduli akan jeritan handphonemu. “Bos Besar!” hanya itu yang terlihat ketika sekilas melirik ke layar sentuhnya. Tak peduli, yang dibutuhkan hanya waktu sendiri. Mau dipecat pun tak peduli, toh yang punya perusahaan itu dirinya sendiri. Bukannya beranjak, dipanggilnya kembali pelayan dan memesankan secangkir kopi lagi. Ah begitulah, sebagai pecinta kopi, haram baginya untuk mengganggu waktunya meminum kopi.


Cangkir kopi kedua di pagi hari, dia letakkan begitu saja di atas meja. Layaknya sosok kekasihnya yang mengabaikannya setiap kali dia berkata “Maukah kamu menikah denganku?” Selalu mengelak, selalu mengalihkan perhatian, selalu mengabaikan, dengan alasan “Aku masih ingin mengejar karier” begitu kelaknya setiap kali dia meminta jawaban lamarannya. Perlahan, lelaki itu bangkit dari mejanya, dengan meninggalkan sebuah pesan:
 “Jika Kamu mau, bilang saja mau. Jika Kamu tidak mau ya bilang saja tidak mau. Jika terlalu lama menunggu aku tak mau, karena menunggu tak sebercanda itu. Sastra.


Secangkir kopi hitam, yang pertama dia pesan tanpa melihat deretan minuman yang tertulis dalam menu. Secangkir kopi hitam di siang hari, sebagai teman untuk menghabiskan waktu. Waktu istirahat yang tak seberapa, namun begitu berharga. Bosan rasanya jika tiap siang hanya dihabiskan berdiam diri dalam dinginnya kantor direktur. Ya sebagai salah satu pemilik perusahaan pengolah kopi, sesekali meminum kopi di luar perusahaannya itu biasa. Seperti mencoba pengalaman baru, begitu katanya.
http://forum.idws.id/threads/kulinerart-medan-food-guide-updated-daily.152553/page-4

Pergi ke kafe di siang hari, duduk sendiri, hanya ditemani secangkir kopi seolah sudah menjadi sebuah tradisi. Kafe mana yang dia tuju, selalu saja kopi hitam yang dia pesan selalu. Kopi hitam itu menenangkan, begitu kilahnya. Menenangkan sekaligus mengingatkan, akan sebuah kisah cinta yang kandas begitu saja. Bukan karena pihak ketiga, bukan pula karena tiada restu orang tua. Tetapi karena keterlambatannya dia dalam menjawab lamarannya. Sepertinya bukan terlambat, tapi memang karena keengganannya menikah dalam waktu singkat. Dan sekarang dia menyesali, tapi sayang sudah terlambat. 

Andai saja dia dulu segera menerima lamarannya, mungkin sekarang dia sudah bahagia dengan gelar Nyonya Sastra, begitu sesalnya. Satu sesap pertama terasa begitu pahit, tapi dia tahu, pahitnya kopi tak sebanding pahitnya perasaan Sastra tatkala dia tolak lamarannya. Dan kini dia menyesalinya. Pengalaman adalah guru yang kejam, dia memberi ujian lalu kemudian memberinya pelajaran. Sesapan selanjutnya, pahitnya mulai terasa biasa. Seperti halnya pengalaman pertama, kau akan gugup ketika melakukannya. Namun ketika sudah merasakannya, selanjutkan akan terasa biasa, seperti itulah kesepian yang dia rasa. Dia mulai terbiasa, terbiasa tanpa Sastra, terbiasa tanpa kekasihnya. Terbiasa menjadi biasa.


Secangkir kopi di malam hari, sebagai rutinitas penutup hari. Hanya menghirup aromanya tanpa pernah meminumnya. Dibiarkan begitu saja, sampai malam datang untuk menyesap panasnya. Dibiarkannya sampai pagi, dan semuanya terjadi setiap hari. Secangkir kopi dingin di pinggir tempat tidur, hanya dia anggap sebagai pengingat. Pengingat bahwa dirinya pernah diabaikan begitu lama, seperti kopi panas yang menjadi dingin, gelora cintanya yang dulu membara sekarang hilang begitu saja. Bukan karena pihak ketiga, bukan karena tiada restu orang tua, tapi tak adanya jawaban akan lamarannya. Sekiranya para wanita tak tahu, seorang lelaki juga ingin mendapat sebuah kejelasan, sebuah kepastian. Jika mengulurnya terlalu lama, sama saja menyiksanya tanpa sengaja, membunuhnya tanpa rasa. Seperti halnya kopi malam yang menjadi dingin, meminumnya sudah tak lagi terasa begitu ingin. 
https://www.google.co.id/url?sa=i&rct=j&q=&esrc=s&source=images&cd=&cad=rja&uact=8&ved=0ahUKEwj5_Mem_fHNAhWJPo8KHaAbBp8QjhwIBQ&url=http%3A%2F%2Fthe-barax.com%2Ftag%2Fkopi-hitam%2F&psig=AFQjCNGyrwaS3TLymZZQ2mUrASbp1GZfAg&ust=1468550275442032

Secangkir kopi di malam hari, satu cara untuk mengingatkan bahwa panasnya sesapan pertama jauh lebih nikmat dibanding dinginnya cangkir tanpa isi. Secangkir kopi yang mengingatkan, bahwa jauh lebih nikmat menghabiskan malam berdua dibanding seorang diri. Panasnya cinta, dinginnya hati, terasa biasa bagi mereka yang sudah terbiasa. Seperti halnya sebuah cinta, akan hadir karena terbiasa. Cinta datang karena terbiasa, witting tresno jalaran soko kulino. Begitu pula rasa sakit, akan terasa biasa ketika itu sudah hal yang biasa. Tentang sebuah rasa diabaikan, kini dia tahu betapa menyakitkannya sebuah penyesalan. Penyesalan karena mengabaikan. Seperti halnya kebiasaan lama, penyesalan selalu datang di akhir cerita.

https://twitter.com/puisikopi
Secangkir Kopi dari @PuisiKopi


Seperti halnya secangkir kopi hitam tanpa gula, kau takkan pernah tahu rasa pahitnya tanpa pernah kau meminumnya. Begitu juga soal menunggu, kau takkan pernah tahu betapa pahitnya sebuah arti kata menunggu. Menunggu itu bukan soal kesabaran, tapi juga soal kepastian. Kepastian sebuah jawaban dari sebuah pertanyaan “Apakah layak, aku menunggu selama ini?

118 comments:

  1. secangkir kopi mengandung berbagai makna

    ReplyDelete
    Replies
    1. iya kak, secangkir kopi yang penuh makna jika ingin memahaminya

      Delete
  2. Fandhy lagi nunggu siapa? 😂😂
    Aku kok kayak familiar ya baca cerita ini. Hehe

    ReplyDelete
  3. This comment has been removed by a blog administrator.

    ReplyDelete
  4. banyak kisahyang bisa diambildari secangkir kopi euy.

    ReplyDelete
  5. Secangkir kopi, semalaman nggak tidur. Apalagi kalo rindu datang bersamaan. Duh, ampun deh. Mau guling-guling tetep gak bisa tidur.

    ReplyDelete
    Replies
    1. haha kalo mau tidur, jangan banyak banyak minum kopi X)

      Delete
  6. Astaga. Ini dalem amat tulisan. Saya paling suka yang dua paragraf terakhir. Klimaks abis..

    Btw, salam kenal :)

    ReplyDelete
  7. Dari secangkir kopi, bisa sangat menginspirasi. Mari saling berbagi dan mengungjungi ke blog.paybill.id :)
    (saran: pake anonim dong mas hehe, biar bisa banyak pilihan mau komentarnya hee)

    ReplyDelete
    Replies
    1. hehe iya kak makasih masukannya, ini semacam tulisan lanjutan :D

      Delete
  8. Membacanya membuatku berkhayal melakukannya. Ah ya, kopi sudah jadi menu andalanku tiap hari. Bangun tidur, kopi. Siang hari, kopi. Ketika malam pun ditemani kopi. Agaknya teman-teman paham, sehingga silaturahmi ke mana pun yang dihidangkan kopi juga. Pun ketika hangout di kafe. I love kopi

    ReplyDelete
    Replies
    1. haha secangkir kopi hitam sudah cukup untuk mendatangkan berbagai macam imajinasi dan ide yang bertaburan

      Delete
  9. Ah, padahal baru saja aku hendak melepas kopi dari rutinitasku. Tapi, rasanya berat.

    ReplyDelete
  10. sebagai penikmat kopi, aku sering sekali menggambar tumpukan kopi di sketch book

    ReplyDelete
    Replies
    1. cobalah sesekali datang ke Praketa Manual Kopi Brewing di Purwokerto, disana banyak gambar-gambar tangan tentang kopi

      Delete
  11. Secangkir kopi,waah kapan yah terakhir kali menikmatinya? Sepertinya sudah lama sekali.

    ReplyDelete
  12. Tapi aku nggak bisa minum kopi

    Rasa sakit ato sedih, semua akan menjadi biasa, lalu dinikmati pahitnya

    ReplyDelete
  13. Pertanyaannya: Apakah perlu kopi diminum harus menunggu terlalu lama sampai dingin?

    ReplyDelete
    Replies
    1. Saya pun tah tahu, karena itu sudah jadi tradisi.
      Dan juga lidah saya itu sensitif, mudah sekali terluka oleh sesuatu yg panas :)

      Delete
  14. kopi memang segalanya, dan karena minum secangkir kopi membuat hidup terasa menjadi tenang

    ReplyDelete
  15. Dari secangkir kopi, jadi sebuah cerita. Ini keren...
    Apakah penulisnya sedang menunggu jawaban? :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. hahaha tidak tidak, saya baik baik saja :)
      btw terima kasih

      Delete
  16. Wah Fandy sekali-kali harus ajak bareng kita-kita buat ngopi bareng, dan merasakan sensasi lain dari cerita kopinya, seru pastinya, ya.

    ReplyDelete
  17. Apakah layak, dia yang kutunggu selama ini?

    ReplyDelete
  18. Secangkir kopi selalu menemani aku juga setiap paginya demi menyambung nyawa sebelum memulai segala aktivitas. Secangkir kopi di siang hari kembali aku teguk ketika berusaha menulis tapi hanya layar putih yang kudapati. Secangkir kopi di sore hari akan menemaniku bersantai merayakan selesainya beberapa kerjaan di hari itu. Dan secangkir kopi lagi di malam hari setia menutup hariku menanti yang terkasih pulang ke rumah.....

    eh kok malah jadi ikut nulis ya, mas :D

    ReplyDelete
  19. Fandi puitis bener. hahahahhaha.
    Ntar kalo ke Jakarta tak ajakin minum Kopi Leci ya. Semoga masih ada :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. kopi leci itu seperti apa? rasanya bagaimana? :D
      haha makasih

      Delete
  20. Aku bukan penikmat kopi, mencium aromanya saja jarang sekali. Tapi aku terhanyut dengan tulisanmu, mas. Mampu membawaku menjadi penikmat kopi padahal aku (bisa dibilang) tidak pernah sedikitpun menyicip kopi.

    Btw, tulisannya ditujukan tuk siapa, mas? Tuk hati yang sedang menunggukah #eaa

    ReplyDelete
  21. Menunggu yang gak pasti itu memang pahit. Tapi, sebaiknya dipikirkan kembali. Apakah memang layak kita tunggu? Jawaban ada di diri kita masing-masing, sih!
    BTW, saya bukan termasuk penikmat kopi, Mas. Bukan apa-apa, lambung saya akan berteriak nanti :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. iya kak betul, semua jawaban itu ada dan kembali pada diri kita masing2 :)))

      Delete
  22. Menunggu yang gak pasti itu memang pahit. Tapi, sebaiknya dipikirkan kembali. Apakah memang layak kita tunggu? Jawaban ada di diri kita masing-masing, sih!
    BTW, saya bukan termasuk penikmat kopi, Mas. Bukan apa-apa, lambung saya akan berteriak nanti :)

    ReplyDelete
  23. Menunggu memang pahit, apalagi jika terlalu lama keburu dingin kopinya. Malah makin tidak enak lagi, Mas. #eaa

    ReplyDelete
    Replies
    1. hahaha memang benar sekali nih bang, tapi ya gimana lagi ya ? mendinginkan kopi adalah satu kebiasaan baru X)

      Delete
  24. Bagi penikmat kopi, sebangku kopi ternyata memiliki makna yang begitu dalam..tulisan yang menarik tentang kopi

    ReplyDelete
  25. Saya enggak bisa minum kopi pagi hari, bikin maag kambuh

    ReplyDelete
  26. wah.. pagi, siang, malam minum kopi terus nih ceritanya hehhehee...

    ReplyDelete
  27. Aduh, i feel you mas.
    Membingungkan saat tidak ada jawaban dari si dia.
    Apa dia butuh waktu untuk memikirkannya?

    ReplyDelete
    Replies
    1. Jika terlalu lama menunggu, aku tak mau, karena menunggu tak sebercanda itu :)))

      Delete
  28. Aduh, i feel you mas.
    Membingungkan saat tidak ada jawaban dari si dia.
    Apa dia butuh waktu untuk memikirkannya?

    ReplyDelete
    Replies
    1. terlalu menunggu jawaban pun akan membuatnya kebosanan, karena menunggu terkadang tak sebercanda itu

      Delete
  29. saya tidak bisa minum kopi, membaca tulisan ini cukup menyesap wanginya

    ReplyDelete
  30. Saya suka kopi kak, bahkan niat sampe beli jug sama frother buat bisa bikin latte sendiri. Dan ternyata kopi bikinan sendiri lebih nikmat :D

    ReplyDelete
    Replies
    1. ya meskipun masih gagal ya dalam membuat kopi sendiri haha

      Delete
  31. Saya minum kopi setiap pagi. kopi membuka hari. bagi saya kopi adalah awal menyenangkan asal tidak ada gula diantara kita

    ReplyDelete
  32. Wah, secangkir kopi yang darinya dapat terlukiskan sebuah kisah yang dirasa...
    Kisah yang mendalam 👍👍👍

    ReplyDelete
  33. Wah, secangkir kopi yang darinya dapat terlukiskan sebuah kisah yang dirasa...
    Kisah yang mendalam 👍👍👍

    ReplyDelete
  34. Kopi itu terasa enak bila benar dalam menikmatinya

    ReplyDelete
  35. Secangkir kopi di waktu pagi, tak sampai dingin tak juga panas. Jika menunggu adalah tak hal tak pasti,kelak pergi bukan perihal membalas.

    Well, minum kopi sih enak nggak pake gula ya terus diminum jangan sampe digin karena rasanya udah berubah :D

    ReplyDelete
    Replies
    1. hahaha iya minum kopi tanpa gula itu enaknya pas panas dan hangat, kalo dingin mah pahitnya getir :D

      Delete
  36. Kopi, saya tidak terlalu suka minum kopi dan hanya sesekali saja hehe. Memang ya, kehidupan itu seperti kopi tidak selamanya pahit kadang ada manisnya juga kok :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. iya, hidup itu seperti kopi, pahit dan manis semuanya punya bagiannya masing-masing, semua kembali pada kita, sebagai manusia yang merasakannya, dan soal bagaimana menikmatinya :))

      Delete
  37. Membuat sebuah analogi perasaan dari sesuatu yang lain. Saya jadi ingat bagaimana cara saya menulis dulu. Meski tentu saja tidak dengan cara yang manis seperti yang kamu tulis, Fandy.

    Yah bagaimanapun, kopi adalah alegori dari sebuah perasaan. Sebagai pecintanya, kita tidak mungkin membiarkannya mendingin terlalu lama bukan??

    Layaknya kopi, perasaan menjadi tiada guna bila tidak lagi menghangatkan.

    ReplyDelete
    Replies
    1. haha iya bang, makasih ini juga masih latihan bikin tulisan yang sejenis :D

      Iya betul, terkadang kopi adalah alegori yang pas dari sebuah perasaan :)))

      Delete
  38. Kopi. Hitam manis. Sepertimu...
    Kopi. Menyesapnya melesatkan jantung ke langit ke tujuh. Sepertimu...
    Kopi. Aromanya... membuatku selalu terjaga untuk mencinta. Sepertimu...
    Kopi. Kamu. Yang kuseduh setiap pagi dalam mimpi karena aku tak suka kopi. Sepertimu jugA...

    *Semoga tidak menyampah di lamannya bang fandhy ya... Hehe

    ReplyDelete
    Replies
    1. wahahaha mbak anita bisa juga nih bikin tulisannya :D

      Delete
  39. Apakah layak, aku menunggu selama ini?”


    ... Aaa, ka fandy, puitis euy.

    waktu Kita begitu berharga. Tak Ada yg sia-sia. Apalah arti menunggu.

    Apalagi menunggu yg tak pasti.
    Jika itu tak pasti, Kita berhak utk menciptakan kebahagiaan utk diri Kita sendiri.

    Jika itu lama, kenapa harus menunggu, jika kita bisa mempercepat langkah kita, meraih & mengejar yg kita mimpikan.

    ReplyDelete
    Replies
    1. hehehehe makasih kak :D

      Iya waktu begitu berharga untuk dihabiskan bersama orang-orang yang tak bisa menghargai waktu~

      Delete
  40. Saya suka minum kopi, tapi kok gak jadi puitis seperti Kakak ya??
    Kayaknya kapan-kapan perlu ngopi bareng nih ahhahahahahah

    ReplyDelete
  41. Kak fandy, apakah kak fandy penyuka kopi? Sembari menunggunya dan membiarkannya mendingin? :D
    Btw, banyak sekali ya tulisan terinspirasi dari kopi, termasuk tulisan kak fandy. Dan sampai sekarang aku masih penasaran sama seluk beluk kopi.
    Barangkali kita ngopi bareng kak hehe

    ReplyDelete
  42. Kak fandy, apakah kak fandy penyuka kopi? Sembari menunggunya dan membiarkannya mendingin? :D
    Btw, banyak sekali ya tulisan terinspirasi dari kopi, termasuk tulisan kak fandy. Dan sampai sekarang aku masih penasaran sama seluk beluk kopi.
    Barangkali kita ngopi bareng kak hehe

    ReplyDelete
  43. Ahhh Great Story.
    Kadang walau secangkir kopi menemani kerjaan sampai waktu tengah malam, wangi kopinya masih tetep harum, terutama kopi hitam

    ReplyDelete
    Replies
    1. hahaha iya kak, hampir semua kopi itu berwarna hitam , akan akan mengharum aromanya ketika tersiram air panas :)))

      Delete
  44. Secangkir kopi bisa jadi tulisan sepuitis ini :)

    Kalau saya sich memilih menunggu meskipun tak pasti :)

    #pengalamanpribadi

    ReplyDelete
    Replies
    1. hahhaa tapi apa jadinya jika terlalu lama menunggu sekian lama

      Delete
  45. Saya jarang minum kopi. Mengurangi sih

    ReplyDelete
  46. Saya jarang minum kopi. Mengurangi sih

    ReplyDelete
  47. Lamaran Kak Fandy ditolak siapaaaa? 😨😨😨😨

    ReplyDelete
  48. secangkir kopi dapat menghangatkan suasana yang sedikit dingin :)

    ReplyDelete
  49. Udah lama saya ngga minum kopi. Tadinya rutin. Sekarang, memang ngopi lebih enak buat temen ngobrol atau mikir. hehehe..

    ReplyDelete
    Replies
    1. iya memang, secangkir kopi bisa menjadi teman yang pas untuk mencari ide menulis :))

      Delete
  50. Kebanyakan ngopi, malah-malah bisa seret jodoh lho.
    hahahaha...

    ReplyDelete
  51. ternyata ceritanya bukan hanya dari secangkir kopi tapi dari beberapa cangkir kopi dipagi, siang, dan malam hari :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. iya, secangkir kopi yang jadi asal muasal dari sekian banyak cerita. entah cerita yang mana, tapi tetap saja semua berujung pada rasa pahitnya, yang begitu terasa apa adanya :))

      Delete
  52. Wihhh...anak sastra banget :D pernahkah kamu menikmati secangkir kopi di pagi hari tanpa campuran gula yang pahit tapi mendadak manis karena teringat senyumanmu?

    Haha oposehh

    ReplyDelete
  53. secangkir kopi untuk sejuta kisah dan sejuta inspirasi.

    ReplyDelete
  54. Secangkir kopi, ada kata yang tersimpan. Ada kisah yang akan merekah.
    Secangkir kopi, bolehkah kita menemani sepi dan menghentikan waktu yang terlalu lama itu?

    ReplyDelete
  55. Sudah lama tidak menikmati sastra.
    Ternyata dengan kopi ku kembali mengenang masa lalu.

    Pahit.
    Getir.

    Tapi sudah kulewati itu semua.
    Yang harus kulakukan saat ini hanyalah melangkah pasti ke depan.
    Tanpa menoleh kembali ke masa yang telah berlalu.
    Jauh.

    ReplyDelete
  56. Secangkir Kopi Sejuta Prestasi dan inspirasi #sukaNgopi

    ReplyDelete
  57. Secangkir Kopi Sejuta Prestasi dan inspirasi #sukaNgopi

    ReplyDelete
  58. Kopi item, kesukaan suamiku. Dan ya, secangkir kopi hitam dg sedikit gula bisa mendatangkan inspirasi? Eh, emang lagi nungguin apa? ;).

    Btw, komennya ditambahin setting donk, biar bisa ambil opsi URL/Name :). Thank you

    ReplyDelete
  59. Kopi item, kesukaan suamiku. Dan ya, secangkir kopi hitam dg sedikit gula bisa mendatangkan inspirasi? Eh, emang lagi nungguin apa? ;).

    Btw, komennya ditambahin setting donk, biar bisa ambil opsi URL/Name :). Thank you

    ReplyDelete
  60. hmm, bangun pagi-pagi baca secangkir kopi kok dalem banget ya.. ����
    Nambahin yaaa...
    Walau terkadang kopi menjadi pahitnya dunia, menjadi gelapnya suasana, tapi dibalik itu, kopi adalah yang teristimewa, dia lah yang paling mengerti dan setia menemani kita saat kondisi apa pun, saat susah dan saat gundah. Bukan teh, susu atau siroopp.. #gagalpuitis #gagalngelawak ������

    ReplyDelete
  61. Jleb2 ini tulisannya dibaca pagi-pagi. Dengan kopi menggambarkan patah hati dari dua sisi yang berbeda.

    Menarik, suka aku

    ReplyDelete
  62. Jleb2 ini tulisannya dibaca pagi-pagi. Dengan kopi menggambarkan patah hati dari dua sisi yang berbeda.

    Menarik, suka aku

    ReplyDelete
  63. Ih dalem banget. Baca ini seperti secangkir kopi yang diaduk-aduk. Keren.

    ReplyDelete
  64. Kopi dan menunggu? Kenapa bacanya jadi galau.wkakakakakak.
    Perihal menunggu, adalah sebuah rutinitas yang tak bisa dielakkan lagi. Menunggu pagi, untuk bisa memulai aktifitas. Menunggu jam pelajaran berganti, guna menghilangkan penat sesaat. Menunggu memang membosankan, tapi tanpa disadari, hidup ini tak. jauh dari perihal menunggu.

    ReplyDelete
  65. Aku ga bisa kalo ga minum kopi. Pernah coba ganti pake tolak angin, kepala tetep pusing, mata tetep ngantuk

    ReplyDelete
  66. Kopi adalah teman terbaik utk disesap kala sendiri.
    Laki-laki maupun Perempuan memang harus menerima dan memberikan kejelasan atas perasaan dan keinginannya dalam hubungan, karena menunggu memang tak sebercanda itu.

    ReplyDelete
  67. secangkir kopi, maukah kau temani aku malam ini...
    sedu sedan memilu ngilu lantah larut bersama nikmatnya rasamu menyentuh lidahku.
    seakan semua kepahitan hanyut yang terisa manismu.


    ReplyDelete
  68. Ini gilaaaaa :') ini gila banget sih. Dari secangkir kopi, bisa membuat kalimat-kalimat semanis ini :) kereen kamu Mas :D

    ReplyDelete
  69. secangkir kopi di setiap waktu, dapat membuat seseorang terinspirasi dan menulis tulisan seperti ini. kopi memang dahsyat, sensasinya dan rasanya selalu dapat meluluhkan penikmat setianya.

    ReplyDelete
  70. seseorang memimpikan telah dinantikan oleh secangkir kopi di meja pinggir kasurnya,
    tetapi teringat istri pun belum punya :p

    ReplyDelete
  71. wahhhh...tulisannya semanis kopinya fan...
    :)

    ReplyDelete
  72. Seng sabar masfan. Kalo nunggu nya sambil minum kopi, gak sepahit itu kok hahahha

    ReplyDelete