Setiap waktu manusia selalu mengulang kesalahan. Mereka kenali birunya langit dan gelapnya malam. Seperti jalan tak berujung. Tapi, hati ini dapat menemukan cahaya. Sayangnya, Hati ini kamu rusak dengan sengaja. Hati yang sepi dikala berpisah.
Aku, satu-satunya yang merasa seperti ini
Ketika jejak kakimu menggema dalam ingatanku
Terbang dengan sayap terkoyak
Menuju jalan yang berlawanan meninggalkanku tanpa perasaan
Waktu mengajarkanku untuk menata hati
Karena aku ingin bahagia. Dan, aku berhak bahagia tanpamu*
Jejak yang kau bawa kembali melemparkanku pada jeruji tajam yang sakitnya tak ingin kupijak lagi. Tapi, rasa ajaib itu membuatku menemukanmu di antara beribu bayangan. Karena rasa ini begitu nyata. Dan kau menyapukan berbagai warna, membuat rasa ini terlihat ronanya*
Menyimpulkan sebuah rasa bahagia, Rasa bahagia tiada tara meskipun aku tau itu hanya sementara. Sementara tapi sengaja, bagaikan pelanduk di ujung pelatuk yang siap kamu musnahkan sekejap mata. Tapi, aku bisa apa?
Sekian lama aku bagai terperangkap dalam jeruji, kini aku terpaku melihatmu melemparkan kunci dan menunggu di depan pintu
Dan, aku mulai mengulurkan tangan, menerimamu sebagai tamu yang singgah di teras duniaku
Membawa serta cintamu yang tak pernah usai*
Bunga, angin, kata, mereka semua sama. Ia memanggil dari lubuk yang paling terdalam. Mari selalu melukis mimpi-mimpi yang berulang kali kau ucapkan. Bahkan dalam kenangan yang tersembunyi, kamu selalu ada. Bagaikan bisikan yang tak terlupakan. Bahkan pada kepingan-kepingan cermin. Tapi aku percaya, pemandangan yang baru akan terpancarkan.
Aku merasa menemukan cermin dan bayanganku ada pada dirimu
Biarkan rasa ini menjelma seperti apa adanya, seperti yang seharusnya
Ada saatnya aku benar-benar mengerti. Dan, waktu tidak pernah berhenti
Ternyata, kita tidak pernah berlari. Hanya berdiri menatap dalam mimpi
Dari segalanya, ketiadaan tetap pada akhirnya
Satu dari semua kesempatan menjadi awal dari segalanya
Jejak-jejak yang membawaku pada keajaiban
Karena aku percaya, tak pernah ada kata salah untuk Cinta*
Sekian lama aku sadari, semakin lama pula aku merasa lupa. Lupa ternyata bahwa kamu punya hidup lain, meski tanpa aku di dalamnya. Hidup lain yang kau anggap jauh lebih bahagia dibanding ketika kita bersama. Hidup lain yang kau arungi bersama lelaki lain yang kau anggap cocok dan mampu membuatmu bahagia.
Karena dirimu adalah bintang di langit, sementara aku hanyalah pasir lautan. Bagiku kamu adalah hutan belantara, sedangkan aku adalah rumput ilalang. Kita saling menatap, tetapi tak dapat saling menyentuh, bagai dua sisi yang berbeda. Bagaikan hidup di dunia yang berseberangan. Bagiku, dirimu tetap nyata*
Terkadang aku menyadari bahwa mencintaimu adalah sebuah kesalahan. Kesalahan terbesar sekaligus kesalahan termanis dalam hidupku. Kesalahan yang membawaku ke balik jeruji keputusasaan. Membuatku terjatuh sampai ke relung kesedihan terdalam. Kesedihan yang tak pernah engkau lihat secara nyata, karena aku menyimpannya hanya buatku saja.
Namun, aku menyadari tidak pernah ada kata “kita”
Aku harap di hatiku meski tahu itu mungkin sia-sia
Tidak tersisa harapan. Satu atau sekecil apa pun.
Tapi aku percaya, tak pernah ada kata salah untuk Cinta...*
(*) Dikutip dari Novel “Coming Home” Karya Sefryana Khairil
Sekian lama aku bagai terperangkap dalam jeruji, kini aku terpaku melihatmu melemparkan kunci dan menunggu di depan pintu
Dan, aku mulai mengulurkan tangan, menerimamu sebagai tamu yang singgah di teras duniaku
Membawa serta cintamu yang tak pernah usai*
Bunga, angin, kata, mereka semua sama. Ia memanggil dari lubuk yang paling terdalam. Mari selalu melukis mimpi-mimpi yang berulang kali kau ucapkan. Bahkan dalam kenangan yang tersembunyi, kamu selalu ada. Bagaikan bisikan yang tak terlupakan. Bahkan pada kepingan-kepingan cermin. Tapi aku percaya, pemandangan yang baru akan terpancarkan.
Aku merasa menemukan cermin dan bayanganku ada pada dirimu
Biarkan rasa ini menjelma seperti apa adanya, seperti yang seharusnya
Ada saatnya aku benar-benar mengerti. Dan, waktu tidak pernah berhenti
Ternyata, kita tidak pernah berlari. Hanya berdiri menatap dalam mimpi
Dari segalanya, ketiadaan tetap pada akhirnya
Satu dari semua kesempatan menjadi awal dari segalanya
Jejak-jejak yang membawaku pada keajaiban
Karena aku percaya, tak pernah ada kata salah untuk Cinta*
Sekian lama aku sadari, semakin lama pula aku merasa lupa. Lupa ternyata bahwa kamu punya hidup lain, meski tanpa aku di dalamnya. Hidup lain yang kau anggap jauh lebih bahagia dibanding ketika kita bersama. Hidup lain yang kau arungi bersama lelaki lain yang kau anggap cocok dan mampu membuatmu bahagia.
Karena dirimu adalah bintang di langit, sementara aku hanyalah pasir lautan. Bagiku kamu adalah hutan belantara, sedangkan aku adalah rumput ilalang. Kita saling menatap, tetapi tak dapat saling menyentuh, bagai dua sisi yang berbeda. Bagaikan hidup di dunia yang berseberangan. Bagiku, dirimu tetap nyata*
Terkadang aku menyadari bahwa mencintaimu adalah sebuah kesalahan. Kesalahan terbesar sekaligus kesalahan termanis dalam hidupku. Kesalahan yang membawaku ke balik jeruji keputusasaan. Membuatku terjatuh sampai ke relung kesedihan terdalam. Kesedihan yang tak pernah engkau lihat secara nyata, karena aku menyimpannya hanya buatku saja.
Namun, aku menyadari tidak pernah ada kata “kita”
Aku harap di hatiku meski tahu itu mungkin sia-sia
Tidak tersisa harapan. Satu atau sekecil apa pun.
Tapi aku percaya, tak pernah ada kata salah untuk Cinta...*
(*) Dikutip dari Novel “Coming Home” Karya Sefryana Khairil
Nice post, suka nih sama bahasa yg puitis gini, haha
ReplyDeletehaha iya mbak, makasih pujiannya =D jadi kapan kita bisa duel main catur?
ReplyDeletedramatissss
ReplyDeletememang begitulah adanya , dramatis
Deletesuka kepuitisan kata-katanya :)
ReplyDeletemakasih :)
Deletelain kali pasti ngga cuma ngutip tapi nulis sendiri mas... >_< *kabuuur
ReplyDeletehaha iya mas, kutipan dibuat utk melengkapi kata2 yg tertulis :)
Deleteku merasa menemukan cermin dan bayanganku ada pada dirimu...artinya menemukan org yg di anggap KLIK ya kan?
ReplyDeleteiya mbak :)
DeleteItu coming home ceritanya tentang apa mas nya? *salah fokus* :D
ReplyDeleteceita tentang amira dan rayhan :) kedua manusia yg pernah menjadi suami istri namun berpisah gara-gara orang ketiga... namun kemudian amira kembali ketemu sama rayhan .. hehe
Delete