Liburan Impian

Tak terasa tanggal di kalender sudah memasuki akhir-akhir tahun. Akhir-akhir tahun yang biasanya diisi dengan diskon akhir tahun. Tapi aku disini takkan membahas tentang masalah diskon akhir tahun. Tapi, liburan akhir tahun, ya liburan akhir tahun. Terkadang tiap manusia membutuhkan yang namanya liburan, aku pun begitu. Aku butuh sekali yang namanya liburan. Hampir setahun full, aku bergelut dengan yang namanya tugas akhir. Tugas akhir yang tak kunjung berakhir. Selalu saja kena revisi, revisi dan revisi. Skripsi nyaris membuat kapalku pikiranku oleng. Terkadang ingin rasanya sejenak untuk berlibur, tapi berlibur kemana dan berlibur dengan siapa? Aku butuh liburan, kapten!

Kemana aku harus berlibur? Aku tak tahu, tapi apapun itu yang aku butuhkan cuma liburan. Terkadang aku suka berkhayal, kayaknya enak ya kalau bisa sih liburan keliling dunia? Enak rasanya jalan-jalan sore di tepian Sungai Rhein, berjalan santai menikmati cimol sore di negeri Pakde Oliver Kahn. Maju mundur ganteng di depan Menara Eiffel. Numpang selfie di tepian Menara Miring Pisa, sekalian dorong menara miring biar gak miring. Berenang di Laut Mati. Numpang lesehan di Taman Gorky, Moskow. Iya lesehan, ke Rusia cuma numpang lesehan doang. Lesehan di bawah cahaya bintang malam di Negeri Rusia itu rasanya gimana? Nyicipin rasanya pasir di Gurun Gobi, Mongolia. Rasa pasirnya itu bagaimana? Apakah rasanya seperti pasir kebanyakan atau ada tambahan rasa vanilla. Sampai aksi terjun bebas di Air Terjun Niagara. Oke yang terakhir mungkin terdengar seperti aksi bunuh diri. Ah namanya juga lagi berkhayal, ya bebas lah mau berkhayal kemana aja. Kalau berkhayal membuatku kaya raya, mungkin saat ini aku adalah salah satu milyader termuda abad 21. Yeah, bener-bener khayalan tingkat tinggi.

Keliling dunia benar benar menjadi Liburan Impianku saat ini. Liburan keliling dunia, menjadi mimpi terbesar dalam hidupku sekaligus mimpi yang hampir mustahil untuk aku gapai saat ini. Melihat ekonomi keluarga yang pas-pasan, sekaligus melihat studi pendidikanku yang belum terselesaikan, membuatku gentar akan mimpiku yang begitu tinggi. Namun aku tetap percaya, dan terus percaya bahwa suatu saat mimpiku keliling dunia akan segera terwujud meskipun itu akan terwujud entah kapan. 

Suatu ketika, William James pernah berkata bahwa, “Apapun yang kamu pegang teguh dalam imajinasi kamu dapat menjadi kenyataan”. Adanya imajinasi membuat kita menjadi berani, bernai untuk bermimpi, dan bermimpi yang mampu membuat kita berjuang untuk menggapainya dan meraihnya. Seperti kata ibuku, “gantungkan mimpimu setinggi langit, bukan hanya di langit-langit.” Langit-langit yang beliau maksud mungkin langit-langit di kamar pribadiku. Well, Namanya juga mimpi. Mumpung bermimpi itu gratis, maka tak ada salahnya untuk bermimpi. Jangan takut bermimpi, tapi takutlah ketika tak punya mimpi.

Don't be afraid to have a dream. Because when you sleep, God is busy writing down your wishes in His book." - Muftia