Menulislah, Seolah-olah Besok Kamu akan Melupakannya

Wednesday, June 28, 2023

Webinar Bersama YBM PLN Peringati Hari Bidan Nasional

Dewasa ini ketersediaan fasilitas Kesehatan menjadi hal yang sangat penting bagi kehidupan masyarakat. Dengan akses yang mudah dan fasilitas yang lengkap, keberadaan fasilitas Kesehatan bisa menjadi salah satu faktor meningkatnya kesejahteraan masyarakat dan memeratakaan pelayanan Kesehatan untuk masyarakat. Namun sayangnya, tidak semua daerah di Indonesia memiliki fasilitas Kesehatan, khususnya wilayah terpencil di Indonesia.

Melihat adanya permasalahan ini, PLN melalui Yayasan Baitulmaal (YBM) meluncurkan Program Bidan Cahaya. Melalui beberapa program kerjanya, Bidan Cahaya memiliki tugas untuk memberikan pelayanan Kesehatan di beberapa daerah yang masih minim fasilitas kesehatannya.


Dalam rangka memperingati Hari Bidan Nasional, pada hari Selasa, 27 Juni 2023, diadakanlah acara Webinar via Zoom yang bertajuk “Tantangan Kesehatan Nasional dan Peran Penting Bidan” yang digelar oleh YBM PLN. Saya bersama beberapa perwakilan blogger turut hadir dan mengikuti webinar bersama peserta webinar yang lainnya. Beberapa diantaranya berasal dari Perwakilan Mahasiswa Kesehatan, Penerima Beasiswa, Tenaga Kesehatan, Perwakilan Media, dan Umum.


Perwakilan Bidan dari Program Bidan Cahaya hadir dalam webinar, dan menceritakan berbagai pengalamannya bertugas dan memberikan pelayanan Kesehatan untuk masyarakat di daerah-daerah. Antara lain: Bidan Nova Riantina yang bertugas di Desa Rantau Panjang, Kecamatan Enok, Indragiri Hilir, Riau; Bidan Siti Rofikah yang bertugas di Desa Tunggal Jaya, Sumur, Pandeglang, Banten; dan Bidan Salima Safitri yang bertugas di Kampung Fior, Fakfak, Papua Barat.


Para Bidan Cahaya yang bertugas di daerah yang jauh menceritakan bagaimana medan yang sulit, jarak yang sangat jauh, akses transportasi yang sulit, serta masih minimnya kesadaran dari masyarakat setempat akan pentingnya Kesehatan, seringkali menjadi kendala dalam pelayanan Kesehatan.

Program Bidan Cahaya seperti yang dijelaskan oleh Salman Al Farisi, selaku Deputi Direktur YBM PLN; Bidan Cahaya juga menjadi agen perubahan dalam masyarakat dan memberikan edukasi tentang pentingnya Kesehatan dan mengubah kebiasaan yang tidak sehat menjadi lebih baik. Jadi, Bidan Cahaya tidak hanya memiliki tugas sebagai penyedia layanan Kesehatan masyarakat, namun memiliki tugas yang lainnya.


Salman Al Farisi melanjutkan perihal program Bidan Cahaya yang memiliki tiga model level penugasan, yang di antaranya adalah: Level Pertama, Bidan Cahaya yang ditugaskan dan ditempatkan di desa/kampung yang tidak/belum mempunyai bidan lokal selama kurun waktu satu tahun. Diharapkan setelah satu tahun, desa/kampung tersebut bisa memiliki bidan lokal hingga kemudian Bidan Cahaya sebelumnya bisa pinda dan melanjutkan ke proses level dua.


Seperti yang dijelaskan Salman Al Farisi, pada Level Kedua, Bidan Cahaya menjadi Mitra dan memberikan pendampingan kepada putra/putri lokal daerah setempat untuk dididik melalui Pendidikan kebidanan dan juga membantunya untuk mendapatkan beasiswa dari program Bidan Cahaya. Untuk Level Ketiga, Bidan Cahaya bisa memberikan pelayanan Kesehatan secara langsung kepada masyarakat dan secara mandiri bertugas di lokasi/daerah penugasan.

YBM PLN turut berperan aktif dalam memberikan pelayanan Kesehatan di daerah terpencil, salah satunya melalui Program Bidan Cahaya. Menurut Salman Al Farisi, keberadaan Bidan Cahaya memberikan kesempatan kepada masyarakat di daerah terpencil untuk mendapatkan pelayanan Kesehatan tanpa perlu menempuh perjalanan jauh. Selain itu, menurutnya:

Program Bidan Cahaya berfokus pada upaya mengedukasi dan mengubah perilaku masyarakat terhadap Kesehatan sehingga dapat meningkatkan kualitas hidup dan kesejahteraannya.”


Bidan Salima Safitri Rumasukun, salah satu Bidan Cahaya yang menjejak manfaat di Kampung Fior, Distrik Kokas, Kabupaten Fakfak, Papua Barat menceritakan pengalamannya tentang bagaimana susahnya perjalanan untuk memberikan pelayanan Kesehatan kepada masyarakat di daerah pedalaman. Selain kendala jauhnya perjalanan dan susahnya akses transportasi, Bidan Salima juga menceritakan tentang kejadian perahu terbalik Ketika sedang berlayar hendak memberikan pelayanan Kesehatan dan beruntung masih bisa diselamatkan oleh warga setempat.


Selain membahas tentang Bidan Cahaya,  disampaikan pula materi tentang bidan dan tantangan-tantangannya di Indonesia oleh Yuyun Widyaningsih selaku Perwakilan dari Kementerian Kesehatan. Beliau menyampaikan lima tantangan Kesehatan ibu dan anak di Indonesia: Tingginya Angka Kematian Ibu dan Angka Kematian Anak, Kurangnya Tenaga Bidan, Distribusi Bidan, Kualitas Pendidikan, dan kualitas bidan.


Beliau juga menjelaskan bahwa dukungan Kementerian Kesehatan terhadap bidan dalam menjelaskan tugasnya perihal Minimnya sarana dan prasarana, Faktor sosial budaya masyarakat dan kondisi geografis, antara lain: Pemberian USG dan Pemenuhan sarana prasarana serta alat-alat di Puskesmas; Pemerintah berupaya dalam peningkatan mutu dan profesionalisme tenaga bidan melalui beasiswa Pendidikan dan pelatihan, kesempatan mengembangkan karier, perlindungan hukum, dan peningkatan kesejahteraan; serta pembinaan Bidan oleh IBI dan Dinas Kesehatan.


Diharapkan dengan adanya Program Cahaya Bidan ini bisa membantu pemerintah dalam mendukung terciptanya transformas layanan primer melalui: Pencegahan dan promosi Kesehatan secara holistic untuk peningkatan kualitas hidup ibu dan anak; Inovasi dalam intervensi Kesehatan reproduksi untuk penurunan permasalahan Kesehatan ibu dan anak; Pembinaan Profesi bidan agar berperan aktif dalam pemberian pelayanan prima di masyarakat; Peningkatan dan pengembangan komptensi bidan yang adaptif terhadap disrupsi teknologi; dan Kolaborasi Interprofessional dalam meningkatkan resilliensi sistem Kesehatan.


Mewakili dari Kementerian Kesehatan, Yuyun Widyaningsih mengucapkan apresiasi dan terima kasih terhadap program Bidan Cahaya:

“Terima kasih. Sangat luar biasa kiprah YBM PLN. Saya sangat mengapresiasi dengan program Bidan Cahaya. Meski baru 17 bidan di tujuh provinsi tapi sudah memberi dampak yang sangat signifikan. Kami dari Kementerian Kesehatan sangat mengapresiasi dan menghargai kebijakan di dalam penyelenggaran pelayanan Kesehatan. Saya juga mengapresiasi para Bidan Cahaya dengan tantangan yang berbeda-beda, geografis Indonesia yang sangat luar biasa. Kami dari kementerian belum tentu menjangkau pelosok.



Webinar kemudian dilanjutkan dengan acara sesi tanya jawab antara peserta webinar dan para pembicara seputar Bidan dan Pelayanan Kesehatan.

 

Foto Bersama

Webinar di Hari Bidan Nasional diakhiri dengan sesi foto bersama.

0 comments:

Post a Comment