Menulislah, Seolah-olah Besok Kamu akan Melupakannya

Thursday, February 13, 2014

Asal Usul Hari Valentine

Halooo halooo haloooo ... Selamat malam para pembaca, apa kabar semua?! baikkk!!! *histeris* :D

Tak terasa, sekarang sudah tanggal 13 Februari 2014. Btw soal Februari, tak afdol rasanya kalo tak membahas masalah hari valentine (Valentine's Day) yang jatuh pada tanggal 14 Februari besok. Tanggal 14 Februari jadi hari valentine, juga jadi hari ulang tahunnya idola saya, siapa lagi kalo bukan mbak Pungky XD... Selamat ulang tahun ya mbak, moga panjang umur dan makin gila ngeblognya. Saya tunggu karyamu. ohyaa Makan makannnya jangan lupa mbak! HAHAHA :D

Okeeeee, kembali lagi ke masalah valentine. Pasti para ABG-ABG dan kalian para pembaca pasti tak sabar untuk merayakannya. Iya kan? iya?! :D Apalagi khususnya buat para pelajar yang udah punya pacar, beuhhhh Tanggal 14 Februari merupakan salah satu tanggal yang ditunggu selain tanggal merah tentunya...

Tapi tahukah kalian, masalah boleh tidaknya Hari Valentine dirayakan di Indonesia masih tetaplah menjadi suatu perdebatan panjang. Tapi, bagi para penikmat Single seperti saya ini, Hari Valentine tak ada pengaruhnya sama sekali. Ya, kalo mau bagi coklat sih nggak masalah.. B)

Sumber : Orang Bingung

Daripada bingung asal usul dan sejarah hari valentine, selamat membaca :



Sejarah Hari Valentine


Hari Valentine tak mungkin ada kalo tanpa ada asal usulnya. Dan, asal usulnya pun saat ini masih banyak diperdebatkan karena banyaknya versi yang mengenai sejarah Hari Valentine.

Sejarawan menyebutkan bahwa titik awal hari valentine berasal dari era Yunano Kuno, dimana menurut kalender Yunani kuno, pertengahan bulan Februari adalah hari penghormatan terhadap pernikahan dewa mereka, Dewa Zeus dengan Hera. Itulah mengapa pada pertengahan Februari selalu dilakukan pesta pora memeriahkan hari kasih sayang para dewa mereka. (Kata Sejarawan)


*kemudian Pak Guru membaca dongeng* 


Kata Valentine sendiri berasal dari nama seorang pendeta yang tinggal di Garut Roma pada abad ke III. Kala itu, hiduplah seorang kaisar yang bernama Bejo Claudius yang memimpin kerajaan dengan kejamnya yang mana dia sangat gila akan hal-hal berbau militer dan memaksa seluruh pria yang ada di kerajaannya untuk menjadi tentara. Dan, itu kemudian mendapat tentangan dari para pria, karena para pria enggan  LDR berjauh-jauh dengan kekasih hatinya. Lha terus yang jomblo nasibnya gimana pak? l Entar dulu! Jangan menyela cerita Bapak! -_- Akibatnya, si Claudius mengeluarkan dekrit yang intinya melarang adanya pernikahan. Namun, hal ini digagalkan oleh Sutejo Valentine. Maka murkalah si Bejo Claudius *ini kenapa Bejo nimbrung mulu daritadi?!* Maka dihukum pancunglah si Pendeta Valentine. Sembari menunggu Bel istirahat hukuman pancung dilaksanakan, Si pendeta valentine dipenjara di Nusakambangan #ngaco -_- Sampai suatu hari datanglah Si Romlah anak penjaga penjara untuk menjenguk bapaknya. Secara tak diduga tak disangka, kepincutlah si Romlah sama si Valentine. Hingga pada hari saat ia akan dipenggal, tepatnya pada tanggal 14 Februari, Si Valentine menuliskan sebuah surat pesan untuk si Romlah, ia menuliskan Dengan Cinta dari Valentinemu. Segalanya berubah berkat surat tersebut. Hingga akhirnya setiap tanggal 14 Februari, orang dari berbagai belahan dunia melakukan perayaan pada hari Valentine tersebut sebagai hari kasih sayang. Ya jadi cerita tentang asal mula Hari Valentine begitu anak-anak *Se-isi kelas tertidur* -_-
Begitulah sejarah hari valentine menurut pak guru... bangun! bangun!

Selain versi cerita pak guru di atas, ada pula versi lain tentang hari valentine :

Versi Anak Muda

The Catholic Encyclopedia Vol. XV sub judul St. Valentine menuliskan ada 3 nama Valentine yang mati pada 14 Februari, seorang di antaranya dilukiskan sebagai yang mati pada masa Romawi. Namun demikian tidak pernah ada penjelasan siapa “St. Valentine” yang dimaksud, juga dengan kisahnya yang tidak pernah diketahui ujung-pangkalnya karena tiap sumber mengisahkan cerita yang berbeda.

Menurut versi pertama, Kaisar Claudius II memerintahkan menangkap dan memenjarakan St. Valentine karena menyatakan Tuhannya adalah Isa Al-Masih dan menolak menyembah tuhan-tuhan orang Romawi. Orang-orang yang mendambakan doa St.Valentine lalu menulis surat dan menaruhnya di terali penjaranya.

Versi kedua menceritakan bahwa Kaisar Claudius II menganggap tentara muda bujangan lebih tabah dan kuat dalam medan peperangan daripada orang yang menikah. Kaisar lalu melarang para pemuda untuk menikah, namun St.Valentine melanggarnya dan diam-diam menikahkan banyak pemuda sehingga iapun ditangkap dan dihukum gantung pada 14 Februari 269 M (The World Book Encyclopedia, 1998).

Versi lainnya menceritakan bahwa sore hari sebelum Santo Valentinus akan gugur sebagai martir (mati sebagai pahlawan karena memperjuangkan kepercayaan), ia menulis sebuah pernyataan cinta kecil yang diberikannya kepada sipir penjaranya yang tertulis “Dari Valentinusmu”.

Dari sejarahnya, sudah sangat jelas dan jelas bahwa Hari Valentine itu budaya Agama Kristen / Nasrani. Dan Islam mengajarkan agar umatnya alangkah baiknya untuk menghindari apa saja yang berhubungan dengan praktek-praktek dari budaya agama lain. Alangkah baiknya untuk mengikuti Hadis Rasulullah s.a.w:“ Barang siapa yang meniru atau mengikuti suatu kaum (agama) maka dia termasuk kaum (agama) itu”. Serta Firman Allah s.w.t. dalam Surah AL Imran ayat 85 :“Barangsiapa yang mencari agama selain agama Islam, maka sekali-sekali tidaklah diterima (agama itu) daripadanya, dan dia di akhirat termasuk orang-orang yang rugi”.

Sayangnya, saat ini tradisi perayaan Hari Valentin telah menyebar luas, khususnya di kalangan kaum muda perempuan. Mereka merayaan dengan berbagai cara melalui pesta, kostum merah muda, pakaian indah dan sebagainya. Padahal hal tersebut tidak memberikan arti apa-apa dan justru bertentangan dengan ajaran-ajaran agama. Alih-alih menciptakan keluarga yang sakinah yang diliputi dengan rahmat cinta, tradisi tersebut justru mengumbar nafsu dan menjadikan para wanita direndahkan nilainya.

Jadi, Alangkah baiknya bagi kalian para pembaca yang beragama islam khususnya untuk tidak merayakan Hari Valentine karena perayaan Hari Valentine bukanlah budaya agama islam. Tapi, kalo pun kalian tetap merayakan Hari Valentine itu merupakan kebebasan kalian. Dan, itu terserah kalian.... :)


Sumber : Mas Ozil

Sekian dari saya, Selamat malam dan Salam Anak Muda! :D

Purwokerto, Satu hari sebelum ulang tahun mbak Pungky (13 Februari 2014) :D

#PrayForKelud #PrayForKelud #PrayForKelud #PrayForJomblo

11 comments:

  1. aku pertama tau ttg valentine pas dikasih coklat sama temen smp kelas 1 :D coklatnya dimakan, ngerayainnya enggak ikutan, hihi

    ReplyDelete
    Replies
    1. Aku malah belum pernah dapat hadiah coklat saat hari valentine. Mungkin karena warna kulitku sudah coklat kali ya :)

      Delete
  2. Penjelasannya lengkap :D

    Daritadi BW isi temanya samaan semua mengenai hari valentine :p

    ReplyDelete
    Replies
    1. haha iya sama mbak, aku BW jg isinya ttg valentin :3

      Delete
  3. menurut gue sih valentine gak perlu dibawa2 ke SARA bro, tergantung personal nya aja lagi di valentine tersebut niatnya apaan.. di islam juga gak ada yang namanya pacaran tp kenapa gak ada yg komplen?

    ReplyDelete
    Replies
    1. iya bro.. kalo pun pada mau ngerayain itu juga terserah mereka :)

      Delete
  4. kalo ngebahas valentine day emang ngga ada habisnya yaa :)

    ReplyDelete
  5. Makasih gan informasinya, sangat membantu :)
    Ijin share http://apotekherbalkita.com/pengobatan-alami-glaukoma/

    ReplyDelete