Dalam kehidupan ini banyak kaum introvert yang sering
merasa terisolasi dan terkadang merasa kesepian. Terkadang tak ada kesepian
yang lebih menyedihkan dibanding kesepian di tengah keramaian. Saya sering
mengalami hal ini, merasa kesepian di tengah keramaian. Merasa seperti terjebak
di planet asing, merasa lelah, merasa pusing, dan merasa kesepian. Sangat
menyedihkan sekaligus membingungkan. Mungkin dari kalian para pembaca blog saya
yang kebetulan introvert pernah mengalaminya. Atau bahkan sering? Mungkin? Apapun itu Aku cuma seorang introvert.
Ada banyak alasan psikologis maupun fisiologis yang
dengan rumit menjelaskan masalah ini, masalah dimana kita merasa sendirian
meskipun kita sedang berada di tengah keramaian. Tetapi, ada satu penjelasan
yang tidak dapat kita abaikan: Terkadang kebanyakan dari kita memiliki
jumlah teman yang sedikit. Tidak seperti kaum ekstrovert yang
menganggap hampir semua orang yang mereka kenal sebagai teman, terkadang kita
sebagai kaum introvert sering meyakini bahwa setiap hubungan harus “mendalam”
dan “bermakna”. Ya secara logikanya, Kaum introvert dalam berteman terkadang
cenderung berpikiran pada sisi kualitas pertemanan, dibanding dengan kuantitas
jumlah teman yang dimiliki. Seringnya pemikiran ini menjadi bumerang bagi kaum
introvert, seperti yang sudah saya singgung di paragraf pertama. Terkadang kaum
introvert sering mengalami kesepian di tengah keramaian.
Walaupun demikian, terkadang saya harus belajar
untuk membuka diri. Membuka diri dan mengenalkan diri kepada lingkungan luar
serta menerima respon balik dari lingkungan kita, salah satunya adalah menerima
dan menganggap kenalan kita sebagai teman yang menganggap dunia ini sebagai
tempat yang lebih bersahabat dibanding ketika masih menutup diri. Memiliki
banyak teman juga akan menjadi bumbu yang membuat kehidupan kita lebih ceria
dan semarak, sehingga nantinya kita tidak akan terjebak pada rutinitas yang
sama dan membosankan.
Alasan lain untuk memiliki banyak teman adalah untuk
mendapat dukungan. Jika seorang teman sedang tidak bisa dinganggu, pindah kota,
atau bahkan meninggal dunia, kita tidak akan lagi memiliki dukungan emosional
yang cukup. Hal ini akan menjadi semakin nyata seiring dengan bertambahnya
usia. Kita membutuhkan orang yang dapat berbincang selama berjam-jam
membicarakan banyak hal penting, sampai hal-hal yang tidak penting. Kita butuh
teman berkumpul tanpa perlu banyak mengobrol, teman untuk melakukan sesuatu
yang konyol, dan juga kita butuh teman hidup. Teman hidup yang nantinya akan
menemani kita menghabiskan sisa umur, baik itu sahabat maupun seorang kekasih.
Kita butuh teman dari segala usia, dari yang kecil sampai yang senior. Kita
butuh teman ekstrovert dan introvert. Dan yang pasti kita butuh teman yang
mengerti kaum introvert.
Terkadang, hal yang utama sekaligus paling sulit
dalam mencari teman, adalah mencari teman yang (mau) mengert mengenai kaum
introvert. Ada banyak cara yang bisa kita lakukan untuk membuat atau sedikitnya
mampu membantu kita sehingga berhasil dalam urusan teman. Berikut cara yang
bisa kita lakukan agar berhasil dalam urusan teman (Menurut Marti Olsen) :
1. Jelaskan sifat
introvertmu kepada teman ekstrovertmu, hal ini dilakukan agar kita mampu
mengantisipasi akan perasaan tersakiti.
2. Jelaskan apa itu
introversi kepada teman-teman introvert kalian. Karena terkadang banyak dari teman
kita yang introvert belum mengenal mengenai temperamen (introversi) mereka.
3. Jadwalkan janji
makan siang, setidaknya seminggu dua kali. Kalo pun tidak makan siang, ya
minimal berkumpul bersama teman-teman kit. Contohnya ngopi bareng di kantin
kampus, kafe, atau tempat nongkrong yang lainnya. Bukan di jamban loh ya?! Haha
-_-
4. Sesekali undang
teman ke rumahmu, dan batasi waktu kunjungan. Karena setiap dari kita kaum
introvert terkadang membutuhkan waktu sendiri untuk menyendiri dan me-recharge tenaga.
5. Lupakan teman
atau kenalan yang negatif.
Memiliki banyak teman mungkin menyenangkan, tapi
terkadang bagi kaum introvert yang menjadi tolak ukur pertemanan bukanlah
kuantitas jumlah teman, tetapi kualitas akan pertemanan itu sendiri. Tak ada
yang memaksa saya untuk memiliki teman atau tidak, namun sekiranya memiliki
teman akan memudahkan saya untuk hidup selanjutnya mau bagaimana. Dan
setidaknya saya berusaha untuk membuka lembar-lembar pertemanan yang baru. Saya
memang introvert, tapi setidaknya saya memiliki kemauan untuk tidak menjadikan
introversi sebagai alasan saya kenapa saya tidak memiliki teman. Saya haru
punya teman, syukur-syukur punya banyak teman. Karena terkadang matahari yang
selalu sendirian pun membutuhkan bintang, bulan, dan planet untuk tempat berbagi
cahaya yang dimilikinya. Begitu pula saya, saya pun membutuhkan teman-teman
yang mampu menjadi tempat berbagi rasa, bahagia, senang, suka, duka, tangis,
dan tawa akan terasa menyenangkan bila dirasakan bersama-sama. Apalagi kalau wisuda bersama-sama, ah sangat menyenangkan.
Sekian dan
Terima kasih.
Purwokerto, beberapa pekan sebelum sidang pendadaran skripsi alias sidang kelulusan.
Referensi : The Introvert Advantage, Berkembang dab Berhasil di Dunia Ekstrover Karya Marti Olsen Laney Psy.D
Tx infonya ttg introvert, tapi sampe skrg aku belum nemuin temen introvert bang.
ReplyDeletedi tunggu kunjungan balik :D
well, senang bertemu dengan anda :D
DeleteWow, nemu satu teman sesama introvert nih :) ya memang kalo psikotest utk pekerjaan/sekolah sepertinya kaum introvert dinomorduakan. Kaum ekstrovert cenderung lebih diprioritaskan utk dipilih. Kesannya kok jadi orang introvert itu "salah".. memang membuka diri dan berteman itu penting. Tapi saya sendiri ngga bisa menyangkal introvert lebih nyaman ada di suasana yg tenang, teman ngga perlu segudang yg penting bisa saling cocok. Maksain diri terbuka terus & supel terus juga bikin capek (bagi saya) :)
DeleteTerkadang bukan salahnya seorang introvert jika dinomorduakan dalam pekerjaan atau pun dalam hal yang lain. Namun terkadang introvert dinomorduakan karena banyak dari masyarakat yang belum mengerti tentang masalah introvert. AKibatnya mau tidak mau kita yang introvert harus bisa mengimbangi mereka :))
DeleteIkut meramaikan aja deh.. kalo berkenan mampir balik yuk!
ReplyDeleteYa, saya pernah mengalaminya. Benar sekali, harus dalam dan bermakna.
ReplyDeleteYuk, sama-sama membuka diri. :)
iya mbak, membuka diri itu penting demi kemajuan diri sendiri :)))
Deleteiya mbak, membuka diri itu penting demi kemajuan diri sendiri :)))
DeleteIt's like I'm reading a self-help book. Terimakasih untuk menggunakan kata-kata yang mudah diserap ini :))
ReplyDeletehaha makasih muft :D
Deletemeskipun lebih nyaman sendirian, tapi memiliki banyak teman terkadang melupakan masalah yang menghimpitmu :)
ReplyDeleteyupp, like i said mbak.. sometimes the sun was lonely but he need the planets and the stars for share his light :)
Deletemau ketawa rasanya baca komenku, bijak banget :))))))))))
Deletehahaha baru sadar mbak ?
Deletekadang-kadang, ngerasa sendirian ditengah keramaian itu pathetic banget.
ReplyDeleteI know that feel :')
yeahhh rasanya begitu aneh :)
Deleteemang sama temen-temen, yang tadinya galau jadi kehibur banget :D
ReplyDeleteIya mas, temen itu cocok buat berbagi tawa haha
DeleteRasanya itu seperti di hipnotis ya, kalau merasa kesepian di tengah keramaian..
ReplyDeleterasanya aneh banget mas, kesepian kayak salah masuk planet asing -___-
Deletewah saya malah introvert banget mas... hehe tapi alhamdulillah kalo udah ada Allah di hati temen" pada dtang sendiri dan Allah yg ngasih temen-temen baik tersebut...mksih y ams tipsnya mngkin bisa saya coba juga hehe biar banyak kawan...slamt berkawan mas fandhy mantap...
ReplyDeletewahaha selamat datang di dunia introvert kak :D
Deleteyak dapat ilmu baru, aku berarti termasuk ekstrovert. tapi ya kadang-kadang aku juga ngerasain yang namanya kesepian di tengah keramaian, menurut aku masalahnya berakar dari kita yang belum bisa menerima keadaan dan adaptasi yang sedikit gagal. Kalau aku lebih ke awkward kalo di keramaian gak kenal siapa-siapa, jadinya diam dan langsung ngerasa kesepian.
ReplyDeletesalam. :D
Salam kenal dari saya...
Deleteiya terkadang memang begitu, tapi saya seringnya justru merasa kesepian di tengah keramaian di kala sedang kumpul-kumpul sama anak2
memiliki banyak teman memang menyenangkan, inshaa Allah dengan memperbanyak pikiran positif, pertemanan bisa mudah terjalin :)
ReplyDeletesaya tidak tahu saya introvert atau ekstrovert nih.. kadang 2-2nya :D
haha coba diteliti dulu mas, kamu masuk introvert apa esktrovert :D
Deletekayanya gue termasuk dalam kaum introvert nih -_- soalnya gue kadang ngeliat kualitas dalam pertemanan tersebut, dan gue juga sering ngerasa sendiri ditengah keramaian -_- nice post, pencerahan nih buat gue bang ;D
ReplyDeletehahaha ya mungkin kamu introvert mas :D
Deleteiya bisa jadi, karna yang lo jelasin diatas itu, gue ngerasain banget bang -__-
DeleteWell, selamat datang di dunia introvert wkwkw 😄
DeleteJadi ingat lagunya Dewa 19 yang liriknya: di dalam keramaian aku masih merasa sepi, sendiri memikirkan kamu. Tapi saya setuju dengan kecenderungan kaum introvert itu bahwa yang penting dalam pertemanan adalah kualitas, bukan kuantitas.
ReplyDeleteiya bener mas :D
Delete"Karena terkadang matahari yang selalu sendirian pun membutuhkan bintang, bulan, dan planet untuk tempat berbagi cahaya yang dimilikinya." saya suka bagian ini ^^
ReplyDeletekarena sejatinya kita adalah makhluk sosial dan membutuhkan yang lain
iya kak bener banget, ibarat kata manusia itu zoon politicon
DeleteSaya dulu juga introvert, maunya ngeblog sendiri. Terserah orang mau baca atau tidak. Alhamdulillah sekarang temannya sangat banyak. Kalau saya tidak mau menjelaskan saya ini seperti apa kepada orang lain. Biar saja pertemanan mengalir begitu saja. Kalau cocok jadi lebih akrab, kalau biasa aja ya berteman standar, kalau tidak cocok menjauh saja. :)
ReplyDeletekalo menurutku sih siapapun bisa jadi teman, semua tergantung konteks niatan awal mau buat apa dalam mencari teman :))
DeleteKayanya masalah introvert semuanya hampir sama ya, susah cari temen yang selalu ada didekat kita walau sekedar untuk mendengarkan cerita kita :3
ReplyDeletehaha iya mbak bener, terkadang introvert itu dijadikan teman sebagai tempat mendengarkan curhat teman kita yg kebetulan ekstrovert
Deletepunya teman itu satu keharusan,tak dipungkiri kita sebagai makhluk sosial pasti membutuhkan orang lain
ReplyDeleteIya kak bener banget
Deletepostingannya keren, karena punya teman kita jadi teerselamatkan dari neraka yang namanya kesepian.
ReplyDeleteItu benar banget pak
DeleteBanyak teman, banyak rizki, banyak pengalaman dan banyak moment bersama :-D
ReplyDeleteBanyak temen banyak gebetan wkwm
DeleteIt's me banget sbnerny... aku jg introvert mas.. ga terlalu suka di tempat2 rame, apalagi jd pusat perhatian...soal kerjaanpun aku lbh suka yg diblkang layar ... apalagi mslh teman ...bisa diitung...dan mungkin itu knapa aku lbh suka temenan di dunia maya :D
ReplyDeletebaru2 ini aku ngelakuin hal yg rada ga biasa...traveling bareng temen yg aku knal dr blog ke Thailand... pdhl kita knalnya cm di sosmed...tp trnyata traveling kmrn sukses dan aku lumayan cocok ama dia :D Hal yg biasanya ga bkl mw aku lakuin sih...
Wahaha enak bener bisa jalan jalan ke thailand :D
DeleteSaya juga kadang ingin sendirian dan mencharge energi ^^
ReplyDeletePaling senang ditempat ramai yang membuat saya merasa sendiri ^^ #ehh Ngerti gak ya?
Hahaha paham kok mbak :))
Deletekau introvert itu memang pasti sering merasakan paradoks, yak. salah satunya kesepian ditengah keramaian. klasik, old but gold :")
ReplyDeletehahaha iya jev :')
Deletewaduw...saya berarti termasuk kaum galau. extrovert tdk introvert tidak. tp kadang juga saya suka feeling alone in the middle of crowded.
ReplyDeleteHmmm... saya sih kadang introvert kadang ekstrovert. Katanya sih campuran yg ambivert itu.. hehe
ReplyDeleteAm I introvert also ? :'(
ReplyDelete