Malam minggu bagi sebagian orang adalah malam yang
sakral. Banyak orang rela menunggu berhari-hari demi yang namanya malam minggu.
Banyak orang yang bilang malam minggu itu waktunya anak muda, waktunya yang
muda yang bergelora rasa cintanya, dan bagi yang tak punya kekasih tercinta
diharap minggir, ah begitulah kata mereka. Sialan memang, bagi mereka orang
yang tak punya kekasih tercinta hanya memenuhi jalanan protokol, dan lebih baik
jaga rumah saja. Bah, macam mana pula bisa begitu?! Mentang mentang punya
pacar, bisa seenaknya saja! *jomblo marah* Fine!
Malam minggu, malam yang enak untuk melepas rindu. Rindu
akan kekasih, rindu akan orang yang terpilih. Terpilih untuk menjadi seorang
kekasih. Kekasih jiwa, kekasih hati, kekasih cinta, ah begitulah cinta, suka
membutakan semua mata. Malam minggu bagi mereka tak lengkap rasanya bila tak
bertemu dan bertamu ke rumah kekasihnya. Ya istilahnya “ngapel, apel, wakuncar”
atau apalah istilah mereka. Ya, saya pun pernah mengalaminya dan menikmati bagaimana
rasanya wakuncar dulu. Iya, dulu sebelum Belanda datang menjajah Indonesia. Dan
saya mencoba maklum melihat tingkah polah anak muda yang sedang dimabuk cinta,
di malam minggu, malam penuh cinta.
Malam minggu bisa menjadi mimpi buruk bagi mereka
yang sedang bersusah hati, bersepi hati, dan tentunya tak memiliki pacar untuk
sekedar berbagi menghabiskan uang gaji. Malam minggu terkadang bisa menjadi
bensin dalam api, api hati yang membara karena tak kunjung mendua, tetap satu
sendirian. Haha pertanyaan simpel “Malam
minggu kemana?” bisa menjadi letusan pertama pemulai perang, perang sindir,
perang nyinyir. Dan apesnya, kaum jomblo yang jadi korbannya. Eh enggak juga,
adalagi ternyata itu kaum LDR. Kaum LDR, kaum pacaran rasa jomblo. Pacaran
hanya bisa berjumpa lewat suara, lewat kata-kata chat, lewat tatap muka via
snapchat. Entah mana yang lebih sakit,
menjadi sendiri atau mencoba bersama tapi sendirian? Untuk kaum LDR saya cuma
ingin bilang, “Cemunguuuddd eaaaa qaqa!”
Malam minggu, bagi mereka yang pacaran tentu jadi
waktu yang tepat untuk mengencangkan pelukan. Waktu yang tepat untuk
mengosongkan beban pikiran dengan bermesra-mesraan. Laksana pengantin baru yang
masih baru-barunya, dunia seolah terasa bagai milik berdua, yang lain sekedar
numpang, sekedar ngontrak. Bah macam mana
pulak?! Kata orang yang sedang kasmaran, malam minggu adalah malam yang
singkat. Dan tentunya kata para jomblo, Malam minggu adalah malam yang panjang.
Hidup Jomblo!
Lha terus,
bagaimana dengan dirimu? Malam minggu kemana?
Ini bukan malam minggu, tapi sabtu malam. Ah
begitulah reaksi pertama yang diberikan tatkala jomblo ditanya soal malam
minggu. Tapi itu memang benar, malam minggu itu semacam momen biasa yang mana
nilai besar atau tidaknya tak perlu pakai rumus statistika atau aritmatika,
semua kembali kepada perspektif kita untuk menilainya. Untuk soal malam minggu
atau sabtu malam, semua benar semua senang, kecuali bagi mereka yang tak punya
pasangan. Alamak!
Malam minggu, menurut saya adalah malam yang sama
seperti malam-malam sebelumnya. Tak ada yang bedanya, tak ada nilainya, dan
tetaplah sama, sama sama sedihnya. Bagi saya malam minggu itu seperti
buah simalakama, penuh dilema. Semua jadi serba salah, mau bergerak ke kanan
kiri penuh jebakan dilema. Menjadi satu dilema ketika, pergi nonton di malam
minggu sendirian tentunya akan menjadi fokus pembicaraan orang-orang “Malam
minggu nonton bioskop sendirian, mungkin dia jomblo. Haha” atau “Malam
minggu di rumah saja, mungkin dia jomblo. Huahaha!” *ketawa sampai Monas
pindah ke Sumatra*
Sebenarnya ada solusi yang pas buat saya, Ya kalian benar! Jalan bareng teman. Tapi teman macam mana yang perlu saya ajak
jalan? Hampir sebagian besar teman-teman saya sudah punya pacar, ada yang sudah
lamaran, adapula yang sudah nikahan. Tentunya mereka sudah ada agenda soal
malam minggu, tentunya dengan pasangan masing-masing. Dan tentu akan menjadi
sesuatu yang tak bijaksana apabila saya memaksa ikut untuk bergabung dengan
mereka yang lagi bermesraan berduaan. Lha masa iya lagi nonton berdua, saya
ikutan nyempil di tengah-tengah mereka. Seketika saya jadi pihak ketiga. Saya
tak sehina itu kakak!
Lha terus nasib saya bijimana? Ya sendirian lah ya.
*Ketawa sampai Rumah Makan Padang buka di Puncak Monas*
Malam minggu memang menyenangkan apabila dilalui
bersama orang-orang tersayang, entah itu dengan pasangan, kawan sepermaian,
keluarga, mantan, selingkuhan, gebetan, sampai mantan gebetan. Rasa enggan
pulang dari rumah pacar, rasa enggan bubar dari tempat tongkrongan, sampai rasa
enggan untuk bayar ketika ngedate bareng mantan, semua ada sensasi yang
berbeda. Rasa yang berbeda layaknya porsi nasi padang yang berbeda tatkala
makan di tempat atau dibawa pulang. Itu terasa berbeda. Dan semua sensasi itu
saya pernah merasakannya. Ah rasa-rasanya saya pernah mengalaminya. Dulu, iya
duluuuuuuu....
Malam minggu, dan masih berstatus jomblo
itulah saya, tetap begitu sejak akhir tahun 2014 dulu. Status sama, rasa
berbeda. Dulu mahasiswa, sekarang sarjana. Orang yang sama, hati yang berbeda. Terasa
begitu lama, namun rasa sakitnya masih terasa sama. Rasa sakit yang akan terasa
sakit ketika saya memaksa untuk mengingatnya lagi, dan entah kenapa semua
seakan merubah perspektif saya tentang cinta. Cinta bukanlah sekadar ungkapan “Aku
Cinta Kamu, Kamu Cinta Aku” Cinta bagi saya adalah sesuatu rasa yang membuat
kita berani melangkah maju, maju menuju perubahaan, menjadi dewasa dan
bijaksana. Ah begitulah Cinta.
Terkadang cinta yang sebenarnya itu adalah ketika
kamu ikhlas untuk melepasnya, meskipun hati ini terasa berat untuk
merelakannya. Dan saya tahu bagaimana rasanya mereka-mereka yang pernah
merasakan yang namanya patah hati di malam tahun baru. Tak ada yang lebih hebat
sensasi jatuh cinta sampai sejatuh-jatuhnya, namun tak ada rasa yang lebih
hebat daripada rasa patah hati di bawah deru letusan kembang api tahun baru,
kembang api penanda awal baru, penanda status baru. Ah sudahlah biarkan saja
itu berlalu, karena sudah tak ada waktu untuk mengharapkan semua kembali seperti
itu. Ah memang benar ujar-ujar kata Pak Dirman dulu, “Pengalaman adalah guru yang kejam, karena memberi ujian terlebih
dahulu, sesudah itu baru pelajaran.”
Dan saya mengerti apa maksud dari materi pelajaran
yang diberikan oleh pengalaman. Pelajaran yang membuat saya sadar, yang akan membuat
saya dewasa, dan tentunya yang membuat saya siap untuk menghadapi ujian
selanjutnya. Ah ujian selanjutnya semoga saya siap, toh saya sudah punya
kisi-kisi soal bocorannya. Ah entah kenapa, status boleh sarjana tapi jiwa
siswa SMA tetaplah ada.
Dan perihal jawaban untuk soal malam minggu, sampai
saat ini saya masih belum dapat bocoran soalnya. Maybe Someday? Yeah Someday, Someday I’ll Be Saturday Night!
Purwokerto, Malam Minggu, 17 Oktober 2015.
Kata Kunci : Malam Minggu, Jomblo, Pacaran, LDR, Sendiri, Anak Muda.
Warbiyasak ya filosofi malam minggunya. :)))
ReplyDeleteKalau saya mah bersyukur ketemu malam minggu lagi, akhirnya bisa kencan bareng laptop-ngeblog. Hehehe.
hahahaa iya dulu sih, aku malam minggu biasa diisi dengan acara latihan voli. Berhubung sedang tak punya klub, latihan pun sudah tak lagi rutin X)
DeleteYang saya bingung, kenapa mereka (yang ngakunya teman) yang tau kita jomblo itu malah ngetawain, bukannya ngebantuin nyari jodoh.. Ntar giliran mereka ada susahnya, giliran mereka putus, baru deh sok sok ngebaik-baikin dan pengen maen lagi sama kita.. Hah, susah emang ya kalo punya teman kelakuannya kayak ketombe tuyul.. Hahaha..
ReplyDeletehaha betul itu mbak, mereka hanya butuh kita ketika sedang bersusah hati. Ketika sedang bersenang hati mereka lupa akan kita. Ah biarlah mbak, namanya juga ketombe tuyul haha
DeleteSaya suka sama statement anda bagian ini "masalah jomblo gak nya gak mesti dilihat di malam minggu nya, itu cuman statement anak kecil yang ngebet banget pengen punya pacar. Pacar tuk gak selamanya" hahaa
ReplyDeleteSoal malam minggu bersama skripsi saya pernah mengalaminya dulu, dan alhamdulillah saya sudah jadi sarjana jadi tak perlu mikirin skripsi lagi haha
Sebagai blogger yang merangkap pekerja keras, malam minggu adalah keadaan untuk bisa berlama lama memanjakan blog :')
ReplyDeletehahha malam minggu bagi para blogger bisa jadi malam penuh ide dan inspirasi :))
DeleteMalam minggu sih biasanya buat ngerjain tugas-tugas SMA yang seabrek.. Semenjak SMA, tugas bergentayangan sana-sini
ReplyDeleteHaha semangat mengerjakan tugas kakak! :D
DeleteNgga ada itu "malem Minggu", adanya "Sabtu malem". Pokokeee ..
ReplyDelete*pasang tampang galak* :D
#BerbagiLewatKata | www.noerazhka.com
hahahaa hidup jomblo!
DeleteMalam minggu oh malam minggu.
ReplyDeleteGue itu seneng nya cuma satu saat malam minggu, ngelihat cewek cowok yang pakek baju sama tapi bertengkar.... Iya seneng....... :)
HAHAHAHA JAHAT! XD
Deleteentah kenapa gue juga heran, malam minggu dan jomblo udah lengket banget, apalagi yang jalan berdua waktu malam minggu. punya pacar aja jadi sebuah keharusan, supaya bisa jalan dimalam minggu wkwk. Supaya gak dibilang jomblo trus punya pacar, apalagi itu..
ReplyDeletehari gini yang minta status gitu kebanyakan cewek, gue yakin!
gue lebih salut yang ngabisin waktunya untuk jalan bareng rame-rame daripada harus berdua, bukan karena kata nenek berbahaya sih! karena yang masih inget temen waktu punya pacar itu gue lebih respect. haha
Hahaha iya kalo yang minta status emang kebanyakan cewek, karena pada dasarnya cewek kan minta kepastian dan kejelasan akan status hubungannya. Biar katanya "gak jadi PHP", Ah begitulah jawaban mereka :)))
Deletekalo gue malem minggu di depan rumah sambil maenin hp (baca sms dari operator kalo engga sekedar muter muter di menu)
ReplyDeleteDuh, sedihnya :')
Deletekalo saya mah malam minggu sama malam lainnya sama aja kayanya, bukan karena jomlo sih hehe, tapi ya karena status LDR, tapi kalo di pikir buat apa malam mingguan, mending di pake kumpul bareng aja sama keluarga di rumah
ReplyDeleteLDR nih yee, Pacaran rasa jomblo wkwkw
Deletegak begitu ngebet sama malam minggu sih.. karena kesibukan saya fleksible bisa libur kapan aja, tapi tetap gak boleh kepanjangan juga liburnya :D
ReplyDeleteIntinya malam minggu atau bukan tetap sama saja, sama sama sendiri X)
Deletehihihih, ada lagu yang liriknya "malam minggu malam yang panjang"
ReplyDeletePadahal gak juga, hahahha
haha emang itu lagunya siapa mbak ? :D
DeleteMalam minggu menjadi dimana hari wajib apel bagi orang yang punya pacar, nah lho kalau yang jomblo menghadapi malam minggu itu berasa horor banget (kayaknya) :D
ReplyDeleteJangan menghina kaum jomblo, doa orang teraniaya cepet dikabulkan loh..#eeh
ReplyDeleteMending dirumah daripada sama pacar orang?? Aku sih sama siapa saja yang penting heppi #eeh..
Sebelum janur melengkung milik bersama hahaha
Semangat kaaak. Masih banyak bidadari di kahyangan. Errrr... sorry garing :))
ReplyDeleteMalam Minggu selalu kutunggu coz bisa mesra-mesraan sama laptop atau mesra-mesraan sama cucian kakak :D bisa bebas berexpresi soalnya besok agak nyantai si bocah libur
ReplyDeleteyoi... komblo yang elit itu punya tujuan: dirumah nggak kemana-mana. daripada jalan-jalan, tapi tujuannya nggak tentu. froza jomblooo! keep the jomblo flag flying high!
ReplyDeletesaya malah jaman maish pacaran nyaris gak pernah malam mingguan :D
ReplyDeletehohoh malam minggu bagi saya malam yang pas buat download film
ReplyDeletemumpung libur, jadi bisa download sepuasnya sambil begadang kan enak tuh
Quote-quote-nya keren tuh. Semangat, Kakak :)
ReplyDeleteMalam minggu atau sabtu malam atau apalah namanya, bagi jomblo adalah momen yang tepat untuk bersemayam di goa.
ReplyDelete