Judul: Supernova Episode: Inteligensi Embun Pagi
Pengarang: Dee Lestari
Penerbit: Bentang Pustaka
ISBN: 978-602-291-131-9
Tahun Terbit: 2016
Tebal Buku: 710 Halaman.
Supernova
Episode : Inteligensi Embun Pagi
Akhirnya, episode terakhir dari serial buku
Supernova karya Dewi “Dee” Lestari akhirnya terbit juga. Saya mulai mengikuti novel Supernova dari sekuel pertama di tahun 2010-an. Dan mulai tahun 2012 saya mulai mencari dan mengoleksi setiap seri Supernova. Dan akhirnya, Sekuel Supernova yang terakhir berjudul “Inteligensi Embun Pagi” mendarat dengan manja di lemari
buku di kamarku untuk melengkapi koleksi buku-buku Supernova yang sudah ada. Supernova
sendiri terdiri dari 99 keping, yang terbagi dalam 6 buku serial Supernova. Untuk
kali pertama, saya akan mencoba melakukan review buku, dan Supernova Inteligensi
Embun Pagi adalah buku pertama yang akan saya review.
“Manusia itu ngomong A, padahal B. Mukanya bikin C, padahal di hatinya D. Tujuannya E, tapi mutar-muter dulu sampai Z. Bahasa itu kan, gunanya buat jadi topeng. Manusia belum sanggup transparan. Itulah efek kelamaan pikun.” ~ Pak Kastunut, Halaman 415.
Supernova Inteligensi Embun Pagi: Pencarian, Pertemuan, Ketidaksengaja yang
disengaja, Antara Infiltran, Peretas, Umbra dan Sarvara.
Supernova Inteligensi Embun Pagi, dibuka dengan perjalanan
Gio mencari Diva sampai ke kota Pisaq di Peru, kota yang berdiri sebagai
gerbang utama Lembah Suci Urubamba. Disana dia bertemu dengan Chaska Pumachua,
Ibunya Paulo yang ternyata seorang Umbra. Umbra sendiri merupakan tangan kanan Infiltran
untuk berurusan dengan hal-hal yang bersifat manusiawi dan mortal, cenderung ke
arah fisik manusia seutuhnya. Infiltran sendiri sama seperti Sarvara merupakan
sosok yang imortal, abadi, namun membutuhkan tubuh manusia yang menjadi
kulitnya, topengnya, alat kamuflasenya. Ya semacam bentuk eksistensi diri.
Di Lembah Suci Urubamba, Gio bertemu dengan Chaska
yang pada akhirnya akan membawanya kepada Luca (Chaska memanggilnya Amaru),
Seorang Infiltran yang memberinya sebuah batu misterius. Bagi kalian yang sudah membaca Episode
Partikel dan Gelombang, mungkin akan paham dan mengerti. Gio sendiri
ternyata seorang Peretas dengan kode Kabut, Kabut Tengah Malam begitulah Chaska
memanggil dirinya. Dengan didampingi Luca dan Chaska, Gio menuju pondok mungil
yang ternyata di dalamnya sudah ada sosok bernama Ozcar, seorang Umbra yang juga
merangkap menjadi seorang Ayahuasquero,
seorang yang ahli meracik ramuan Ayahuasca.
Dan dengan meminum Ayahuasca inilah pada nantinya Gio akan diberi petunjuk
perihal pencarian akan sosok Diva. Petunjuk selanjutnya adalah pergi ke Indonesia.
Berhenti sebentar di sini, dan beralih ke bagian lainnya.
“Kalau diriku sudah tidak ada, kenapa aku masih bisa berpikir? Kenapa aku masih merasa ada? Kenapa aku masih bisa bertanya?” ~ Gio, Halaman 23.
Supernova Inteligensi Embun Pagi, di bagian
selanjutnya memuat tentang cerita pertemuan Elektra dan Bodhi, Petir dan Akar,
disini juga akan membahas perihal Toni, Ibu Sati yang ternyata Seorang Sarvara,
perihal jebakan yang disiapkan Ibu Sati untuk Elektra dan Bodhi (Petir dan Akar)
yang ternyata mampu menjebak Elektra dan cerita tentang nyaris runtuhnya Kandi mereka
akibat ketidaktahuan Elektra akan kekuatannya sendiri dan terhipnotis akan
rayuan Simon Hardiman, seorang Sarvara yang lihai dan jago menghipnotis perihal
kebebasan dan pertemuan dengan kedua orang tuanya, namun ternyata malah nyaris menghancurkan
Kandi gugusnya. Sampai disini, jika
diantara kalian para pembaca ada yang belum membaca Supernova Episode Petir dan Partikel dan tidak mengerti akan sosok
Ibu Sati dan Simon Hardiman, maka saya akan mengerti perihal ketidakpahaman
tentang mereka.
Supernova Inteligensi Embun Pagi, di bagian
berikutnya akan bercerita tentang pertemuan Alfa Sagala (Sang Gelombang) dengan
Kell (Seorang Infiltran) di atas pesawat. Perihal pencariannya akan tato Tree of Life yang ada di tubuh Ishtar, sosok kekasih pujaannya yang bertemu
di dalam mimpi buruknya yang ternyata mendorongnya untuk datang ke
Indonesia, untuk mencari Bodhi sang pembikin tato. Mulai dari bagian ini, saya mulai cukup kesulitan untuk menuliskan dan
menjelaskannya dengan kata-kata saya karena begitu rumitnya hubungan antar
cerita yang satu dengan cerita yang lainnya. Cerita ini berlanjut pada
bagian ketidakpercayaan Alfa Sagala atas sosok Kell yang tak sengaja bertemu di
Pesawat. Ketidakpercayaan yang membuatnya bertanya “Apakah Kell seorang Sarvara atau bukan?” Dan entah kenapa, Kell
mengerti apa yang ada di pikiran Alfa perihal kesangsiannya akan dirinya. Dia
pun menyuruh Alfa untuk menelpon Norbu, Seorang Umbra kaki tangan Dr. Kalden di
salah satu pojok tempat terpencil di Tibet. Untuk
bagian cerita Alfa Sagala secara lengkap dan bagi kalian para pembaca yang tak
mengerti dengan sosok Alfa Sagala sang Gelombang, alangkah baiknya jika kalian membaca
lagi Supernova Episode Gelombang.
Pada Supernova Episode Gelombang, telah diceritakan secara lengkap tentang kisah
hidupnya yang tidak bisa tidur selama 11 tahun, perihal siapa Ronggur dan Togu
Urat, apa itu Jaga Portibi.
Supernova Inteligensi Embun Pagi, selanjutnya akan
bercerita tentang pertemuan antara Ferre, Dimas, Reuben, Toni, dan Gio.
Pertemuan yang berkerucut pada pembahasan seputar siapa itu sosok Supernova
sebenarnya. Re, yang ternyata sosok Peretas dengan Kode Ksatria. Sosok Toni
alias Mpret yang ternyata seorang peretas juga, Kode Foniks. Awalnya, sempat
saya kira jika Toni itu seorang Sarvara, ternyata dia seorang peretas juga,
peretas yang diajak bekerja sama dengan Ferre untuk mengurusi perihal keamanan panel
Supernova yang ada di dunia maya, serta Toni yang bekerja sama dengan Liong,
gurunya Bodhi di Supernova Episode Akar.
Secara tak sengaja, Toni mengaktifkan kode Foniks yang mana kemudian Supernova
akan menyebarkan seluruh rahasia-rahasia tentang Sarvara, Infiltran, Umbra, dan
Peretas secara virtual ke seluruh orang yang menjadi Pelanggan Newsletter-nya. Dan juga pembahasan
tentang siapa yang ada dibalik sosok Supernova sebelumnya, seorang avatar
virtual yang ternyata adalah Diva, seorang Peretas dengan Kode Bidadari Jatuh. Pada bagian ini kita dipaksa untuk kembali
ke cerita pada buku sekuel awal Supernova
Episode Ksatria, Putri, dan Bintang Jatuh. Dan bagi yang belum baca atau lupa dengan cerita di Supernova Episode
Ksatria, Putri, dan Bintang Jatuh, harap mulai membacanya kembali. Dari sini
alur cerita mulai saling berlompatan, saling meloncat satu sama lain, menjadi
semakin menarik untuk diikuti. Diikuti setiap alur ceritanya. Dan semakin
penasaran, akan kemana semua cerita ini akan bermuara.
Supenova Inteligensi Embun Pagi, selanjutnya
bercerita tentang Zarah (Peretas Kode Partikel), tentang pencarian dua belas
tahun akan sosok Firas, ayahnya. Pertemuannya dengan Gio yang membawa pesan
dari Paul Daly, dan pertemuan kembali dengan Simon Hardiman yang ternyata
berani berkunjung ke Rumahnya di Bukit Luhur, Bogor. Pertemuan yang ternyata
membawa malapetaka, dengan diculiknya Zarah oleh Togu Urat utusan Simon
Hardiman yang ternyata seorang Sarvara. Untuk bagian ini, ternyata Zarah
tertipu oleh kebaikan dan pertolongan Simon Hardiman semasa pencariannya di
Inggris. Untuk sekedar mengingat kembali
ke cerita Zarah sebelumnya, saya sarankan untuk membaca kembali Supernova Episode Partikel.
Kecurigaan Gio atas sosok Simon Hardiman yang berlanjut pada penculikan Zarah yang
berujung pada terbukanya kembali portal di atas Bukit Jambul, Bukit yang dicap
angker oleh penduduk sekitarnya. Perihal transaksi pertukaran kepentingan,
antara kepentingan terbukanya portal untuk dikonversi oleh Sarvara, dan
kembalinya Firas, sosok ayahnya yang dicari Zarah selama 12 tahun. Zarah tidak
tahu, padahal sosok Firas ayahnya telah lama mati dan menjadi tulang belulang
di dalam gua tak jauh dari posisi Zarah yang tak sengaja ditemukan oleh Gio.
Dan sosok Firas yang ada di dalam portal, bukan lagi sosok Firas sebagai
ayahnya, melainkan sosok Sarvara anaknya Simon Hardiman yang berkode Bumi.
“Kejahatan yang paling mengerikan tidak akan muncul dengan api dan tanduk, tetapi jubah malaikat. Ia membius dengan kebajikan, mereka yang terbius akan rela mempertaruhkan nyawa untuk membela apa yang mereka kira kebajikan.” ~ S (Supernova), Halaman 459.
Supernova Inteligensi Embun Pagi, pada bagian
berikutnya menceritakan pertemuan antara Alfa Sagala, Bodhi, Liong, Kell, Pak
Kastunut (Seorang Infiltran, Tukang Foto, sahabatnya Firas Ayahnya Zarah).
Pertemuan Bong yang bernama asli Candra, yang ternyata peretas berkode Bulan
dengan Diva sang Supernova. Perihal sadarnya Elektra akan kemampuannya dan
kesalahannya ketika dia nyaris menghancurkan kandi gugusnya, serta pertemuannya
kembali dengan Toni alias Mpret, Sang Foniks. Pada bagian ini, saya merasa bahwa sekiranya pembahasan yang saya tuliskan
terasa kurang mudah dipahami dengan kata-kata yang saya kira itu sederhana saja.
Saya sarankan untuk langsung membaca buku Supernova
Inteligensi Embun Pagi.
Supernova Inteligensi Embun Pagi, bagian selanjutnya
akan menceritkan tentang kedatangan Ishtar yang kemudian akan membuat kacau
keseimbangan kekuatan antara Infiltran dan Sarvara, membuatnya lebih condong membuat
para Sarvara jauh lebih kuat daripada para Infiltran. Kembalinya Elektran dan
persatuannya dengan Toni, Sang Foniks telah memberi kesempatan tentang Portal
cadangan. Portal yang nantinya menjadi akhir dari segala perjuangan dan
pencarian. Kelima gugus masing-masing Akar, Petir, Kabut, Partikel, dan
Gelombang saling berkumpul di salah satu di pedalaman hutan Bukit Luhur dan
melakukan sinkronisasi untuk mencari portal cadangan, yang ternyata lokasinya
di Bukit Dolok Simaung-maung, di Sianjur Mula-mula, Sumatra Utara, kampung
halamannya Thomas Alfa Edison Sagala, Sang Gelombang. Dan ternyata tidak hanya
mereka saja yang tahu akan lokasi portal tersebut, namun para Sarvara pun tahu,
khususnya Ishtar, Simon Hardiman, Bu Sati, dan Togu Urat.
Di Puncah Dolok Simaung-maung inilah pertempuran
terakhir akan terjadi. Pertempuran terakhir dan memperebutkan portal. Di bagian
ini diceritakan perihal hubungan Ishtar dengan Alfa Sagala yang ternyata
sepasang kekasih yang berasa dari sisi yang saling berbeda. Ishtar seorang
Sarvara, Alfa seorang Peretas, Harbinger entah
betul atau tidak. Ternyata Alfa Sagala inilah yang menjadi bagian paling
penting dari gugus utama, yang oleh Ishtar disebutnya sebagai Alfa Omega. Alfa
Omega inilah yang diincar oleh Ishtar untuk dikonversi menjadi seorang Sarvara.
Namun, pada saat-saat terakhir dengan bantuan Elektra, Bodhi, Gio, dan Zarah
yang saling bersinkronisasi, Toni berhasil masuk ke dalam Antarabhava untuk menolong
Alfa. Ternyata pertemuan itu menghasilkan sebuah rencana terakhir dari Sang
Gelombang.
“You’re just have to trust your heart. Your process. There’s no other way to do it.” ~ Kell, halaman 420.
Bagaimana Rencana Terakhir dari Sang Gelombang?
Untuk lengkapnya, silahkan baca saja Supernova
Inteligensi Embun Pagi. Saya tak punya kuasa untuk menuliskannya,
bukannya tak mampu atau tak mau, tapi biarkanlah semuanya tetap begitu. Rencana
terakhir sang gelombang biarlah tetap jadi sebuah gelombang, gelombang rasa
penasaran yang kemudian berkembang dalam benak pikiran kalian, menjadikannya rasa
penasaran kalian akan selanjutnya sebagai seorang pemenang. Bahwa dasarnya kita semua adalah seorang pemenang dari
setiap pemenang.
Supernova
Inteligensi Embun Pagi, menurut saya adalah sebuah klimaks dari segala klimaks yang
ternyata belum klimaks seutuhnya. Sebuah cerita yang saya kira sudah sampai
batas akhirnya, meskipun pada akhirnya saya salah mengira. Ternyata masih ada
sisa cerita yang belum tercerita. Pada
bagian ini entah kenapa saya ingin tertawa, tertawa karena tidak menyangka,
tidak menyangka kenapa saya harus tertawa? Pada akhirnya, semua kembali
kepada tanda tanya, bagaimana akhir dari semua ceritanya? Ah entahlah, jangan
tanya saya. Sekiranya kata-kata yang saya punya pun tak akan pernah cukup untuk
menceritakan semuanya pada kalian semua, wahai para pembaca. Kalau kalian penasaran
dengan apa Rencana Terakhir Gelombang dan bagaimana ending dari cerita di seri Supernova Inteligensi Embun Pagi, langsung
beli saja bukunya, Dan koleksi semua serial Supernova dari serial yang pertama.
Sekiranya kata-kata yang saya punya akan menjadi tak berguna jika saya harus dipaksa untuk menjabarkan rencana terakhir Sang Gelombang. Perihal bahasa yang saya punya sekiranya akan menjadi biasa saja, perihal apa yang saya baca sekiranya akan membuat menjadi tak berguna. Sudah selayaknya klimaks yang utama diletakkan di belakang saja, kalau bisa dijadikan sebuah rahasia. Sampai pada akhirnya sebuah rasa penasaran akan menjadikannya sosok yang mau belajar, belajar menikmati setiap kata yang ada, lewat membaca semua proses akan terlihat lengkap dan perlahan akan menghangat di balik setiap benak dan logika kita. Pada akhirnya, dengan membaca Supernova Inteligensi Embun Pagi, saya pun merasa tenang sekaligus senang, ternyata dari segala cerita yang ada, pada akhirnya saya tahu semua akan bermuara kemana. Dan, di buku inilah muara yang itu ada dan menjelaskan semuanya.
"Seseorang pernah memberi tahuku, di level yang tidak terganggu gugat, the inviolate level, segala sesuatunya tepat waktu." ~ Dimas, halaman 687.
Terima kasih atas waktunya membaca tulisan review pertama
saya. Sekiranya jika ada salah-salah kata atau arti kata yang keliru dari arti
yang sebenarnya saya minta minta maaf sebesar-besarnya. Perihal rencana
terakhir yang saya sembunyikan di balik kabut kata-kata, sejujurnya saya tak
punya maksud atau arti tujuannya tertentu. Itu semua diluar kehendak saya, dan
semua yang saya tulis merupakan hasil dari proses pemahaman dan logika saya
ketika membaca buku Supernova Inteligensi Embun Pagi selama tiga hari dua malam.
Terima kasih dan Selamat membaca.
Sastra Ananta, Purwokerto, 27 Maret 2016.
Sastra Ananta, Purwokerto, 27 Maret 2016.
wah mas fandy ini koleksi bukunya banyak sekali *salah fokus* mau minjeeem hihi. oh omong-omong tentang resensi, saya jadi penasaran. harus ngumpulin uang dulu nih buat beli novel ini hiiks
ReplyDeletehalooo kak petrichor X)
Deletehehe alhamdulillah punya banyak nih koleksinya, ya sini main ke rumah kalo mau pinjem :))
Well habis baca ini makin penasaran Dan pengen baca sendiri karena tulisan ini mengandung spoiler akut hahaha.. :D
ReplyDeleteDitunggu review novel lainnya Fan!
Santai dulu boskuuuu, aku baca inteligensi embun pagi saja butuh perjuangan 2 hari baca terus-terusan haha
Deletekalo soal review buku lagi, kayaknya sih ada lagi besok besok (kalo sempet) X)
Well, Gelombang ini kalau tidak salah buku terakhir ya? *dari seri-seri sebelumnya. Waktu itu Dewi Dee-nya yang ngomong. Tapi saya belum baca, entah suka apa tidak sama jalan ceritanya. Dilihat dari reviewnya si lumayan bacaan berat ya. Dan saya selalu mengindari ini. Hahaha *ops
ReplyDeleteHaha bukan mbak yul, gelombang itu baru sekuel kelima. Dan yang terakhir ya ini Supernova Inteligensia Embun pagi yang harganya saja satu buku 118 ribu di gramedia. Mahal :')
DeleteGue bener-bener kagak ngerti itu, Fan. Lu dari tadi sebutin semua tokohnya. Gue belum baca dari KPBJ. :(
ReplyDeleteEh, tapi emang ceritain begini nggak apa-apa, ya? Gue masih bingung sama cara mengulas buku. Lengkap banget sumpah, kayak spoiler. Ahaha. Bagusnya lu nggak ngasih tau itu si Gelombang mau ngapain. :D
HAHAHA kalo belum baca buku supernova dari jilid pertama, sesungguhnya kamu adalah orang-orang yang merugi yog haha sekuel supernova itu bagus banget yog bukunya, isinya, perpaduan diksinya, pokoknya rasanya kalo sudah baca satu sekuel saja rasanya mau nambah baca lagi, lagi dan lagi...
Deletehahab terima kasih, btw ini pengalaman pertama saya review buku yog hahaha
Kalo menurut saya sih, kalo mau review itu ya review aja berdasarkan apa yang ada dibuku dan apa yang kamu baca dan kamu pahami akan isi buku itu. Kalo aku sih kayak gitu :)))
haha ya iyalah biar makin penasaran :D
Aaaa
ReplyDeletegila si ini buku. gila banget.
Baca ini rasanya penasaran campur takut. takut supernova abis. :3
pokoknya da es. walaupun lebih tebel dari kamus tapi rasanya baca ini cepet bangeet. terlalu keren.
Udah habis dib, inikan buku supernova sekuel yang terakhir hahaha
DeleteEmang membaca supernova itu bikin ketagihan :D
Sayangnya aku tak baca buku ini. Review orang-orang aja begitu rumit apalagi cerita di dalam buku setebal itu, ya? Haha. *sini mah anaknya pemalas, lebih senang buku yang sederhana namun dalem. :p #diguyur
ReplyDeleteBtw reviewmu panjang banget. Seneng baca review niat begini dibanding yang sepotong-seporong sok enggak mau spoiler tapi pesannya jadi enggak sampai. :)))
Haha kalo aku sih jelas tahu apa buku kesukaanmu mbak, ya suka baca buku bukunya Sapardi Djoko Darmono kan ya ? :D Aku malah belum baca buku2nya beliau :')
Deleteiya ini mbak, mumpung masih hangat di kepala jadi ya sekalia aku review yang agak panjangan biar jelas namun tidak spoiler, ini aja takut dikira spoiler :D
Terima kasih :))
Sayangnya aku tak baca buku ini. Review orang-orang aja begitu rumit apalagi cerita di dalam buku setebal itu, ya? Haha. *sini mah anaknya pemalas, lebih senang buku yang sederhana namun dalem. :p #diguyur
ReplyDeleteBtw reviewmu panjang banget. Seneng baca review niat begini dibanding yang sepotong-seporong sok enggak mau spoiler tapi pesannya jadi enggak sampai. :)))
terima kasih :D
DeleteGak punya satupun buku supernova :( mungkin harus punya, dibaca satu persatu bukunya. (walau entah kapan) hahaha.
ReplyDeleteBtw masa aku ngeh nya nama kamu Sastra Ananta, pas mampir sini baru ngeh namanya Fandhy -___- yauda maapin, salam kenal~
Haha saya sarankan untuk segera membelinya, ya minimal nyari e-booknya sekarang pun udah banyak X)
DeleteSastra Ananta itu semacam nama pena sya hehe iya salam kenal :))))
Aku masih patah hati setiap ingat baca buku ini :(
ReplyDeletepatah hati gegara mahalnya harga bukunya kak evi? :D
Deletewew udah baca ini. ini beneran seri terakhir atau ceritanya ngegantung ya :|
ReplyDeleteseri terakhir mbak hehe
Deleteaakk kuingin tau siapa Infiltran, Peretas, Umbra dan Sarvara.... tapi duit belum ada buaatt mengadopsi si bungsu...
ReplyDeletebaca aja deh itu reviewnya :p wkwkw
DeleteDuhh ngiler deh sama buku ini. Ngiler juga sih sama harganya hehe
ReplyDeleteDee yang fenomenal, setiap serinya keluar pengen beli, tapi akhirnya ketunda mulu, gak kerasa udah seri eakhir
Jadinya gak ngukutin perkembangannya deh hehehe
hahah beli aja lah ya, nyari yg bekasan aja bukunya jadi lebih murah :D
DeleteMencoba untuk memahami, namun usahaku sia-sia. Aku gak ngertiiii ini ceritanya tentang apaaann! :'D kyaknya sih kudu baca synopsis dri sekuel prtama dulu dehh...
ReplyDeleteIni genrenya fantasy gtu kan?
Nanti klo ke gramed liat lagi ah, kalo emg keren, baru beli :D Hehee.
hahaha langsung beli aja lu koleksinya, borong borong ke gramedia...
Deleteiya itu genre fantasi ilmiah, namun baguuusss
Salam kenal mas Fandy
ReplyDeleteMo minta tolong nih (maap2 isi komen langsung minta tolong *Sungkem*)
Buku yg saya beli ternyata ada halaman yg ilang cuma 2 lembar sih tapi penasaran aja jadinya, tolong minta fotoin dong hal 659,660 sama 677,678.
attach ke email aja di hand24guns[at]gmail
Makasih ya
Bagus baget reviewnya 2017 yoo
ReplyDeleteBagus baget reviewnya 2017 yoo
ReplyDeleteLuca dan Amaru adalh dua orang infiltran yg berbeda. Luca pernah bertemu Bodhi waktu sama² jadi pemetik di lahan ganja golden triangle, (ingat yg memimpin ritual menghisap ganja). Oh ya dan mnurut saya yg bertemu dengan Bong alias Candra peretas berkode Bulan itu bukan Diva tapi Ishtar.
ReplyDelete