Menulislah, Seolah-olah Besok Kamu akan Melupakannya

Sunday, May 25, 2014

Berbicara Dengan Mudah. Tapi Tidak Bagi Saya

Ada banyak alasan mengapa kaum introvert terkadang merasa seperti mahluk asing, layaknya sebuah pesawat mereka yang mendarat di planet yang salah, dan di tempat yang salah, dan mereka sering sekali disalahpahami oleh kaum di luar introvert. Emang terkadang kaum introver itu sangat membingungkan. Mereka (Kaum Introvert) sering kali terlihat tidak konsisten, terkadang mereka akan menjadi ramah dan periang, namun terkadang pula menjadi lemas dan tidak mau berbicara. Kenapa saya bilang begitu? Karena saya sendiri termasuk seorang yang introvert dan saya sendiri sering kali mengalami inkonsistensi tersebut. Akibatnya, banyak orang yang menganggap saya sebagai orang yang aneh.

Kaum ekstrovert, sebagai kaum yang mayoritas seringkali mempengaruhi pandangan masyarakat secara luas mengenai kami (kaum introvert). Kemampuan berbicara yang dimiliki para ekstrovert seolah mengintimidasi kaum introvert untuk sebaiknya tidak perlu berbicara. Akibatnya, orang-orang yang dianggap oleh masyarakat memiliki keberanian, dan kemampuan berbicara akan dianggap sebagai tokoh yang berpengaruh. Kaum introvert tidak berbicara hanya sekenanya saja. Ketika mereka berbicara, mereka menyampaikan pikiran mereka dan tak jarang ketika mereka sudah berbicara, mereka tak sungkan-sungkan untuk menumpahkan segala apa yang ada di pikiran mereka. Tapi, hal ini jarang sekali terjadi.

Kaum introvert hanya membuka sedikit diri dan tindakannya. Jangankan membuka hati dan pikiran untuk secara terbuka menyuarakan isi hati dan pikiran mereka, untuk berbicara secara terbuka atau sekedar memberi pendapat saja sangat sulit. Akibatnya, kaum introvert menjadi sosok yang asing dan misterius. Keterasingan ini terkadang membuat masyarakat, khususnya bagi mereka yang ekstrovert menganggap kami sebagai mahluk aneh dan penuh misteri. Dan, seperti yang kita saksikan, banyak masyarakat sekarang yang lebih memuja nilai-nilai ekstrovert, dan bahkan banyak dari mereka (kaum ekstrovert) meragukan kemampuan dan bakat yang dimiliki oleh para kaum introvert. Dan mirisnya lagi, terkadang banyak kaum introvert termasuk saya yang masih ragu dan tidak memahami bakat dan kemampuan yang kami miliki.


Kaum ekstrovert berpikir dan berbicara pada waktu yang bersamaan. Bagi mereka melakukan hal tersebut terasa begitu mudah. Bahkan, pikiran mereka akan terlihat jelas ketika mereka berbicara dengan lantang layaknya orator ulung. Disisi lain, kaum introvert lebih membutuhkan waktu untuk berpikir dan tidak spontan dalam berbicara kecuali kalau mereka memahami dan menguasai secara baik seputar subjek yang sedang dibicarakan. Kaum introvert akan terlihat sangat hati-hati dan cenderung mendapat kesan pasif di mata kaum ekstrovert. Hal ini sangat wajar terjadi, karena ekstrovert terbiasa mengeluarkan seluruh isi pikiran mereka sehingga mereka mungkin tidak memercayai kaum introvert yang lebih menutup diri dalam berbicara. Ketika kaum introvert sudah mulai berbicara dengan pelan dan terkesan ragu-ragu maka tak jarang kaum ekstrovert menjadi tidak sabar.

Mengapa mereka tidak percaya diri dengan pendapat mereka sendiri? Apa yang mereka sembunyikan? Seperti itulah yang saya kira merupakan isi pikiran dari kaum ekstrovert dalam melihat kaum introvert seperti saya dalam berpendapat. Kaum ekstrovert cenderung melihat kaum introvert sebagai orang yang menyimpan ide dan informasi untuk dirinya sendiri. Akibatnya, selain dicap orang aneh, tertutup, misterius kaum ekstrovert melihat kami sebagai kaum yang egois dan pelit dalam berpendapat.

Saya tidak dapat mengerti mengapa seseorang menganggap saya seolah saya menyembunyikan sesuatu dari mereka. Saya tidak mengerti. Akan tetapi, seperti yang telah saya singgung sebelumnya, saya sering terlihat sebagai sosok misterius di mata mereka (Kaum Ekstrovert). Namun, menurut pandangan saya, ketika saya berbicara maka saya akan bermaksud untuk bicara dan berpendapat maka saya akan keluarkan semua pikiran dan pendapat saya. Memang bagi saya, berbicara atau sekedar berpendapat di muka umum, semisal berpendapat ketika kuliah umum, seminar, atau rapat-rapat pertemuan merupakan hal yang sulit dilakukan. Saya lebih suka menyimak dan mendengar setiap pembicaraan orang lain dibanding ikut campur pembicaraan mereka dengan berpendapat, mungkin saya akan baru berbicara di kala secara khusus ada pertanyaan yang ditujukan kepada saya. Maka, saya akan menjawab dengan jawaban yang sekira saya cukup untuk menjawab pertanyaan tersebut. Akan tetapi tampaknya, dari pandangan kaum ekstrovert, saya terlalu lama memikirkan apa yang akan saya katakan, sehingga mereka beranggapan bahwa saya memang sedang menyembunyikan sesuatu dari mereka dengan sengaja.

Kaum ekstrovert mungkin harus belajar bahwa kaum introvert memerlukan waktu untuk membentuk dan mengeluarkan pendapat mereka dengan kata-kata. Tidak seperti kaum ekstrovert yang akan dengan mudah dalam mengeluarkan pikiran mereka dengan kata-kata, kaum introvert perlu waktu untuk membentuk dan memproses semua pikirannya dengan kata-kata. Kaum ekstrovert harusnya juga perlu memahami bahwa jika kaum introvert telah merenungkan ide mereka mengenai subjek dengan baik, atau memiliki banyak pengetahuan tentang suatu topik pembahasan, maka kaum ekstrovert harus berhati-hati, karena kaum introvert yang tadinya pendiam dan cenderung misterius kalau sudah mulai berbicara maka akan berbicara tanpa henti. Mengeluarkan semua pikiran mereka. Jadi, jangan pernah menganggap remeh kaum introvert. Mereka jarang berbicara dan mengeluarkan pendapat mereka di depan umum, karena mereka membutuhkan waktu untuk memproses dan membentuk pikiran mereka menjadi kata-kata. Rata-rata dari kaum introvert merupakan pendengar yang baik, dan dari banyak mendengar inilah maka kaum introvert membutuhkan waktu untuk memproses dan membentuk pikiran mereka menjadi kata-kata.

Jika alam menginginkan kita untuk lebih banyak berbicara daripada mendengar, ia akan memberi kita dua mulut dan satu telinga. ~ Anonim.

Referensi:
The Introvert Advantage. Berkembang dan Berhasil di Dunia Ekstrover karya Marti Olsen Laney, Psy.D.

27 comments:

  1. Sepertinya aku juga termasuk introvert ._.

    ReplyDelete
  2. kami (aku dan sahabat baru) adalah si introvert dan ekstrovert...
    dan kami menemukan kekuatan masing-masing...
    memang, yang ekstrovert sangat kuat ketika mendominasi pembicaraan, menguasai kelas ketika berdiskusi. tapi percayalah... mereka (si ekstrovert) terlalu lemah dalam menulis..
    maka, si introvert tidak perlu minder, karena berdasarkan pendapat pribadi, kekuatan tulisan itu lebih "menang" sebenarnya...
    karena tulisan bisa disimpan, sedangkan omongan jarang didokumentasikan.. :D

    ReplyDelete
    Replies
    1. temanku rata2 juga ekstrovert, sukanya mendominasi pembicaraan... alhasil saya pun lebih suka menjadi pendengar yang baik. dan menyimak semua pembicaraan, baru menjawab jika ditanya

      Delete
  3. Introvert banyak berpikir sebelum akhirnya berbicara. Gua termasuk Intrvert, dan gua dianggap sombong karena jarang ngomong. Bukannya apa, sebenarnya, orang introvert bisa banyak ngomong sama rang yang dia percayai :D

    ReplyDelete
    Replies
    1. well, emang begitu adanya, Tapi mau gmn lagi lha wong mereka anggap orang introvert itu sombong, egois, angkuh, dsb....-__-

      Delete
    2. Iya, itu karena mereka menganggap semua orang ekstrovert. Sudahlah, kita punya kelebihan masing - masing :D

      Delete
    3. hahaha iyaa santai saja, toh jadi introvert itu tak ada ruginya :D

      Delete
  4. Gue sebagai introvert hanya akan berpendapat jika diminta atau memang topik yang dibicarakan menarik bagi gue, selebihnya gue akan tetap diam dan mendengarkan X)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya bener banget, introvert terkadang lebih suka menyimak pembicaraan terlebih dahulu dibanding langsung terjun ikut pembicaraan....

      Delete
  5. Banyak yang mengira bahwa hanya ada bahasa lisan... Padahal ada bahasa tulisan, psikologis tubuh yang berbahasa dan bahasa lainnya. Bahkan diam pun adalah suatu bahasa tersendiri....

    ReplyDelete
    Replies
    1. Yupp tapi sayangnya masih sedikit orang awam yang paham dan mengerti akan bahasa diam :)

      Delete
  6. Gue banget introvert ini. Kadang2 gue bisa tertawa lepas bercanda2 tapi langsung switch mode ke mode diam gak bersemangat dalam hitungan detik X)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hahhaa kalo itu sih tergantung mood, terkadang kalo mood nya lagi bagus bisa ketawa sepanjang hari, tapi pas lagi mood jelek, jangankan buat ketawa buat ngomong aja males

      Delete
  7. introvert bukanlah hal yang salah, karena orang yang introvert biasanya memiliki pemikiran yang hebat karena selalu memikirkan yang mau diomongkannnya dulu, kadang ane juga kalo mau ngomong ke seseorang tuh harus dikonsep dulu jauh jauh hari biar lancar pas ngomongnya, tapi jika iseorang ntrovert itu sudah nyaman dengan seseorang maka dia bisa berubah menjadi sosok yang cerewet, dia tak ragu lagi untuk mengungkapkan semua pikirannya
    dan kaum introvert tidak terlalu senang dengan keramain dan selalu menyampaikan pemikirannya lewat sebuah tulisan

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya, emang harusnya begitu kan? Kalo mau ngomong itu dipikirkan terlebih dahulu biar tertata rapi, namun sayangnya kita sbg introvert seringnya menata kata2 terlalu lama, akibatnya ekstrovert sering menganggap kita aneh dan misterius -,-a

      Delete
  8. Kayaknya gue termasuk kaum introvert, introvert terhadap beberapa orang yang menurut gue tidak nyaman untuk diajak bicara.

    ReplyDelete
    Replies
    1. haha kalo itu sih, selain karena introvert juga ada sebab lain, misal adanya rasa sentimen

      Delete
  9. pnglaman yang samaa...
    visit jg yaaa... sugatangguh.blogspot.com

    ReplyDelete
    Replies
    1. haha iyaa aku juga pengalaman pribadi ini :D
      Oke oke

      Delete
  10. kayaknya gue setengah introvert, setengah ekstrovert-_-

    ReplyDelete
    Replies
    1. kalo kayak gitu, namanya ambivert... ambivert cuma peralihan antara introvert ke ekstrovert, atau sebaliknya :) Tapi terkadang itu cuma sementara

      Delete
  11. Mee to. Menjadi seorang blogger mgkn kegemaran seorang introvert. Like me. Sebab berbicara melalui tulisan jauh lebih memberikan kepuasan batin. Karena itulah keahlian kitah

    www.hardyzhu.blogspot.com

    ReplyDelete
  12. dan kaum extrovert hobi sekali menjustifikasi kami para introvert,
    dan terkadang memaksa kami untuk menjadi seperti mereka.
    kami para kaum introvert tidak sembarangan untukk berbicara,
    kami hanya akan berbicara jika perlu dan sesuai dengan apa yang kami fahami secara benar2,
    tidak hanya asal apa yg ada di pikiran langsung di keluarkan tanpa di olah seperti yang para kaum extrovert lakukan.

    pada dasarnya kami para kaum introvert ada alasan kenapa jarang berbicara, kami tidak mau setiap kata2 kami membuat tersinggung atau tidak sesuai dengan keadaan. dan kami benar2 memikirkan bagaimana setiap kata2 kami yg kami ucapkan bisa menjadi sebuah solusi win-win solution, bukan sebuah justifikasi, itu yg harus kaum extrovert fahami tentang kami kaum introvert, kami kaum intovert tidak perlu diminta memahami kaum extrovert pasti kami akan memahami, karena kami juga selalu memperhatikan apa saja yang kalian ucapkan dan lakukan.

    ReplyDelete